Kawaragi tidak berdiri selama 200 tahun lebih hanya untuk dihancurkan begitu saja. Saat leluhur klan Sano membangunnya sebagai bisnis gelap yang hadir pada akhir zaman Edo. Klan Sano menawarkan diri sebagai pembunuh bayaran untuk membunuh musuh siapapun dengan bayaran yang mahal.
Beberapa tahun berlalu, klan Sano semakin besar dengan bisnis gelapnya. Memunculkan keluarga-keluarga lain yang mencoba peruntungan dengan menjalankan bisnis yang sama. Namun, satu persatu keluarga-keluarga tersebut runtuh dan gagal dalam usaha mereka, menyisakan dua keluarga lain yang berhasil membesarkan nama mereka sebagai pembunuh bayaran, yakni Murayama dan Ryuzaki atau yang mengubah nama keluarga mereka menjadi Yoshirogawa pada awal masa pembentukannya.
Tiga klan tak pernah terlibat perseteruan yang menumpahkan darah meski saling bersaing dalam pekerjaan. Tidak pernah ada konflik selama awal pendirian bisnis gelap karena masing-masing memiliki cara tersendiri.
Setelah puluhan tahun berdiri, keluarga Sano, Murayama, dan Yoshirogawa makin besar hingga membentuk klan masing-masing. Mereka memperbesar klan melalui ikatan pernikahan dengan keluarga kaya dan penting pada masa itu. Hal ini membuat mereka menjadi klan yang tak tertandingi sehingga tidak seorang pun berani mengusik walau memiliki pekerjaan sebagai pembunuh bayaran. Pada masa ini, ketiga klan mulai membentuk organisasi mereka dan memberinya nama—Sano dengan Kawaragi, Murayama dengan Hakatsuru, dan Yoshirogawa dengan Ryukankei. Ketiganya membagi kekuasaan di Edo atau Tokyo supaya menghindari perseteruan yang merusak hubungan.
Namun, saat perang dunia pertama meletus, tiga klan mulai memasuki masa pengasingan diri pada tahun-tahun berikutnya. Klan Sano berpindah ke Kansai dan menghilang setelahnya, klan Yoshirogawa menetapkan Hokkaido sebagai tempat baru mereka, sedangkan klan Murayama tetap berada di Tokyo guna memperbesar jaringan.
Tiada konflik yang menyebabkan terjadinya peristiwa pengasingan diri tersebut, tetapi pada masa ini Kawaragi, Hakatsuru, dan Ryukankei berkembang pesat. Di dalam cangkang kekuasaan, mereka mulai merekrut para yakuza tanpa tuan untuk bergabung di bawah payung kekuasaannya dengan iming-iming sejumlah uang yang besar. Kawaragi, Hakatsuru, dan Ryukankei yang mulanya hanya menawarkan jasa pembunuh bayaran, kini memperluas bisnis, mulai dari perjudian, bisnis dunia malam, prostitusi, perdagangan narkoba dan senjata ilegal, bisnis properti, hingga bursa dan saham perusahaan global. Mereka yang mulanya tak tertandingi, kini makin tidak dapat disentuh. Terlebih lagi para anggota klan bermain cantik dengan melakukan semuanya di balik layar.
Oleh sebab itu, pada tahun 90-an, pemerintah Jepang mengeluarkan sebuah undang-undang anti-boryokudan, yang mana berisi tentang pembubaran geng yakuza yang meresahkan masyarakat dalam waktu secepatnya, termasuk Kawaragi, Hakatsuru, dan Ryukankei. Akan tetapi, karena kurangnya informasi mengenai anggota klan yang memimpin tiga gokudo tersebut, pemerintah tidak bisa berbuat apapun selain menggali-gali informasi selama belasan tahun.
Namun, semuanya berubah saat Murayama Chizuru membunuh Kurihara Hideyoshi. Dengan cepat pemerintah dan kepolisian mengais informasi sekecil apapun untuk mencari tahu siapakah pemimpin di balik Hakatsuru. Keturunan ke berapa dari klan Murayama yang saat ini memimpin gokudo besar tersebut, siapakah namanya, dan sekuat apakah pengaruhnya pada pemerintahan.
Sano Aizen dengan mudah memahami buku-buku peninggalan leluhurnya yang masih ia jaga dengan baik. Semua informasi mengenai sejarah di balik berdirinya tiga klan tidak jauh dari bisnis gelap yang diwariskan secara turun-temurun. Mereka menciptakan segaris keturunan yang tak terusik guna mengamankan pundi-pundi uang yang dicari.
Mata pria dengan yukata putih itu berlarian dari buku usang yang ditulis leluhurnya lalu berganti pada koran-koran yang terbit beberapa bulan lalu. Sano Aizen sedang menyatukan benang merah dari perjalanan berdirinya tiga gokudo hingga penyebab mengapa Hakatsuru bisa dikejar oleh pemerintah. Semua itu berhenti pada satu titik yang sama, yakni undang-undang anti-boryokudan, sama seperti apa kata Murayama Chizuru dan Yoshirogawa Eiji katakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Piercing Moon
FanficMurayama Chizuru menghadapi masalah besar kala organisasi kriminal yang ia pimpin diburu oleh kepolisian Jepang. Organisasinya dianggap sebagai teroris akibat kesalahan yang Murayama Chizuru perbuat. Perempuan itu pun melakukan pencarian panjang yan...