16. Hari Pertama di Academi

4 1 0
                                    

Theodore dibimbing Sasaki untuk mengenali kelas dan beberapa murid unggul yang menjadi murid terkuat di kelasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Theodore dibimbing Sasaki untuk mengenali kelas dan beberapa murid unggul yang menjadi murid terkuat di kelasnya. Mereka berada di kelas 3-C dengan kekuatan rata-rata E dan D. Semakin tinggi kelasnya, maka semakin kuat peringkat kekuatannya. Semuanya di uji di sini.

Dan saat Theodore memasuki kelas, dia mendapati dirinya seorang diri di peringkat E membuat semua orang memandang lemah Theodore. Setelah perkenalan singkat yang membuatnya ditertawakan seisi kelas, Theodore langsung duduk di bangku kosong.

"Bagaimana bisa ada peringkat E yang mendapatkan beasiswa?" bisik salah satu anak kelas.

"Benar, dia terlalu lemah. Seharusnya dia turun ke kelas 1 saja!" Tawa mereka kemudian terdengar nyaring di kelas tersebut Sampai sang guru menghentikan keributan di kelas. Dia mulai mengajar dengan normal bersama pelajaran yang sama dengan sekolah lainnya untuk kelas akhir.

Selanjutnya di jam berikutnya semua murid dibimbing pergi ke lapangan. Semuanya berbaris rapi dengan satu guru pembimbing. Ini adalah mata pelajaran pelatihan tubuh. Untuk saat ini, Theodore tidak tahu apa yang dipelajari pada mata pelajaran ini.

"Baik semuanya, pelatihan tubuh hari ini aku mau kalian semua berlari di lapangan sebanyak 50 putaran!" ucap guru itu memberitahu.

"Hah??? Berlari lagi? Kemarin sudah 40 putaran, dan sekarang bertambah! Pak, apa tidak ada selain berlari?" Mendengar suara riuh dari murid yang keberatan itu membuat guru menatap tajam semua orang.

"Kalian bisa keluar dari academi jika tidak mau menurut!" Itu katanya yang membuat seluruh murid mengeluh.

Lain lagi dengan Theodore yang tidak menampilkan ekspresi apa pun. Dia hanya merasakan jika pelatihan ini akan terasa membosankan. Tapi dia akhirnya mengikuti barisan dan kemudian berlari di belakang semua orang. Hingga 1 jam kemudian semuanya sudah berlari sebanyak 30 putaran dengan kecepatan masing-masing. Beberapa dari mereka tumbang saat 2 jam kemudian di putaran ke 45.

Keringat bercucuran bersama napas yang terengah-engah, dengan perlahan kaki mereka gemetar dan tidak bisa lagi berlari untuk mencapai 50 putaran. Namun, Theodore mengejutkan semua orang. Dia tidak terlihat berkeringat atau kelelahan, justru berlari dengan tenang pada kecepatan sedang yang sama dilakukan murid lainnya. Hingga akhirnya dia satu-satunya yang menyelesaikan 50 putaran.

"Baik, bagus Theodore. Aku rasa kamu memiliki stamina yang bagus sekali. Untuk selanjutnya kamu bisa berlari lebih banyak sehingga mengalahkan mereka semua, kemudian aku akan membiarkanmu tidak mengikuti pelajaran ini. Aku bisa lihat kau merasa bosan bukan?" ucap guru itu sambil menepuk nepuk pundak Theodore.
"Guru curang! Bagaimana bisa dia-" Semuanya langsung diam saat mendapatkan tatapan tajam dari gurunya.

"Pelatihan ini untuk memperkuat stamina kalian, sehingga kalian akan bertahan lama dalam pertarungan. Lihatlah diri kalian yang berkeringat, bahkan kaki bergetar tidak bisa berlari lagi, bahkan Theodore terlihat tidak berkeringat sama sekali. Besok kalian harus berlari sampai 50 putaran, jika bisa lebih. Aku ingin melihat persaingan stamina kalian di lapangan!" Guru itu bak tengah menyiksa muridnya dengan berlari puluhan putaran di lapangan.

Immortal and The Beast Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang