40. Menghancurkan Klan Zie

1 0 0
                                    

Teng! Teng! Teng! Suara lonceng dipukul begitu keras memekakkan telinga tanpa henti, dengan si pemukul berteriak keras, bersama dua rekannya di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Teng! Teng! Teng! Suara lonceng dipukul begitu keras memekakkan telinga tanpa henti, dengan si pemukul berteriak keras, bersama dua rekannya di sana. "Seseorang mencoba memasuki kediaman!!!"

Teriakan dan suara lonceng adanya serangan itu membuat seluruh orang dalam kediaman Zie itu langsung dibuat panik. Mereka sibuk mengambil senjata, menertibkan pasukan, dan mengamankan para wanita dan anak-anak, beserta mereka yang masih cukup lemah agar selamat dari semua ini.

Theodore berjalan beberapa langkah ke depan dengan tenang, dia mengulurkan lengannya dan menyentuh pembatas yang melindungi kediaman klan Zie. Dia menyalurkan energinya pada telapak tangannya, sehingga terlihat sedikit cahaya padanya.

"Hancurlah!"
Seketika retakan pada pembatas itu melebar dan perlahan menjadi hancur berkeping-keping, membuat seluruh klan Zie panik dibuatnya dan langsung membuat barisan dengan senjata lengkap di belakang gerbang kediaman saat melihat kedatangan dua orang yang menghancurkan pembatas kediaman klan Zie.

"Berhenti di sana! Kalian tidak bisa sembarang memasuki kediaman klan Zie!" Salah satu dari banyaknya orang di sana berteriak demi menghalangi Theodore dan Efrain memasuki kediaman tersebut.

"Kalian tidak memiliki hak menghalangiku," balas Theodore yang terdengar begitu dingin. Matanya mengkilat menatap semua orang yang kemudian dia melancarkan es dari bawah kakinya yang akan melebar dan membekukan mereka.

Tetapi sebuah pedang besar berwarna hitam dengan cepat kilat menancap pada tanah di hadapan Theodore. Membuatnya berhenti menyerang, dia mengangkat wajahnya dan melihat sosok dengan jubah hitam sediiit ada warna hijau padanya. Sosoknya terlihat elegant dan memiliki aura wibawa. Dapat dilihat dari semua orang di hadapan Theodore itu langsung memberi hormat pada sosok di atas.

"Aku tebak, apakah kau Howard?" tanya Theodore tanpa merasa terimidasi dengan aura yang dikeluarkan pria tersebut.

"Benar, tentu aku tahu kau akan datang Theodore Woolf!" balas Howard terdengar sedikit angkuh, dan sekaligus marah pada wajahnya.

"Apa? Yang benar saja? Orang itu adalah Theodore Woolf?!"

"Benar, aku dengar Theodore Woolf adalah orang yang membunuh leluhur Blade," timpal yang lainnya.

Wajah mereka seolah tidak percaya dengan sosok muda Theodore yang berumur belasan tahun. Berbeda dengan apa yang mereka ketahui tentang Theodore Woolf sebagai sosok abadi, kuat, dan berkuasa. Sosok pemuda di depannya itu membuat mereka sedikit meremehkan Theodore oleh ketidakpercayaannya.

"Diam kalian!" seru Howard membungkam semua orang di sana. Dia perlahan membawa tubuhnya turun dan berdiri di permukaan, di depan semua orang dan Theodore. Membuat mereka berdua dapat bertatap wajah.

"Aku tidak percaya jika kepala klan Zie justru begitu lemah daripada kepala klan yang aku kenal ribuan tahun lalu. Aku rasa, klan kalian telah cukup menurun," ungkap Theodore dengan tatapannya yang dingin pada Howard.

Immortal and The Beast Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang