7. Ujian Hunter

6 2 0
                                    

Tok! Tok! Tok!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tok! Tok! Tok!

Masih cukup pagi untuk kedatangan seorang tamu. Tapi ketukan pintu itu begitu mengganggu dan terdengar kasar. Ibu dengan kedua anaknya sedang menikmati makanan sederhana sebelum melakukan aktifitas masing-masing. Lantas ibu meninggalkan makanannya dan melihat siapa yang datang.

"Astaga Bailey! Apa kamu tuli? Harus sekencang apa aku mengetuk Pintumu baru kamu buka!!!" Sosok wanita dengan pakaian mewah bersama dua pria berkas hitam di belakangnya menatap galak ibu.

"Maaf, Nyonya." Hanya itulah yang keluar dari lisan ibu.

Wanita kaya itu akan selalu datang setiap bulan untuk menagih kontrakan sekaligus biayanya listrik jika sebentar saja ibu telat membayarnya. Theodore yang melihatnya itu menyipitkan matanya, khawatir ibunya tidak memiliki uang akibat membeli kue satu minggu lalu.

"Nyonya tolong tunggu sebentar lagi saja, saya akan segera mengantarkan uangnya!" ucap Ibu membujuk.

"Hah??? Sesering apa kamu terlambat membayar padaku hah??? Bahkan membuatku datang kemari secara pribadi! Atau kamu ingin diusir!" Wanita itu menatap galak ibu yang tidak berdaya.

Theodore tidak kuat untuk melihat itu, sedangkan Allita tampak ketakutan tanpa dapat melakukan apa pun, sedang ibu sudah terpojok, tidak bisa berkutik sambil terus memohon dengan lirih. Theodore melangkah pada pintu, berdiri di hadapan ibunya menatap tajam wanita tersebut.

"Beri kami waktu dua hari saja! Lusa kami pasti akan membayarkan uangnya!" seru Theodore dengan begitu berani, seolah sejumlah uang akan ada dalam waktu dua hari.

"Oh? Apa kamu tidak bohong?" tanya wanita itu dengan wajah angkuhnya.

"Tentu, kau bisa mengusir kami jika aku tidak datang dengan uangnya!" balas Theodore dengan kalimatnya yang begitu tajam.

"Baiklah untuk kali ini! Tapi aku tidak memberi kelonggaran untuk ke depannya!" Setelah mengatakan ancaman tersebut, wanita itu langsung pergi bersama kedua pengawalnya yang gagah itu.

"Theo! Apa yang kamu katakan, Nak?" sahut ibu begitu shok mendengar perkataan Theodore.

"Astaga Kakak! Bagaimana bisa mendapatkan uang banyak secepat itu!" seru Allita yang bergabung untuk menghardik kakaknya yang dia rasa asal bicara. Gadis itu tampak begitu pasrah dengan ibunya untuk meninggalkan rumah. Bahkan mungkin kedua anak muda itu akan berhenti sekolah lantaran tidak ada biayaya. Sudah berapa bulan keduanya menunggak uang sekolah.

"Ibu, tenang saja. Percaya padaku," ucap Theodore yang terdengar begitu lembut sambil menggenggam kedua lengan ibunya. Begitu juga dengan tatapan matanya yang terlihat begitu dewasa dan meyakinkan.

"Tapi bagaimana?" tanya sang ibu bingung.

"Intinya, aku akan mendapatkan uangnya!" ucap Theodore yang justru merahasiakan rencananya pada ibunya sendiri.

Immortal and The Beast Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang