Theodore kembali membekukan Kraken itu hingga luka-lukanya membeli sehingga tidak bisa menyembuhkan diri. Dia melirik Efrain dan melompat mundur, menjauh dari Kraken memberi ruang pada Efrain untuk menyerang. Dia melihat pelayannya itu menggunakan pedang panjang dan menebas inti pada kepala Kraken yang membuatnya langsung tewas.
"Kerja bagus Efrain," puji Theodore.
"Terima kasih Master, ini semua berkat Master." Efrain membungkukkan tubuhnya dengan tangan kanan di dada.
Kekalahan Kraken ini membuat pesawat tempur terbang rendah di atas laut, dengan begitu Theodore dan Efrain bisa menaikinya dan kembali ke perusahaan. Sedangkan Kraken itu langsung di urus oleh petugas perusahaan yang sudah siap, mereka mengangkat tubuh besar Kraken ke darat dan memotongnya menjadi potongan kecil, kemudian mengambil beberapa hal yang bisa dimanfaatkan.
Theodore kembali ke perusahaan Black Hunter, memasuki gedung tersebut menuju kediaman Efrain. Kali ini, kebanyakan pegawai menatap kagum pada Theodore karena tentu mereka melihat pertarungan barusan dari layar hologram. Bahkan, itu menjadi berita hangat yang menenangkan kekacauan dari monster terkuat yang pernah muncul di lautan.
"Master," panggil seseorang dengan kaca mata tebal dan beberapa buku di kedua lengannya. Dia mendekati Efrain dengan napas tidak teratur.
"Jangan ganggu aku dalan hal apa pun kecuali sesuatu yang membahayakan perusahaan, diriku, atau tuanku!"
Theodore mengernyit mendengar ungkapan tersebut. Dia berjalan mendahului Efrain lalu melirik ke belakang pada Efrain. "Sepertinya kau sibuk, pelayanku yang baik sepertinya hari ini aku akan membiarkanmu melakukan pekerjaanmu. Bukankah kau sudah lama meninggalkannya, atau kau bisa membiarkan seseorang yang kau percayai mengurus semuanya! Aku akan pergi sendirian," ucap Theodore panjang lebar.
"Tapi setidaknya aku harus mengantar Master," ungkap Efrain merasa tidak nyaman karena harus membiarkan tuannya kembali sendirian. Pekerjaan sialan itu menyita banyak waktunya, bahkan dia lupa kapan terakhir kali bersenang-senang karena disibukkan oleh sejumlah pekerjaan yang tiada habisnya.
"Lakukan printahku jika kau masih pelayanku!" Theodore melangkahkan kakinya kembali, menjauh dari Efrain yang mematung di tempat itu langsung berlutut mengejutkan banyak orang. "Ya, Master! Aku akan melakukannya secepatnya dan segera melayani Master!" ucapnya lebih mengejutkan banyak orang dari sebelumnya.
"Ya, aku tahu kau satu-satunya pelayan setiaku! Aku akan menunggumu," balas Theodore tanpa menoleh ke belakang.
Dia terus berjalan dan memasuki sebuah pintu ke ruangan, dan kemudian menyusuri terowongan yang sedikit gelap dan membawanya ke sebuah ruang terbuka saat dia keluar dari terowongan itu. Dia mengangkat wajahnya pada langit biru dan awan yang bergerak pelan didorong angin.
"Kediaman yang lumayan," gumam Theodore melihat rumah besar dan cukup mewah itu memiliki dua lantai dan halaman yang begitu luas, dan beberapa ruangan lainnya yang terpisah dari rumah utama. Dia juga melihat banyak pelayan tengah sibuk bekerja itu langsung melirik Theodore dengan tatapan sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Immortal and The Beast
Fantasía100.000 tahun lalu telah terjadi bencana langit yang mengerikan, seolah kiamat datang menghancurkan bumi, di atas kaki sekumpulan manusia immortal yang sibuk berperang, menodai tanah oleh warna darah mereka. Theodore adalah salah satu immortal di me...