"Chigaru-san, apakah anda memastikan bila perempuan itu memang benar pemimpin dari Hakatsuru." Pria berambut pirang panjang memastikan ucapan sosok gemuk yang menunggunya di luar apartemen kumuh tersebut.
"Hirose-san, perempuan itu tentu tidak berkata bohong, ia memiliki aura kuat seorang pemimpin." Bau rokok menguar dari Chigaru tiap ia membuka mulut. Membuat pria berjas hitam bernama Hirose Hyuga itu mencoba menjauhkan diri.
"Jadi, anda percaya bila perempuan itu Murayama Chizuru hanya karena ia memiliki aura yang kuat?" Alis Hirose terangkat sebelah. "Memang Hakatsuru baru mengganti pemimpin mereka dua tahun lalu, tetapi berita bila pemimpin Hakatsuru adalah seorang perempuan hanyalah rumor yang tersebar luas. Belum ada yang membuktikan secara langsung."
"Hirose-san, rumor adalah fakta yang tertunda. Aku memiliki teman yang merupakan mantan anggota Ryukankei, saat ini dia tinggal di Tokyo. Berita mengenai pemimpin baru Hakatsuru seorang perempuan bukanlah rumor semata." Chigaru meyakinkan Hirose. "Apakah anda ingat berita mengenai kematian Kurihara Hideyoshi si menteri pertahanan? Pria itu mati dibunuh oleh anggota Hakatsuru. Para polisi mengetahuinya karena terdapat sayatan pisau bergambar lambang mereka di punggung Kurihara." Jari-jari gemuknya meliuk ke udara menggambarkan lambang bangau menusuk bulan milik Hakatsuru.
"Anda tahu bagaimana cara Kurihara dibunuh?" tanya Chigaru menggantungkan kalimat.
Dikarenakan tak kunjung mendapat jawaban dari Hirose, pria gemuk menjawab pertanyaan sendiri. "Kepalanya ditembak tiga kali, begitu juga bagian bawahnya," bisiknya memperkuat suasana tegang.
"Bagian bawah?" tanya Hirose bingung.
Chigaru menjentikkan jari ke muka si jas hitam. "Anda pasti paham apa yang kumaksud, Hirose-san."
Hirose Hyuga yang menyadari maksud perkataan Chigaru pun langsung bergidik ngeri. Matanya membulat membayangkan kejadian itu sampai terjadi pada diri sendiri.
"Hirose-san, tidak ada pria yang membunuh pria lain dengan menembak bagian bawahnya. Anda tahu karena apa? Karena mereka ikut merasakan." Chigaru berhenti sejenak. "Namun, si Hakatsuru yang membunuh Kurihara mampu melakukan, sudah tentu pelakunya adalah perempuan. Akan tetapi, tidak ada satupun anggota Hakatsuru yang merupakan perempuan. Bisakah anda tebak siapa pelaku pembunuhan itu? Sudah tentu pemimpin mereka sendiri, Murayama Chizuru." Chigaru mendekat pada Hirose, membisikkan nama Murayama Chizuru tepat di telinga pria pirang. Sosok berjas hitam tersebut langsung menjauhkan diri, bukan karena bau Chigaru, melainkan karena merasa ngeri mendengar nama itu.
Si tubuh gemuk memicingkan mata sambil tersenyum menggoda. "Apa anda takut, Hirose-san?" Ia menyenggol lengan kiri Hirose.
"Ti—tidak!" ketusnya sambil terbata-bata. Hirose sedang takut. "La—lagi pula anda pandai sekali mengarang sesuatu? Apakah anda penulis majalah MU¹?" bentak si jas hitam karena ia terlanjur malu.
"Ah, Hirose-san, anda membuatku makin ingin pensiun dan menjadi penulis saja." Chigaru mengerutkan hidung dan dahi, membuat wajahnya makin membulat. Hirose malas meladeni.
Kemudian pria gemuk menyadari satu fakta yang tertinggal. Lantas ia menepuk bahu Hirose dan berkata, "tapi Hirose-san, jika anda mengira bila seseorang bernama Murayama Chizuru adalah perempuan tua atau sudah berumur, anda salah besar! Dia sangat cantik, berkulit seputih porselen, rambutnya panjang sepinggang dan diwarnai pirang seperti anda. Dan yang paling penting, Murayama Chizuru masih muda, mungkin lebih muda daripada anda."
"Anda terlalu banyak bicara, Chigaru-san. Bisa pertemukan aku dengannya sekarang juga?" potong Hirose yang sudah lelah mendengar ocehan Chigaru.
Bukannya membalas dengan benar, Chigaru malah menatap pria berjas hitam dengan mata mengejek. "Uh? Apakah anda penasaran pada Murayama Chizuru setelah kuberitahu jika dia adalah perempuan yang cantik?" Ia kembali menyenggol lengan kanan Hirose.
KAMU SEDANG MEMBACA
Piercing Moon
FanfictionMurayama Chizuru menghadapi masalah besar kala organisasi kriminal yang ia pimpin diburu oleh kepolisian Jepang. Organisasinya dianggap sebagai teroris akibat kesalahan yang Murayama Chizuru perbuat. Perempuan itu pun melakukan pencarian panjang yan...