[Aku akan membuat 'kisah baru' yang belum pernah ada sebelumnya.]
Seluruh konstelasi terdiam karena perkataanku. Mereka tidak hanya terkejut. Tampaknya mereka bahkan tidak mengerti apa yang kukatakan.
Yang pertama membuka mulut adalah seorang konstelasi yang sedang minum di samping Thor. [Apa yang kau maksud dengan cerita baru?]
Di dalam Ways of Survival, Dokkaebi King meninggalkan perkataan ini:
「Tidak akan ada cerita baru di Star Stream. Semua cerita hanya berdasarkan cerita lama yang sudah ada.」
Pepatah lama ini merupakan bentuk dari kerendahan hati para dokkaebi dan merupakan ungkapan yang perlu ditelaah kembali.
Aku merasa ragu dalam menjawab pertanyaannya dan seorang konstelasi yang pemarah sudah meledak terlebih dahulu.
[Apakah ada sword master dalam cerita ini?]
Sword master... Aku mengangguk pada pertanyaan yang tak terduga itu.
[Ada.]
Beberapa konstelasi menghela nafas pada responsku, sementara yang lain menunjukkan ketertarikan dari matanya yang bersinar. Kemudian konstelasi lain bertanya. [Apakah ada Penyihir Agung?]
[Mungkin sosok seperti itu juga akan muncul.]
[Reinkarnator?]
[Seorang pemburu tingkat SSS? Sekadar info, aku menyukai orang-orang yang diberi imbalan atas upaya yang masuk akal.]
[Itu bisa saja terjadi. Aku tidak suka seseorang yang berusaha keras.]
[Apakah returnee juga akan muncul di dalamnya?]
Berbagai pertanyaan berlanjut dalam beberapa saat, seolah ini adalah hal yang menyenangkan. Dalam situasi itu, beberapa konstelasi tampak tersenyum dan beberapa menggelengkan kepala. Tidak peduli bagaimana ekspresi yang tampak pada wajah mereka, mereka semua telah membayangkan sebuah cerita.
Itu adalah sebuah kisah yang belum pernah dibuat. Namun, itu adalah kisah yang mungkin ada. Mungkin karena sudah lama sejak Asosiasi Gourmet tidak melompat ke dalam kolam 'imajinasi', sesaat muncul suasana lembut di aula yang tidak sesuai dengan suasana yang biasa ada dalam Asosiasi Gourmet.
Namun, suasana itu tidak berlangsung lama.
[Aku tidak mengerti. Bukankah sudah ada banyak cerita yang seperti itu.]
Konstelasi yang menuangkan air dingin ke dalam suasana ini adalah Morning Star Goddess.
[Sword master, reinkarnator, penyihir agung, returnee ... apa yang baru tentang cerita itu? Aku tidak mengerti kenapa produk seperti itu dapat dianggap sebagai hal 'baru'.]
Aku berpikir sejenak sebelum menjawab pertanyaannya, [Bukan hanya materi baru yang dapat mengarang cerita baru. Bukankah kisah generasi pertama yang disukai Asosiasi Gourmet juga terbuat dari produk biasa?]
[Apakah kau sedang menyamakan seni generasi pertama dengan kisahmu?]
[Aku tidak bermaksud menyamakan. Terlebih lagi, aku tidak sedang berusaha membuat sebuah karya seni.]
Beberapa konstelasi tampak kecewa dengan perkataanku. Morning Star Goddess tertawa seolah sedang mendengarkan hal konyol.
[Kau berbicara dengan kata-kata yang kasar. Ya, bagus. Lalu apa yang baru dari kisahmu?]
Suasana di antara para konstelasi berubah lagi. Seperti yang kuduga, aku tidak bisa melemparkan beberapa hal dengan santai. Aku menghadapi mereka dan berbicara dengan suaraku agungku, [Dalam kisah yang aku buat, akan ada akhir dari semua skenario.]
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudut Pandang Pembaca Maha Tahu [Volume 2]
FantasyTerjemahan Bahasa Indonesia dari Novel Omniscient Reader's Viewpoint Volume 2 (Chapter 189-284) karya Singshong Kim Dokja hanyalah pekerja kantoran biasa yang memiliki hobi membaca web novel favoritnya, 'Three Ways to Survive in the Ruined World'. N...