"Ozawa!"
Kedatangan pria berusia 28 tahun itu membuat semua orang di dalam ruangan berdiri terkejut. Pasalnya Ozawa Zendo datang sambil mengenakan piyama tidur, sedangkan bahu kirinya diperban karena luka tembak yang dialami.
"Maafkan saya datang dengan pakaian seperti ini sebab bahu saya masih sakit jika harus mengenakan kemeja," balasnya sambil membungkuk kecil kepada semua orang di dalam ruangan.
"Harusnya anda tetap beristirahat di rumah," balas salah seorang senior Zendo.
"Saya sudah cukup baik-baik saja. Banyak hal yang harus saya laporkan sejak kejadian empat hari lalu." Pria berusia 28 tahun itu mengambil salah satu kursi kosong dan duduk di sana. Akibat bagian bahunya yang terkena tembakan, Ozawa harus menggunakan arm sling untuk menyangga tangan kirinya.
Begitu Ozawa Zendo mengambil posisi duduk, rapat di kantor kepolisian metropolitan kembali dilanjutkan oleh sang kepala.
"Berkat Ozawa yang berhasil membongkar rencana Hakatsuru, kita bisa memindahkan Akamine ke penjara sementara Tokyo dengan sangat aman tanpa diketahui oleh siapapun." Tepukan tangan terdengar untuk menghormati keberhasilan yang diraih oleh Ozawa Zendo. "Berkatnya pula, korban jiwa di pihak kita sangatlah sedikit, bahkan tidak ada anggota kepolisian yang meninggal dunia," lanjut kepala polisi metropolitan. "Untuk itu, Ozawa, ceritakan pada kami bagaimana caramu mengungkap rencana Hakatsuru itu."
Mendapatkan kesempatan untuk berbicara, Zendo berdiri di posisinya. Sambil menatap semua orang, ia berkata, "selama beberapa minggu ke belakang saya merasa seseorang selalu membuntuti saya. Mulanya saya merasa bahwa ini hanya anggapan saja, tetapi akhirnya saya menyadari sesuatu, seseorang memang sedang membuntuti saya."
Semua orang di ruang rapat masih menyimak ceritanya. "Seorang pria yang kira-kira berusia 50 tahun, secara tak sengaja selalu bertemu dengan saya, mulai dari kafe hingga di kereta api bawah tanah, bahkan ketika di Saitama pun saya bertemu dengannya juga. Pada saat itu saya mencurigai satu hal, bila pria ini adalah seorang yakuza karena ia memiliki tato yang khas di tangannya."
"Selama beberapa minggu saya berpura-pura tak mengetahui keberadaannya yang selalu ada di sekitar saya. Saya menebak-nebak untuk apa pria ini mengikuti saya? Apakah ada suatu informasi yang saya miliki hingga dibuntuti? Sampai akhirnya saya tersadar akan sesuatu, bila pria itu adalah anggota Akaibara-dan, salah satu fraksi geng di bawah Hakatsuru."
"Pria itu mengincar saya karena dia mengetahui jika saya adalah pemimpin operasi pemindahan Akamine ke penjara sementara Tokyo yang seharusnya akan dilaksanakan minggu depan. Saya mengetahuinya kala ia mengintip pada dokumen yang saya bawa ketika kami bertemu di kafe. Setelah memastikannya dengan benar, barulah saya mengungkapkan pada pak kepala mengenai kejadian diikuti selama beberapa minggu oleh seorang yakuza yang diketahui anggota Hakatsuru." Ozawa Zendo menatap pada kepala polisi metropolitan yang berada di depan sana.
Begitu semua orang menatap pada kepala polisi, pria tua tersebut berkata, "setelah Ozawa memberitahukan apa yang terjadi. Kami segera membentuk rencana baru untuk memindahkan Akamine ke penjara sementara Tokyo dengan bekerja sama bersama kepolisian Saitama. Pafa rencana awal, mulanya mobil kepolisian akan melewati jalan tol Shuto, tetapi kita mengalihkannya dan menggunakan jalur Kawaguchi sebagai alternatif. Namun, karena tak ingin membuat para Hakatsuru itu curiga, kami tetap menjalankan rencana sesuai dengan apa yang seharusnya guna mengelabuhi mereka."
Kepala polisi masih melanjutkan ceritanya, "hal ini terbukti dari bagaimana para Hakatsuru itu tak mengetahui rencana baru kami. Mereka tetap menargetkan mobil kepolisian palsu yang kita kirimkan, padahal mobil yang sebenarnya mengangkut Akamine telah bergerak di saat yang bersamaan. Kami juga menyalakan alat pemecah sinyal di sekitar kantor polisi Saitama sehingga anggota Hakatsuru yang ditugaskan mengawasi dari kantor polisi rusak komunikasinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Piercing Moon
Hayran KurguMurayama Chizuru menghadapi masalah besar kala organisasi kriminal yang ia pimpin diburu oleh kepolisian Jepang. Organisasinya dianggap sebagai teroris akibat kesalahan yang Murayama Chizuru perbuat. Perempuan itu pun melakukan pencarian panjang yan...