Beberapa hari kemudian, di sebuah Gedung di Tokyo, terjadi rapat besar antara petinggi negara untuk mengatasi teror besar yang selalu menghantui Jepang..
Yoshikazu, dan Haruki pun bersiap, dan sampai sekarang, belum ada yang mengetahui soal kematian Nenek Ryuka..
...
Tap!!
Kali ini, para Gakutotai di tugaskan untuk mengawal satu orang penting, yaitu Yuriko Koike, sang Gubernur Prefektur Tokyo..
...
Mereka berdua telah menjadi lebih kuat..
Haruki sudah memiliki tangan buatan, Yoshikazu sudah mengupgrade senjatanya menjadi semakin mematikan, mau di jarak dekat dan jauh, sementara mereka juga mendapatkan bantuan dari pengawal pribadi sang Gubernur yang berjumlah ratusan, ikut mengawalnya..
...
Sementara itu, Isamu terlihat di atas Gedung pertemuan, sedang berdiam diri, karena menyadari bahwa dirinya telah di jadikan buronan..
...
"Sialan." gumamnya yang kesal..
...
...Sementara itu, beberapa anak buah Gara mulai masuk ke dalam Gedung, dan berpura-pura menjadi staff kebersihan di sana..
...
Sementara itu, Gara dan Nagisa memantau semua anak buah yang mereka kirim ke sana dari jauh..
...
"Hmm, mereka sepertinya kuat, mau aku yang turun tangan?" tanya Nagisa..
"Gausah, kau bisa tewas jika bertarung melawan mereka berdua.."
"Emm, baiklah."...
Setelah memantau cukup lama, akhirnya sekitar 26 anak buah Gara berhasil masuk ke dalam Gedung yang sekarang seluruh pintu dan jendelanya sudah di tutup dengan rapat..
...
"Aku bergantung pada kalian.." ucap Gara..
...
...Tap!!
Di dalam Gedung, banyak Staff kebersihan yang sudah berada di posisi mereka masing-masing..
...
Acara pun di mulai.. Semua petinggi di kawal oleh orang-orang bersenjata..
...
Sementara itu, saat rapat baru di mulai, Yoshikazu terlihat ingin pergi ke toilet, sementara Haruki di tinggal untuk menjaga sang Gubernur..
...
Melihat kesempatan emas itu, salah satu anak buah Gara memegang pistol yang dia taruh di sela-sela ikat pinggangnya..
SRET!!
"TEMBAK!!" ucap salah seorang anak buah Gara yang langsung menodongkan pistol ke kepala Gubernur..
...
DOORR!!
Seisi Gedung langsung rusuh, beberapa pengawal juga di tikam secara diam-diam, dan dalam ini, anak buah Gara memegang penuh peperangan..
ZRINGG!!
Haruki menangkis sebuah Peluru yang melesat ke arah Gubernur dengan gergajinya..
SRAPS!!
Tiba-tiba Haruki berada di belakang para anak buah Gara yang membawa pistol..
ZRAATSS!!
Dan menebas semua musuh yang ada di sekitarnya tanpa pilih kasih..
"Ah.. emang butuh ini banget." ucap Haruki yang mengagumi tangan mekaniknya..
. . .
Sementara itu, Nagisa yang berada di luar, tiba-tiba merasakan hawa membunuh seseorang dari kejauhan, begitupun dengan Yoshikazu..
"Hawa apa ini?" Nagisa kebingungan..
...
Di dalam Gedung, Yoshikazu berhasil membunuh semua anak buah Gara yang berada di luar ruangan Rapat..
...
Clak!!
Banjir darah di mana-mana..
...
KRIEETT!!
Tiba-tiba pintu Gedung terbuka, dan memperlihatkan Nenek Ryuka yang membawa Katana..
...
DEGG!!
Yoshikazu kebingungan..
"Hei.. harusnya kita gak sesantai ini--"
SWAASH!!
Nenek Ryuka menebas, namun berhasil di hindari oleh Yoshikazu yang menunduk, dan saat dia menoleh kebelakang, ternyata kemampuan Nenek Ryuka jauh lebih mematikan..
...
"Aslinya Nenek abis ngasah Katana ya? bukannya selalu make Crowbar?" tanya Yoshikazu dengan wajah datar..
"huhuhuhuhu" Nenek Ryuka bergumam..
"Huh--?"
ZRAAANGG!!
Atap Gedung terbelah menjadi 2, sampai bagian tembok di belakang Yoshikazu..
"Mau sampai sekuat apa lagi sih Nek?" ucap batin Yoshikazu yang merasa bahwa Nenek Ryuka mengincarnya..
...
"Biasanya dia berbicara, kenapa dia jadi bergumam begitu?" batin Yoshikazu penasaran..
SRAT!!
Tiba-tiba jari tengah di tangan kiri Yoshikazu terpotong..
...
".. Jadi begitu ya?" ucap Yoshikazu yang sudah muak..
...
SWIISH!!
Yoshikazu tiba-tiba berada di belakang Nenek Ryuka, dan berhasil menusuk Paru-paru bagian kanan Nenek Ryuka..
"Kena kau--"
BRUAAGH!!
Yoshikazu di hantam dengan sarung Katana..
...
"Gilak." Yoshikazu mulai serius..
KAMU SEDANG MEMBACA
Akira's Revenge
ActionMenceritakan tentang seorang anak laki-laki bernama Akira, yang berusaha membalaskan dendam masa lalu, karena keluarganya terbunuh, akibat sebuah insiden pembunuhan yang dilakukan oleh beberapa orang pembunuh, orang-orang pembunuh itu selalu meningg...