Akira's Revenge Chapter 18: Peniru

4 1 0
                                    

Vrr!!

"Halo?"
["Selamat malam Natsu, maaf mengganggu waktunya.."]
"Iya? kenapa Sato-san?"
["Ehm.. ee aku hanya ingin bertanya, kau sedang apa?"]
"Sedang duduk. kenapa?"
["Ooh umm.. kau kenapa? tiba-tiba nada berbicaramu seperti menjadi datar.."]
"Gak kenapa-napa kok."
["Em oke, oh iya, bagaimana latihannya di sana?"]
"Lancar, oh iya, kau sedang dimana?"

...

Di bandara yang berada di dekat Markas..

"Ah itu, aku baru kembali dari misi di luar negara. kenapa?"
["Tidak, aslinya kenapa? tiba-tiba kau menelfon ku? Sato-san."]
...
Shiori terdiam..

"Ne, Natsu.."
["Um?"]
"Kau boleh memanggilku Shiori juga kok.."
["Tapi.. kita kan baru kenal.."]
"Tak apa.. soalnya aku juga yang menginginkannya.."
["Baiklah, Shiori.."]
"Hum.."

....
....

Keesokan Paginya, ternyata mereka berdua masih telfonan hingga tertidur bersama dalam Telfon itu..

Tap!!

Gara yang melihat Shiori dari jendela kamarnya yang sedang tertidur itu pun melihat Handphone Shiori dari kejauhan, dan terlihat nama "Natsu" di situ..

Gara menyeringai..

...

Lalu pada akhirnya, Natsu mematikan telfon, di saat dia sedang bersiap-siap latihan..

"Yosh!"

Natsu langsung berjalan ke arah luar Asrama, dan pergi ke arah lapangan pelatihan..

Tap!!

Saat Natsu berjalan di koridor, dia mendapati bahwa dirinya di tatap dengan tatapan bela sungkawa...

"Yah, sekarang sudah bukan waktunya lagi untuk bersedih, aku harus merelakan semua yang terjadi, dan berusaha menjadi kuat!" ucap batin Natsu yang merasa yakin, dapat menjadi lebih kuat..

...

Satu minggu kemudian, kini Natsu sudah mulai berkembang, dan menjadi orang yang mulai di bicarakan di Akademi..

"Yaa, aslinya aku hanya berkembang sedikit.."

Tap!!

"..Namun tetap saja, aku masih kurang kuat."

Dia berbicara di pikirannya sembari berjalan menuju Lapangan pelatihan..

"Tapi entah mengapa akhir akhir ini.. setiap malam hari, Shiori selalu menelfon ku, dengan alasan untuk melepas penat." ucap batin Natsu yang tidak mau kepedean, tentang perasaan Shiori terhadapnya..

Tap!!

Kini dia berjalan dengan santai ke tengah Lapangan pelatihan..

....
....

Di Markas, Hanatarō sedang membuat sebuah password baru untuk sistem data tentang Markas..

"Harusnya sih kita gak perlu memperkuatnya lagi.."

"Hmm bagus, terimakasih, Hanatarō."

Ternyata Hanatarō bersama dengan Kana..

"Kira-kira Natsu lulus gak ya.." Kana termenung memikirkannya

"Oh iya, omong omong soal Natsu, dia akan kembali kapan?" tanya Hanatarō..

"Katanya karna adanya kemungkinan penambatan pada lalulintas udara, sepertinya Natsu akan pulang, dua hari lagi.."
"Oh begitu.."

Lalu saat Kana izin untuk pergi ke taman di Markas, ada 3 orang Misterius yang wujudnya tertutup bayangan, sedang mengintip Kana dari balik pintu di gudang..

...

Kini Hanatarō sedang berbicara dengan Chika yang baru saja dari Toilet..

Zeep!!

Pintu ruangan Hanatarō terbuka, namun ada suara yang aneh di saat itu..

"Hm? Kana? ada apa?" Hanatarō bingung dengan kedatangan Kana yang baru saja pergi..

"Bisa kita bicara sebentar? Hanatarō.. Chika.."

"Tumben.. dan lagipula, bukannya Kana bilang sedang ingin pergi ke taman?" ucap batin Hanatarō yang merasakan hawa aneh..

"Maaf Hanatarō.." ucap Kana dengan tatapan matinya..

"Huh?"

SHUAANGG!!

Hanatarō di hajar hingga terhempas ke ujung ruangannya, hingga membuatnya tidak sadarkan diri..

"Taro--!!"

BRAAGHSS!!

Chika di tinju tepat di wajahnya, hingga terhempas jauh, ke ruangan sebelah..

"Cyuh!"

Chika meludah agar darah di dalam mulutnya tidak mengganggunya..

"Apa-apaan ini?"

Chika terheran dengan ekspresi tidak percaya..

"Tapi jika ini orang lain, mana mungkin!! Kana sensei memiliki teknik bertarung dengan mencampurkan berbagai bela diri, mana mungkin bisa di tiru orang lain tanpa kemampuan meniru yang sangat hebat!" ucap batin Chika sembari terheran..

SYUUUGHH!!

Tiba-tiba Kana berada di hadapan Chika, bersamaan dengan itu, salah satu tinju Kana berhasil mendarat di perut Chika, hingga membuatnya pingsan..

Sruk!!

"Selamat tinggal.. Semuanya.." ucap Kana yang di identifikasi Palsu, oleh Chika..

...

Sementara itu, Kana yang asli sedang duduk santai di taman samping Markas..

"Kuping ku gatel.." ucapnya sembari menggaruk kupingnya

Akira's RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang