Hai lolly .... 👋🏼
Apakabar???
Selamat datang di cerita Nasya 💋
I LAla and you lolly 🍭🫂💖
⭐Selamat membaca⭐
13.
Sore tadi sehabis Nasya pergi ke makam Aldo gadis itu cepat-cepat pulang dari TPU karna sudah ada pemberian tahu dari Alam bahwa hujan akan segera turun dan membasahi ibu kota sore ini jadi Nasya cepat-cepat berpamitan dengan Aldo.
Ternyata hujan telah membasahi ibu kota dengan cepat. hujan itu semakin membesar saat Nasya melajukan motor nya sore ini, tidak ada halte untuk ia meneduh atau tempat untuk berteduh Jadi Nasya menerobos hujan kali ini.
Setelah masuk ke dalam gerbang Nasya memberhentikan motor nya tepat pelataran Rumah nya ia membuka jaket Straccks yang sudah basah lalu melepas nya.
Air hujan yang deras itu tidak hanya membasahi jaket nya tapi juga baju nya, ada rasa dingin yang menyelimutinya, beruntung saja ia sudah sampai di rumah.
Tok
Tok
mendengar ketukan pintu bi Ijah berlarian dari dapur untuk membuka kan pintu Rumah untuk Nasya tapi pergerakan art berkepala 4 itu di hentikan oleh Nisa.
"Stop bi, biar saya." Bi Ijah mengangguk dan mundur, ia kembali ke dapur nya.
Dengan tangan yang bersedakap dada tak lupa seringai jahat nya, Nisa membuka pintu nya. "Saya tidak menerima tamu brandalan."
Nasya memelototkan matanya, apa-apaan ini? batin Nasya bertanya-tanya. "Iya, tapi Nasya bukan orang lain, kan?" tanya nya yang mendapat tawa dari Nisa.
"Saya tidak tahu anak brandalan ini" hardik Nisa menunjuk Nasya hina. lagi dan lagi Nasya menghembuskan nafas nya panjang. "Maaf" untuk ke sekian kalinya.
"Kamu tahu kan, saya selalu berpegang prinsip? Saya tidak memandang maaf kamu."
"Terus aku harus apa?" Tanya Nasya dengan nada yang sudah lelah menghadapi Nisa yang selalu mempersalahkan hal kecil sekalipun.
Badan Nasya sudah bergetar hebat, hawa dingin menyeruak tubuh nya, tangan nya sudah mengkeriput, untung saja tadi ia membawa helm, jadi rambut nya tidak ikut basah.
"Kamu pulang telat. saya sudah mengirimkan kamu pesan dari jam 4 sore tadi untuk segera pulang, tapi lihat sekarang, ini sudah terlewat 4 jam lebih." Jelas Nisa dengan tegas.
Nasya benar-benar lupa. Handphone nya lowbat, ia belum sempat men charger handphone nya di basecamp tadi, jadi tidak tahu bahwa pesan dari Nisa telah masuk.
"Maaf mih, handphone aku lowbat tadi, aku belum sempat charger" jelas Nasya berharap Nisa percaya padanya kali ini saja karna keadaan tubuh nya yang sudah menggigil hebat.
Bukan Nisa jika tidak mempersulit Nasya. "Dan untuk itu, saya akan hukum kamu, telat 4 jam? 40 menit kamu berdiri di luar!" Perintah Nisa tegas.
Deg
"Tapi mih, di luar hujan," terang Nasya merasa ini berlebihan, tidak kah ia melihat bahwa dirinya telah kehujanan? Apakah ibunya ini tidak khawatir jika dirinya akan sakit?

KAMU SEDANG MEMBACA
NASYA
Nezařaditelné"gue gamau berurusan sama yang namanya kehilangan." kehilangan bukan hal yang di inginkan oleh setiap manusia, tapi kehilangan adalah hal mutlak yang akan di rasakan setiap manusia. lahir untuk di benci setelah sama-sama kehilangan orang berharga...