十一:「良代川の家族」(Yoshirogawa Family)

99 11 0
                                    

"Ayano-chan adalah saudara kembar dari Eiji-san. Kami bertiga seumuran." Yoshirogawa Akira memperkenalkan seorang perempuan berambut hitam legam yang panjangnya sepinggang.

Perempuan bernama Ayano itu menatap Chizuru hingga melongo. Matanya membulat lalu menyoroti si rambut pirang dari atas kepala hingga ujung kaki. Ayano seakan tidak percaya melihat orang yang ada di hadapannya adalah Murayama Chizuru.

"Astaga, benarkah perempuan ini adalah Murayama Chizuru?" Ayano berbisik pada Akira yang duduk di sebelahnya. Akan tetapi, bisikan itu tak begitu berguna karena Chizuru dapat mendengar dengan jelas.

Akira terkekeh sambil menganggukkan kepala. "Kau bisa berkenalan langsung dengannya jika tidak percaya, Ayano-chan." Perempuan berusia 30 tahun itu menyenggol lengan adik iparnya.

Yoshirogawa Ayano gelagapan. Murayama Chizuru seakan tokoh fiksi yang tiba-tiba muncul di hadapannya. Bagaimana tidak dikata begitu jika di setiap pertemuan klan Yoshirogawa, para tetua selalu membicarakan pemimpin baru klan Murayama yang digadang-gadang seorang perempuan.

Selama beberapa bulan terakhir, nama Murayama Chizuru menjadi topik yang paling sering dibahas. Mempertanyakan kebenaran berita tentang pergantian kepala klan Murayama dengan menggali-gali informasi dari beberapa koneksi orang penting di Tokyo atau wilayah Kanto. Berita simpang siur sering terjadi, mulai dari si sulung Murayama yang meninggal lalu digantikan oleh adik perempuannya, perebutan posisi kepala klan, hingga Murayama Chizuru sebenarnya seorang laki-laki. Oleh sebab itu, Yoshirogawa Ayano tidak menyangka jika ia bisa bertemu langsung dengan Murayama Chizuru sang pemimpin dari Hakatsuru sekaligus kepala klan Murayama.

Perempuan dengan rambut hitam digerai itu menggosok-gosok telapak tangannya ke rok pendek yang dia kenakan. Tak seperti kakak iparnya yang mengenakan kurotomesode, Yoshirogawa Ayano tampaknya belum menikah dan masih bersenang-senang di awal usia kepala tiga.

Ayano meniup telapak tangan seakan terdapat debu yang menempel. Ia berkali-kali menggosokkannya ke kaos pendek yang ia kenakan atau ke rok. Ayano seakan tidak mau jika Chizuru sampai terkena debu pada tangannya. Begitu dirasa sudah cukup bersih, perempuan berusia 30 tahun itu mengulurkan tangan untuk dijabat oleh Murayama Chizuru.

"Pe—perkenalkan nama saya Yoshirogawa A—ayano. Se—senang bertemu dengan anda, Murayama Chizuru-san," sapanya dengan kalimat terbata-bata karena gugup.

Chizuru terkekeh pelan melihat perilaku Ayano yang dirasa sangat lucu. "Senang bertemu dengan anda pula, Yoshirogawa Ayano-san," balasnya dengan senyuman lebar. "Akira-san berkata jika anda adalah saudara kembar Eiji-san, bila benar begitu, kurasa kita memiliki kesamaan sebab saya pun juga seorang anak kembar," tambah Chizuru mengenai informasi pribadinya.

Begitu jabatan tangan terlepas. Ayano makin melongo lebar setelah mendengar fakta mengenai Murayama Chizuru yang ternyata seorang anak kembar sama sepertinya. "Benarkah itu, Murayama-san? Wah ... senangnya bisa bertemu seseorang yang memiliki kesamaan denganku. Omong-omong, apakah kalian kembar identik?"

Kepala Chizuru menggeleng. "Tidak, saya sama seperti anda dan Eiji-san. Saudara kembar saya adalah seorang laki-laki, saya yang lahir terlebih dahulu."

"Senang sekali bisa memiliki saudara. Saya cukup iri karena saya adalah anak tunggal." Akira menyahuti percakapan Ayano dan Chizuru.

"Memiliki saudara sebenarnya banyak hal tidak menyenangkannya. Kami sering bertengkar antara satu sama lain," elak Chizuru sambil terkikik geli.

"Benar sekali, semua di dunia ini pasti memiliki sisi positif dan negatif." Ketiga perempuan tersebut tertawa bersamaan.

"Omong-omong, apakah Murayama-san akan tinggal di sini untuk sementara waktu?" Ayano bertanya karena tak tahu apapun mengenai kedatangan Murayama Chizuru ke rumah klan Yoshirogawa.

Piercing MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang