46. Terungkap kembali

28 1 0
                                        

Haii lolly .... 👋🏼
selamat datang di cerita Nasya 💋

I LAla and you lolly 🍭🫂💖

SEMOGAA SESUAI DENGAN HATI ❤️‍🩹

Selamat membaca

46.

Rakha membuka knop pintu rawat inap Rumah sakit dengan pelan. Rakha tersenyum manis melihat pemandangan pertama saat ia membuka knop pintu nya. "Bun," panggil Rakha yang melihat Talia tengah berbaring seraya membaca surat kabar.

Mendengar suara putra nya Talia singkirkan surat kabar nya lalu menyambut kedatangan Rakha dengan senyuman. "hai sayang,"

"Gimana pag ini? Ada yang yang lagi bunda rasain gitu?" Tanya Rakha, ia mengecup singkat surai Talia.

"Alhamdulilah baik sayang," jawab Talia penuh lembut. "Abang punya hadiah buat bunda," Talia menyirit.

"Apa?" Tanya nya.

"Spesial, pasti bunda rindu dengan hadiah nya," Talia tersenyum dengan kerutan di dahi nya, masih bertanya-tanya.

Rakha melirik ke arah pintu lalu memberi isyarat. Seketika 4 pria yang sudah berkepala 3 itu masuk dengan senyum yang terpatri tentunya.

Talia menutup mulut menggunakan tangan nya merasa kaget dan bahagia bercampur melihat 4 lelaki yang ia sayangi semasa kecil hingga masa putih abu.

"Apakabar Talia?" Tanya Ali dan menyodorkan tangan nya untuk Talia salami.

"Salamin dong, abang lo nih," ujar Ali dengan lagak tengil.

Talia tertawa dengan binar, tidak menyangka bisa melihat kembali laki-laki di depan nya. "Bisa aja, bang Ali," Talia lalu menyalami Ali.

Mata Talia terus menatap pintu berharap ada satu lagi pria yang ikut datang bersama ke empat pria di depan nya. "Lo nyari siapa Talia?" Tanya Daniel yang mengikuti arah pandang Talia.

"Aldo mana?" Ah sial! Bagaimana bisa Talia tidak mengetahui hal ini?

Semuanya terdiam dan saling pandang entah harus menjelaskan bagaimana. "Aldo udah ga ada," ujar Abigail dengan tegas, berusaha untuk tidak mengingat kejadian yang membuat nya ikut berduka.

Perlahan air mata Talia meluruh menatap tidak percaya Abigail. "Lo bohong kan?" Abigail menggeleng. "Bagaimana bisa berbohong untuk hal ini, Talia." Jelas Abigail. sebenarnya tidak tega, tapi bagaimana lagi? kenyataan memang sulit di terima tapi kebongan tetap tidak bisa di benarkan.

Rakha mendekat dan memeluk Talia erat. Tangan nya mengusap punggung Talia berusaha menenangkan. "Bun? Om Aldo udah tenang, jangan nangis ya" ujar Rakha.

"Bener tuh apa kata Rakha. semangat Talia, lo masih ada kita dan juga Rakha." Timpal Daniel seraya menepuk pundak Rakha.

Tetap tidak bisa di pungkiri wajah sedih Talia yang terpancar, tapi Talia berusaha untuk menghargai kedatangan para sahabat yang sudah lama ia nanti-nanti untuk bertemu walau masih kurang dua orang.

"Maafin kita ya," ujar Ali menatap Talia penuh rindu.

"Buat?"

"Semuanya. Lia kita udah cari-cari elo, tapi gapernah ada kabar—"

"Jangan di bahas ya? Kita happy-happy aja," seloroh Talia dengan senyuman, Ali ikut tersenyum melihat senyuman Talia.

"Ternyata gelang yang Rakha pakai saat Aniversry Straccks berhasil bawa kalian untuk gue temui," ungkap Talia menatap satu-persatu pria di depan nya.

NASYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang