Haii lolly .... 👋🏼
selamat datang di cerita Nasya 💋I LAla and you lolly 🍭🫂💖
SEMOGAA SESUAI DENGAN HATI ❤️🩹
⭐Selamat membaca⭐
41.
Laskar berdiri tegap, menatap nanar pemandangan di depan sana, hancur hatinya melihat keadaan gadis yang di kenal dengan keceriaan nya, kecentilan nya, ternyata memiliki luka terhebat. pandai sekali menutupi hal yang sakit dengan seribu tingkah unik nya, dengan seribu senyum manis nya dan keceriaan yang terus di tunjukan.
Ternyata itu semua di tunjukan hanya untuk menutupi luka, bukan di tunjukan untuk bahagia.
Hanya kaca yang menjaraki keduanya. Laskar bingung harus apa, harus bersikap seperti apa. Saat ini Laskar hanya ingin menunggu Nasya bangun dari tidur nya dan kembali menatap mata hazel nya, dan kembali melihat senyum nya.
"Mas, boleh masuk kok," mendengar suara suster di samping, Laskar membuyarkan lamunan nya.
Laskar tersenyum sekilas. "Bagaimana keadaan Nasya sus?" Tanya Laskar dengan tatapan yang tidak lepas dari Nasya.
"Masih sama, tapi sedikit lagi siuman. Tenang ya," jelas suster susan. Suster susan adalah suster pribadi Nasya jika Nasya melaksanakan check up atau mengurus sesuatu yang Nasya butuhkan selama di Rumah Sakit.
"Saya boleh masuk kan sus?" Suster susan mengangguk memberi persetujuan.
Laskar berjalan mendekati pintu Ruangan rawat Nasya ia membuka knop pintu yang langsung menampilkan sosok Nasya berbaring di branker dengan mata terpejam. Hati Laskar rasanya kosong sekali melihat Nasya tidak berdaya seperti ini.
Laskar duduk di samping branker. Tangan nya mengusap punggung tangan Nasya yang dingin, ia menggenggam tangan dingin itu dengan hangat yang di susul dengan kecupan singkat yang Laskar sematkan di punggung tangan Nasya.
Mata tajam itu berubah menjadi sayu, menatap wajah pucat yang memendam luka, ada banyak harapan yang tersimpan, ada ungkapan yang ingin di sampaikan, ada perasaan yang ingin terbalaskan. Mata yang biasa nya se tajam pisau, se gelap warna hitam sekarang berubah sayu, se lemah itu Laskar jika ada sesuatu yang terjadi kepada Nasya.
Tangan kanan nya mengusap surai Nasya, menyelipkan surai-surai Nasya yang menghalangi wajah cantik nya.
"bangun... Sayang," Laskar berani mengucapkan kalimat terakhir nya hanya karna Nasya sedang tidak sadarkan diri.Laskar tidak tahu apa yang sedang terjadi di hatinya, Laskar juga faham kenapa hatinya beraksi seperti ini. Tapi ada banyak ketakutan akan hal ini.
"bangun sya, ceritain apa yang lo rasain ke gue, biar gue tahu gue harus apa," lirih mengatakan nya, lembut terdengar, sakit di rasakan.
"Lo berharga sya,"
"Lima huruf bahagia gue,"
Dokter Sarah menitikan air matanya tak kala melihat dua insan yang memiliki harapan banyak untuk bersama.
"Semoga tuhan merestui kalian."
⭐⭐⭐⭐
Nisa terdiam dengan tangis. rasa sakit yang belum terobati kembali datang di hatinya, perpisahan paling menyakitkan adalah perpisahan dua insan yang saling mencintai dalam kematian. Mengurus seorang anak dan perusahaan seorang diri bukan hal mudah terlebih Nisa masih terkenang dengan Aldo.

KAMU SEDANG MEMBACA
NASYA
Random"gue gamau berurusan sama yang namanya kehilangan." kehilangan bukan hal yang di inginkan oleh setiap manusia, tapi kehilangan adalah hal mutlak yang akan di rasakan setiap manusia. lahir untuk di benci setelah sama-sama kehilangan orang berharga...