[224] Episode 42 - Asmodeus (4)

42 8 1
                                    

"Apa yang sedang dipikirkan orang ini ...?"

Aileen mengeluarkan kateter dan bergumam sembari menatap Kim Dokja yang sedang berbaring. Potongan-potongan cerita menetes keluar dari perban.

-Untuk saat ini, hanya ini satu-satunya cara. Aku sendiri pun tidak ingin menggunakannya.

Aileen buru-buru menguatkan tekadnya, menyapu fragmen cerita yang terus mengalir dan memeriksa denyut nadinya. Wajah Kim Dokja memucat dan tidak ada sedingin mayat.

"Bawakan lebih banyak paket cerita! Cepat!"

Begitu mendengar teriakan Aileen, orang-orang yang berada di ruangan perawatan itu segera berlari keluar. Aileen memperhatikan wajah Kim Dokja yang sekarat dan mengingat kata-kata terakhirnya.

-Biarkan aku mati selama sekitar satu jam.

-Ah, tentu saja, tidak benar-benar mati. Hanya sekarat saja.

-Aku benar-benar akan pergi menemui Kim Namwoon jika mati sekarang.

-Aku akan mempercayaimu. Oke?

Bip-bip-

Tingkat stabilitas cerita pada monitor stabilitas pasien menurun tajam. Aileen memandang Kim Dokja yang tertidur dengan ekspresi aneh dan memasukkan cerita baru ke dalam nadinya.

***

Untungnya, tahap ketiga dari Omniscient Reader's Viewpoint terhubung dengan benar. Aileen telah melakukan pekerjaannya dengan baik. Ngomong-ngomong...

Energi Asmodeus membara di hadapanku. Tidak seperti pernyataan ku sebelumnya, saat ini aku benar-benar tegang. Lawanku ini adalah 'Asmodeus'. Aku merasa sedikit menyesal karena sudah menggunakan kata-kata yang terlalu terkesan sombong di awal, tapi sekarang sudah terlambat untuk menyesal. Asmodeus akhirnya membuka mulutnya.

[Demon King of Salvation?]

Aku mengangguk dengan kepala Yoo Joonghyuk. Aku merasakan jiwa Yoo Joonghyuk yang berjuang untuk tersadar, tapi aku memaksanya untuk tetap tertidur. Saat ini Yoo Joonghyuk tidak boleh keluar.

[Aku Demon King of Salvation.]

Sebenarnya penggunaan suara asli akan menghabiskan banyak probabilitas, tapi aku berpura-pura tetap tenang. Aku sengaja menggunakan suara asli agar tidak terdorong mundur oleh momentumnya. Dengan mempertahankan suara asli, aku dapat menunjukkan sedikit kesan kuat. Asmodeus melirikku dengan terkejut dan bertanya lagi.

[... Apakah dia benar-benar inkarnasimu?]

[Benar.]

Yoo Joonghyuk yang sedang tidak sadarkan diri akan sangat marah jika mengetahui hal ini, tapi aku tidak begitu memikirkan itu dan ingin tetap mengatakannya. Tidak ada jawaban yang lebih baik dalam situasi saat ini. Setidaknya, itulah yang aku pikirkan.

[Aku tidak pernah dengar bahwa kau memiliki inkarnasi seperti ini.]

[Tampaknya jaringan informasimu lebih lambat daripada yang ku kira. Orang ini adalah inkarnasiku.]

Asmodeus pasti datang ke sini untuk 'berbicara' denganku. Kredibilitas ucapannya tidak bisa aku ukur, tapi ini adalah satu-satunya cara agar Yoo Joonghyuk bisa bertahan hidup. Jika Asmodeus benar-benar datang untuk 'berbicara', dia tidak akan melakukan sesuatu yang tidak perlu seperti menyentuh inkarnasiku.

[Hrmm...]

Tampaknya Asmodeus tidak menerima penjelasanku karena energinya menguar semakin kuat secara bertahap. Mendadak aku mengingat informasi mengenai Asmodeus yang kutahu.

「Sosok gila yang supel.」

「Seorang anggota asosiasi gourmet.」

「Dia memiliki sedikit hubungan dengan Underworld dari Olympus.」

Sudut Pandang Pembaca Maha Tahu [Volume 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang