44. Hari Allita

1 0 0
                                    

Waktu kompetisi lima klan kuno akan segera berlangsung dalam waktu satu minggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu kompetisi lima klan kuno akan segera berlangsung dalam waktu satu minggu. Sedang Theodore masih bersantai di klan Zie, membuat tempat itu rumahnya dan dia terlindungi oleh semua orang. Hingga waktunya yang begitu hening ini terganggu oleh panggilan dari Allita.

Melihat nama gadis itu terpampang pada hologram membuatnya mengingat kembali gadis yang sudah lama tidak dia temui, entah bagaimana kabarnya dan ibunya. Dia langsung menerima panggilan itu, lalu melihat wajah Allita yang tersenyum cerah di hologram.

"Hallo Kak Theo!" sapa Allita di sana dengan ceria. Namun, wajahnya langsung kebingungan saat menatap Theodore, bahkan dia terlihat melirik ke kanan dan kiri. "Ibu! Aku tidak melihat Kak Theo!" seru Allita seolah mengadu pada Bailey.

"Mungkin dia sedang sibuk, janganlah ganggu!" komentar Bailey yang terdengar oleh Theodore.

"Allita, maaf mengejutkanmu. Ini aku," ucap Theodore terdengar lembut.

Allita di sana terlihat mengerjapkan matanya beberapa kali, seolah sedang berusaha mencerna siapa yang dia lihat saat ini. "Kak Theo?" tanyanya pelan yang dibalas anggukan oleh Theodore.

"Kak Theo!! Apa yang terjadi!! Wajahmu!" seru Allita panik, bahkan dia terlihat berlarian dan menampilkan wajah ibu di hologram tersebut. "Ibu lihat! Kak Theo berubah!" lanjut Allita berteriak.

"Apa yang berubah?" tanya wanita itu membuat wajahnya mengkerut. "Kamu Theodore?" tanyanya yang dibalas anggukan oleh Theodore.

"Hallo Bu, apa kabar?" lanjut Theodore bertanya dengan santai, juga nada suara yang terdengar sama begitu akrab. Wanita itu tersenyum kecil. "Ibu baik di sini, bagaimana denganmu? Aku harap kau mengunjungi Allita," ucapnya pelan.

Setelah Bailey mengatakan itu, dia langsung menghilang dari layar dan digantikan oleh wajah Allita. "Kakak kapan berkunjung?" tanya Allita dengan wajah memelas.

"Aku tidak tahu, tapi situasinya tidak terlalu bagus jika aku berkeliaran," ucap Theodore yang menghasilkan wajah muram Allita yang kemudian gadis itu menarik sudut bibirnya dan tersenyum. "Baiklah, maaf mengganggu Kakak," ungkap Allita yang disusul dengan hologram yang mati. Gadis itu mengakhiri panggilan.

"Ada apa dengannya?" gumam Theodore terdiam sambil melihat ke luar jendela kamarnya, memikirkan Allita dan kembali menjelajahi ingatan Theodore.

Tidak menemukan yang aneh, dia mengutak atik hologram di depan wajahnya dengan mencari info, kemudian dia menghubungi salah satu penjaga rumah yang dikerjakan oleh Efrain, saat dia menemukan nomor ponsel di sana. Seseorang langsung menerima panggilan Theodore.

"Ya Grand Master," sapa orang di hologram tampaknya langsung mengenali Theodore, sekalipun dia sedikit terkejut dengan tampilan Theodore saat ini.

"Katakan padaku, apa yang terjadi di rumah?" Pertanyaan Theodore ini justru membuat pria itu mengerutkan keningnya dengan ekspresi berpikir, kemudian dia kembali menatap Theodore di hologram.

Immortal and The Beast Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang