Di ruangan bergambar naga pada langit-langit, Murayama Chizuru duduk bersama beberapa orang pria di sekeliling. Beberapa dari mereka cukup ia kenal, sebagian yang lain tidak. Mulai dari Yoshirogawa Eiji, Hirose Hyuga, Yoshirogawa Wataru yang merupakan adik dari si pemimpin klan, pria bertubuh gemuk Chigaru, dan dua pria beruban mengenakan montsuki hakama yang tak Chizuru kenal.
Duduk di ruangan ini bersama enam pria membuat perempuan berambut pirang sepinggang itu merasa bahwa ia seperti gadis SMA yang senang melawan aturan. Di saat Yoshirogawa Eiji dan dua pria beruban mengenakan montsuki hakama dengan haori bermotif naga, lalu yang lain mengenakan jas rapih, Murayama Chizuru malah mengenakan kaos berwarna magenta dan rok selutut cokelat bermotif kotak. Ia seperti gadis yang tak sengaja masuk ke klub catur pria pensiun.
"Murayama-san, perkenalkan para paman saya yang merupakan tetua dari klan Yoshirogawa, Yoshirogawa Koji dan juga Yoshirogawa Tetsuo." Sosok berhaori motif naga putih itu memperkenalkan dua pria beruban yang tak Chizuru kenali. Yoshirogawa Eiji menujuk bergantian pada si uban satu yang mengenakan haori naga hijau dan si uban dua yang memakai haori naga merah.
Sosok bernama Yoshirogawa Koji menundukkan badan terlebih dahulu dalam posisi agura, lalu bergantian dengan Yoshirogawa Tetsuo. Murayama Chizuru membalas dengan ikut membungkukkan badan.
"Saya tidak menyangka dalam usia senja ini saya dapat bertemu dengan salah seorang dari klan Murayama. Selama ini saya hanya mendengar tentang kalian dari para orang tua kami. Melihat anda dengan mata kepala sendiri sama seperti melihat karakter yang keluar dari buku dongeng anak-anak." Yoshirogawa Koji menujuk pada Chizuru dengan telapak tangan. Rambut yang sudah memutih, kulit keriput, dan mata sayu menujukkan betapa tuanya pria tersebut.
Lalu si haori naga merah, Yoshirogawa Tetsuo gantian berbicara. "Ini seperti hadiah yang Tuhan berikan, padahal umur kami sudah tidak muda lagi, tetapi Ia mengizinkan kita bertemu di tempat ini. Entah mengapa saya merasakan sesuatu yang sangat besar akan terjadi dalam waktu dekat." Tetsuo menyatukan kedua tangan sambil memejamkan mata.
Kedatangan tetua klan Yoshirogawa membuat Murayama Chizuru kebingungan. Sudah tentu Yoshirogawa Eiji yang meminta Koji dan Tetsuo untuk hadir. Namun, apa yang akan dibicarakan dia tak tahu.
"Saya sebetulnya tidak menyangka akan bertemu dengan para tetua klan Yoshirogawa. Begitupun dengan anda berdua, sejak kecil otosan dan ojiisan selalu menceritakan tentang klan Yoshirogawa sang pemilik Ryukankei. Tidak pernah terbayang dalam kepala saya kita bisa berkumpul dan duduk bersama pada hari ini," balas Chizuru dengan senyuman lembut.
Semua orang di ruangan saling mengangguki karena mengalami pengalaman yang hampir sama. Perjalanan panjang selama dua abad antara masing-masing klan membawa mereka pada pertemuan kali ini. Tiada pernah bayangan mengenai hari ini terlintas di kepala. Tiap pihak merasa bahwa semua memang sudah direncanakan oleh Tuhan.
"Namun, Yoshirogawa-san, apakah ada sesuatu yang terjadi hingga anda membawa tetua klan Yoshirogawa kemarin? Saya yakin Koji-san dan Tetsuo-san memiliki kesibukan yang begitu padat, tetapi kedatangan mereka berdua membuat saya bertanya-tanya." Murayama Chizuru mengungkapkan pertanyaan yang mencuat di kepala dengan bertanya pada Eiji yang duduk di depan sana.
Sosok 30 tahun itu menarik napas sejenak. Dengan menyatukan kedua tangan di atas paha, Eiji melirik pada Hirose Hyuga yang duduk di sebelah kirinya. Pria pirang itu menatap pada sang ketua sambil menganggukkan kepala, seakan mengizinkan Eiji untuk memulai pembicaraan.
"Begini, Murayama-san," tutur Eiji memulai kata, "setelah melakukan perundingan panjang dengan Hyuga-kun dan Wataru, kami belum menemukan cara terbaik untuk membangkitkan Hakatsuru tanpa harus terlibat dengan pemerintahan." Si Haori naga putih menunjukkan raut kekecewaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Piercing Moon
FanficMurayama Chizuru menghadapi masalah besar kala organisasi kriminal yang ia pimpin diburu oleh kepolisian Jepang. Organisasinya dianggap sebagai teroris akibat kesalahan yang Murayama Chizuru perbuat. Perempuan itu pun melakukan pencarian panjang yan...