50. Menyelesaikan

27 1 0
                                        

Haii lolly .... 👋🏼
selamat datang di cerita Nasya 💋

I LAla and you lolly 🍭🫂💖

SEMOGAA SESUAI DENGAN HATI ❤️‍🩹

Selamat membaca

50.

"Nasya juga akan menandatangani surat ini," Rubby mengangkat satu berkas yang sudah ia buat untuk Nasya tanda tangani.

"Kemarih lah satu orang untuk membacakan surat ini," ujar Rubby dengan senyum licik.

Dengan langkah tegas dan tidak menghilangkan kesan tampan playboy nya Chiko berjalan menghampiri Rubby. Dengan kasar pula Chiko merebut berkas itu.

Mata Chiko melirik tajam Rubby, lalu ia berjalan mundur hingga bersampingan dengan Laskar, Chiko juga mulai membacakan isi berkas nya.

"Penyerahan berkas melegenda ini kepada Rubby Huracan dari Nasya dengan mobil merah nya. Dengan ini Saya Nasya marccela pemilik red car Ferrari f40 menyatakan bahwa saya memberikan Ferrari f40 milik saya secara sadar. Dan memberikan gelar nama dalam sirkuit kepada Rubby. Saya yang menandatangani Nasya." Chiko lalu memelototkan matanya melihat Rubby.

"Cewe gila lo ya, bajingan!" Hardik Chiko tidak berprasaan.

Se akan muak dengan berkas tidan berguna itu, Chiko merobek nya hingga kertas itu menjadi kertas kecil-kecil tidak berharga di lantai.

Rubby tersenyum melihat tindakan Chiko, sudah ia duga hal ini sebelum nya. "Itu hanya fotocopy sebelum Nasya menandatangani-" Rubby kembali mengambil berkas berwarna biru, ia angkat tinggi-tinggi.

"Dan yang ini adalah yang asli," Rubby juga membuka lembaran berkas di mana Nasya menandatangani berkas itu. "See?" Tawa Rubby.

Laskar benar-benar muak ia hampiri Rubby lalu dengan enteng Laskar langsung menampar pipi Rubby.

Plak!

"Entah se brengsek apa gue harus menampar wajah wanita gila kaya lo!" Setelah tamparan itu wajah Rubby tertunduk, tangan nya mengusap pipi merah akibat tamparan yang Laskar layangkan.

Laskar berjongkok menghadap Nasya, ia tangkup wajah pucat itu. "Sya, kenapa di tanda tanganin? Ferrari f40 itu adalah nyawa lo, khas lo," lirih Laskar berbisik.

Dalam mengerjap nya Nasya tersenyum manis. "Rubby bilang pilih Laskar atau Mobil merah gue. kalau gue pilih mobil, lo yang pergi, gue tahu walaupun lo ga akan mau sama Rubby, tapi-kenapa gue ga pilih elo? Gimana prasaan lo kalo gue pilih benda mati?" Laskar ikut tersenyum dalam ke khawatiran.

Laskar usap surai Nasya. "jangan bobo ya, gue akan perjuangin lo, sya, selamanya, sampai nyawa gue sendiri taruhan nya," kali ini Laskar benar-benar menitikan air mata nya.

"STOP DRAMA LASKAR! GAME INI MASIH BERLANJUT. BERDIRI ATAU NAPI INI AKAN PAKSA LO BUAT BERDIRI?" teriak Alex tegas.

"Tolong kasih Laskar satu menit lagi.." teriak Nasya di sela-sela tenaga nya untuk berbicara.

"Laskar gue mau lihat wajah lo sampai satu menit berakhir, tatap gue," Laskar menggeleng keras dengan air mata.

"Masih ada hari-hari besok sya, jangan khawatir, wajah gue milik lo," manis sekali hingga membuat mata hazel itu ikut menangis.

NASYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang