Haii lolly .... 👋🏼
selamat datang di cerita Nasya 💋I LAla and you lolly 🍭🫂💖
SEMOGAA SESUAI DENGAN HATI ❤️🩹
⭐Selamat membaca⭐
54.
"Hasil pemeriksaan nya masih tetap sama, Laskar, tidak ada perubahan apapun, bahkan saya tidak bisa periksa kondisi Nasya lebih jauh, saya bukan tuhan, tapi saya takut jika Nasya tidak bisa sembuh." Sarah membuang wajah nya enggan menatap Laskar yang sudah menangis, sekuat apapun Laskar jika sudah bersangkutan dengan Nasya, maka, Laskar lemah.
"Kanker Nasya sudah stadium 4, akhir, keadaan nya lemah, saya akan berusaha sebaik mungkin Laskar, tapi saya mohon, sisihkan rasa sakit mu di antara harapan itu," Sarah mengusap-usap pundak Laskar pelan, Sarah tahu betul bagaimana keadaan Nasya selanjut nya, Walau begitu Sarah tidak kuasa mengatakan yang sebenarnya karna ia bukan tuhan.
"Apa yang harus saya lakukan dok," lirih Laskar menatap sendu langit-langit Rumah Sakit.
"Buktikan cinta kamu yang sesungguh nya, kasihan Nasya, jangan sampai dia membawa cinta tulus dengan cara yang tidak baik, lakukan semuanya dengan baik, dan itu adalah waktu. Saya harap kamu bisa mengerti." Setelah mengatakan itu Sarah keluar dari ruangan onkologi meninggalkan Laskar yang masih duduk di kursi.
"Apakah ini akhir?"
Bohong sekali jika Laskar tidak bisa mengartikan kalimat yang di ucapkan Sarah, Laskar bahkan faham, tapi apakah seperti ini yang akan ia jalani? Apakah ini takdir akhir nya? Oh sungguh Laskar tidak sanggup untuk ini semua.
"gue akan lakukan itu sya, pembuktian cinta terakhir gue, untuk lo,"
⭐⭐⭐⭐
"Laskar," Laskar tersentak kaget mendengar suara pelan Nasya, ia tersenyum manis seraya terus menggenggam tangan Nasya hangat.
"Iya sayang, ada apa?"
Nasya masih diam, namun matanya berporos pada objek indah di depan nya, bibir nya berkedut melihat wajah Laskar merah dan mata nya yang sembab. "Kenapa? Ko matanya sembab?" tanya Nasya dengan senyum.
Laskar gugup, ia raba-raba matanya lalu mengusap wajah nya kasar. "gapapa, cuma ngantuk," elak Laskar.
Nasya terkekeh mendengar nya. "Nangisin apa?" Tanya Nasya tanpa ingin di bohongi.
"Gue takut lo kenapa-kenapa, sya" Laskar mengusap kening Nasya lembut dengan mata berbinar.
"Apa yang harus lo takuti? Laskar kita akan terlahir kembali," Laskar menggeleng keras, ia kecup punggung tangan Nasya dengan deraian air mata.
"Jangan ngaco, lo bikin gue takut sya," tangan satunya Nasya ulurkan untuk mengusap lembut pipi Laskar, ia hapus air mata Laskar yang terus berderai.
"Kita masih sama-sama, gue masih di sini, jangan takut, gue gapernah ninggalin lo," kalimat apapun yang Laskar dengar, Laskar yakin semuanya hanya penenang sesaat.
"Gue gabisa hidup tanpa lo, sya, gue—"
"Kita akan bersama, lo ga akan sendiri, dan gue ga akan ninggalin lo." Potong Nasya tidak ingin di bantah.
![](https://img.wattpad.com/cover/373451546-288-k454830.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NASYA
Diversos"gue gamau berurusan sama yang namanya kehilangan." kehilangan bukan hal yang di inginkan oleh setiap manusia, tapi kehilangan adalah hal mutlak yang akan di rasakan setiap manusia. lahir untuk di benci setelah sama-sama kehilangan orang berharga...