42. Flashback kecelakaan

21 1 0
                                    

Haii lolly .... 👋🏼
selamat datang di cerita Nasya 💋

I LAla and you lolly 🍭🫂💖

SEMOGAA SESUAI DENGAN HATI ❤️‍🩹

Selamat membaca

42.

"Nasya nanti telfon mamih ya kalau sudah sampai." Pesan Nisa seraya memakaikan tas di pundak Nasya.

"Siap mamih," Nasya tersenyum manis.

"Sudah siap dengan bekal, dan tas gendong mu, gadis?" Tanya Aldo lalu mengecup singkat pucuk surai Nasya.

"Sudah siap papih." Teriak Nasya riang.

"Woody nya jangan lupa tertinggal," Nisa memnyodorkan Woody. boneka kesayangan Nasya yang selalu di bawa kemanapun Nasya pergi. Nasya meraih boneka Woody nya dan memeluk Woody nya erat.

"Dan yupi nya. manis nya papih," Aldo memberikan satu box yupi ke Nasya yang langsung di raih nya.

"Tanpa Woody dan Yupi Nasya bisa mati, papih, mamih" lesuh Nasya menatap dua hal favorite nya.

"Yasudah ini sudah jam 0:09, nanti telat loh" ujar Nisa menunjuk jam dinding.

"Yaudah mih, kalau gitu papih sama Nasya berangkat dulu ya," pamit Aldo mengecup singkat kening Nisa lalu menyalami.

"Tahan rindu nya ya mih, papih pulang nya lama loh" goda Aldo seraya mencubit pipi Nisa gemas.

"Mamih nanti setelah Nasya pulang kadoin Nasya adek bayi ya" mendengar itu Nisa dan Aldo tertawa.

"Tuh mih coomingsoon ketua Straccks kedua," goda Aldo menurun naikan halis nya.

"Apasih ya anak dan ayah ini, sana nanti telat"

"Papih bawa mobil nya pelan aja ya, jangan buru-buru, sama satu lagi kalo cape berhenti dulu" pesan Nisa.

"Nasya juga ajak papih nya ngobrol biar ga ngantuk, okay? Sini cium mamih nya dulu dong" Nasya berlari menghampiri Nisa lalu mencium Nisa sebanyak-banyak nya.

"Nanti Nasya cium lagi ya" Nisa mengangguk dengan senyuman.

"Yaudah kita pergi dulu ya mih," ketiga nya saling melempar lambaian tangan. Senyum ketiga nya pun masih terpatri.

Nisa terus menatap mobil yang sudah hampir menghilang dari pandangan nya.

"semoga kalian tetap sehat ya," entah mengapa rasanya aneh sekali sehingga Nisa mengkhawatirkan keduanya.

⭐⭐⭐⭐

Nisa berlari se kencang menyusuri koridor Rumah Sakit dengan tangis yang tidak henti-henti membanjiri pipinya.

"Erga, bagaimana keadaan Aldo?" Tanya Nisa panik.

"Aldo Masih di tangani Dokter, Nasya juga" jawab Erga Horison, sahabat Aldo.

NASYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang