Haii lolly .... 👋🏼
selamat datang di cerita Nasya 💋I LAla and you lolly 🍭🫂💖
SEMOGAA SESUAI DENGAN HATI ❤️🩹
⭐Selamat membaca⭐
48.
Vero memparkirkan motor di mana tempat Pertemuan yang telah Vero dan Rakha janjikan saat kemarin. Akhirnya Rakha mau mendengar penjelasan dari sudut Vero, dan mencoba untuk mendengarkan. Sekarang keduanya bertemu untuk saling memahami walau Vero lebih tahu diri jika Rakha adalah orang paling sakit setelah Talia.
"Rakha," panggil Vero yang berdiri tepat di belakang Rakha. Keduanya lebih memilih bertemu di tempat yang hampir menyerupai hutan, namun dengan suasana nyaman, sejuk, dan tidak seram seperti hutan gelap.
Rakha sama sekali tidak memutar tubuh nya atau menoleh untuk melihat Vero di belalang sana. Vero menggigit bibir bawah nya, ia tarik kembali nafas nya, seraya mengatur emosi nya.
"Kalau lo belum bisa ketemu gue gapapa, pelan-pelan aja, gue bakal tunggu ko." Ujar Vero tulus.
"Engga. Gue lagi nunggu penjelasan lo, cepet." tandas Rakha tegas masih dengan membelakangi Vero.
Vero berjalan menghampiri Rakha, lalu berdiri di samping Rakha. Vero bahkan tidak berani menoleh melihat wajah Rakha.
"Ibu gue ga sengaja. Saat itu juga ibu gue punya tunangan, dia juga ga sejahat itu untuk melakukan pada sahabat nya. Kalo ibu gue tahu itu calon dari sahabat nya. Ibu juga gamau, Rak. Ibu gue bisa aja selingkuh lebih dulu sebelum tunangan, atau ayah lo putusin bunda lo kalo emang mereka sengaja dan saling suka. Tapi engga kan?"
"Gue tahu apapun penjelasan nya, mau benar, sekalipun salah. Lo kecewa, lo sakit hati. Tapi tolong, maafkan gue dan ibu gue. Rak kalau waktu bisa di putar gue lebih baik ga lahir daripada harus nyakitin hati lo," ujar Vero tulus, sekarang matanya menatap sendu mata Rakha. Ada banyak harapan yang ingin Vero dapatkan. Maaf dari Rakha.
Rakha menarik nafas nya panjang, menghirup udara segar pagi ini. "Gue gatau harus bilang apa. Semuanya sudah terjadi tapi sakit dan kecewa nya belum hilang sampai tahun ke tahun. Mungkin nanti bisa."
Rakha membalikan tubuh nya untuk berhadapan dengan Vero, ia tatap mata Vero dengan tatapan lelah. "Demi bunda gue mau berdamai. Tapi untuk akrab engga, gue gabisa. Kita jalani hidup masing-masing seperti orang ga kenal. Gue ga akan masuk ke inti Stracck. Jadi lo gausah keluar atau ngerasa iba, jalanin semuanya, anggap ini semua berakhir dan gapernah terjadi." Tegas Rakha.
"Lo maafin gue?"
"Mencoba." Ujar Rakha tegas. Mendengar itu Bibir Vero berkedut menahan senyum.
"Maaf ya, Rak, kelahiran gue bikin rusak semuanya."
"Hm, udah terlanjur." Dingin Rakha.
"gue minta satu hal. Jangan ganggu kehidupan baru gue dan bunda. Lupain kita. Seperti apa yang gue bilang, anggap semuanya gapernah terjadi dan jalani kehidupan masing-masing." Pringat Rakha.
Vero mengangguk. "Gue ga akan lupa kalau lo adek gue. Jika suatu saat nanti lo butuh gue sebagai teman, abang, atau bodygruad lo, gue siap. Datang aja Rak, gue bahagia punya teman saudari. Walaupun gue tahu lo engga. Kasih sayang gue ke elo mungkin akan sama kaya saudari lainya yang mungkin lahir secara baik ga kaya gue, tapi lo jangan ragukan hal yang bisa gue kasih ke lo." Ungkap Vero penuh ketulusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
NASYA
Acak"gue gamau berurusan sama yang namanya kehilangan." kehilangan bukan hal yang di inginkan oleh setiap manusia, tapi kehilangan adalah hal mutlak yang akan di rasakan setiap manusia. lahir untuk di benci setelah sama-sama kehilangan orang berharga...