❀ 51 - Perubahan yang Ada Karena Xenna

941 114 60
                                    

maaf kalau kesannya maksa, tapi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

maaf kalau kesannya maksa, tapi ... tolong komen apa pun dong guys, aku ovt banget karena hampir ga ada yang komen di bab2 sebelumnya 🥲 plis jangan pada bosen dulu ya, dikit lagi tamat kok beneran 🙏🏻

anyway, happy reading! 🫶🏻

-

"SHEI, soal Gia itu ... beneran?"

Sesampainya di rumah--tepatnya di kamar, Xenna baru mampu membuka pembahasan tersebut dengan Sheila meski hanya melalui sambungan telepon. Sebelumnya, Sheila memang sempat memberi tahu Xenna perihal kabar terbaru soal Gia, tetapi gadis itu terpaksa menahan diri untuk tidak bertanya apa pun karena hadirnya Vandi di sana. Xenna pikir, informasi tak terduga tersebut cukup hanya antara dirinya dan teman-temannya saja.

Embusan napas dari seberang sana terdengar, sebelum akhirnya Sheila menyahut, "Yah, menurut isi menfess di base kampus waktu itu ya gitu. Gue tau sebenernya kita udah nggak perlu kaget lagi ... tapi tetep aja, gue beneran nggak percaya bacanya, Xen."

Sejenak Xenna tergeming. Jujur saja ia tak tahu harus berkomentar seperti apa. Di satu sisi, Sheila memang benar, mereka sudah tak perlu kaget sebab itulah konsekuensi yang harus Gia terima atas perbuatan bodohnya dengan Arka, sementara tak ada ikatan pernikahan di antara mereka. Namun, di sisi lain ... Gia pernah menjadi sahabat baiknya sebelum badai itu datang, dan hati kecil Xenna tak bisa berbohong bahwa ada perasaan khawatir yang timbul usai tahu kondisi Gia yang cukup menyedihkan saat ini.

Memang, inilah yang dinamakan dengan karma. Xenna sendiri pun pernah mengharapkan kedatangannya. Dan, seperti kata orang-orang, hukum tabur tuai itu betulan nyata. Hanya saja, Xenna sama sekali tidak menyangka bahwa presensinya membawa sesuatu yang jauh lebih buruk dari yang ia kira.

Arka berakhir mendekam di sel tahanan, sementara Gia mengandung seorang anak dengan laki-laki itu sebagai ayahnya.

Menurut informasi yang beredar, sebelum terjadinya kecelakaan yang menimpa Xenna, sepasang insan itu sempat ribut hebat setelah Gia memberi tahu Arka soal kehamilannya. Namun, apa yang Gia lakukan malah memancing amarah Arka lantaran ia begitu percaya bahwa mereka selalu "bermain" dengan aman. Jelas saja Arka pun enggan untuk bertanggung jawab. Sebab katanya, hal tersebut hanya akan merusak reputasi keluarganya.

Tapi lihat saja sekarang. Keluarga Arka pada akhirnya berujung hancur lebih cepat oleh karena terkuaknya kejahatan yang telah mereka lakukan sendiri.

"Xen?" panggil Sheila sebab Xenna tak kunjung bersuara. "Lo kenapa diem aja? Jangan bilang lo mikirin soal nasib Gia, Xen?"

"Nggak sengaja mikirin kok, tapi jujur aja gue jadi kepikiran, Shei," aku Xenna tanpa berniat menutupinya. Sejenak ia menghela napas berat sebelum melanjutkan, "Kira-kira, Gia bakal milih untuk mertahanin anak yang nggak bersalah itu atau nggak? Kalau iya, gimana caranya dia supaya bisa mertahanin sementara ayah dari anak itu aja nggak ada? Terus, gimana respons keluarganya sendiri, yang katanya udah nggak peduli lagi sama dia?"

Memories in the Making [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang