Teng! Teng! Teng!Bunyi bell yang begitu nyaring membuat semua murid di kantin langsung pergi kembali ke kelasnya, begitu juga dengan Leaman, Xuval, dan Jailen meninggalkan Theodore yang terbaring di lantai dengan tubuh terluka setelah memberikan serangan terakhir. Shiny dan Wisley langsung berlari menghampiri Theodore.
"Aku baik-baik saja," ungkap Theodore yang menyeka darah di sudut bibirnya.
Matanya saat ini terlihat tajam menatap punggung tiga anak pembully itu, kemudian menyunggingkan senyuman menyeramkan yang hanya disadari oleh Shiny.
"Theo, lukamu bertambah!" Wisley menatap iba pada tubuh temannya itu.
"Shiny, lebih baik kau kembali ke kelas. Aku dan Wisley akan ke UKS, jadi kau tidak perlu cemas," ucap Theodore sambil bangkit dari lantai, tubuhnya terasa cukup nyeri. Dan jika dia pulang dalan keadaan ini, Allita pasti sangat panik, atau bahkan membuat gadis kecil itu menangis.
"Baiklah, nanti akan aku jenguk saat pulang ya," balas Shiny pasrah.
"Tidak perlu, sepertinya mulai hari ini kau harus menjaga jarak denganku," timpal Theodore sedikit menyakiti hati gadis itu. Dia menarik lengan Wisley untuk ikut dengannya ke UKS, padahal dia yang membutuhkan seseorang untuk menopang tubuhnya. Dan itu Wisley, teman yang baik langsung menapak tubuh Theodore pergi ke UKS, meninggalkan Shiny di sana sendirian dengan hatinya yang terluka.
"Kenapa kamu berbicara seperti itu pada Shiny, padahal dia sangat baik," komentar Wisley tidak habis pikir. Dia yakin Shiny saat ini pasti tersakiti oleh ucapan Theodore.
"Itu hal yang baik. Lagi pula aku tidak menyukai gadis terlalu baik sepertinya," balas Theodore melepaskan dirinya dari Wisley, lantas membuka ruang UKS, mengejutkan guru kesehatan yang sedang duduk di mejanya.
"Astaga! Theodore lagi! Kamu selalu saja terluka." Guru itu langsung membantu Theodore duduk di salah satu ranjang, lantas mulai mengobati lukanya dengan P3K, begitu juga dengan Wisley.
"Nah selesai. Kalian istirahat saja dulu, biar Ibu ijinkan kalian tidak masuk kelas ya," ucap wanita itu langsung mengutak atik benda pipih yang disebut ponsel, menuliskan beberapa kalimat lantas mengirimkannya pada salah satu guru yang mengajar di kelas 3-B.
Dia guru wanita yang baik, selalu melayani siapa saja murid yang datang ke UKS, terkadang dia melerai pertengkaran antara murid, kemudian membawa murid siapa saja tanpa memilih ke UKS saat terluka.
Sakit menyakiti adalah hal yang lumrah di sekolah ini, lantaran semuanya bergantung pada kasta, yang kaya berkuasa. Itulah kenapa selama ini Theodore tidak berdaya untuk melawan. Tapi, kali ini semuanya akan berbeda. Dia akan membalaskan semua ketidakadilan yang dia alami.
Theodore duduk bersila, sedangkan Wisley sudah terlelap di ranjang sebelahnya. Dia hanya menghela napas pelan melihat temannya yang dengan cepat langsung tertidur. Lain dengannya yang berusaha menyerap energi alam menjadi miliknya, dia berusaha memperkuat tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Immortal and The Beast
Fantasy100.000 tahun lalu telah terjadi bencana langit yang mengerikan, seolah kiamat datang menghancurkan bumi, di atas kaki sekumpulan manusia immortal yang sibuk berperang, menodai tanah oleh warna darah mereka. Theodore adalah salah satu immortal di me...