51. Kekuatan Ruang

1 0 0
                                    

Setelah kompetisi selesai dengan sempurna, Theodore masih berada di atas tumpukan es dengan angin yang begitu dingin itu perlahan membekukan tubuhnya, dan salju yang turun itu telah menenggelamkan tubuhnya yang membeku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah kompetisi selesai dengan sempurna, Theodore masih berada di atas tumpukan es dengan angin yang begitu dingin itu perlahan membekukan tubuhnya, dan salju yang turun itu telah menenggelamkan tubuhnya yang membeku.

Satu minggu telah berlalu, dengan perlahan es yang membekukan tubuhnya langsung retak, dan perlahan hancur membebaskan tubuhnya yang terperangkap, sedang aura berwarna biru terang langsung melonjak ke langit dan menyingkirkan rasa dingin yang dia rasakan sebelumnya.

Theodore membuka matanya saat dia melayang di udara dengan kedua tangan terentang. Matanya melirik ke beberapa arah, dan dia menggerakkan beberapa bagian tubuhnya yang terasa begitu kaku. Dia mengangkat tangannya dan melihat telapak tangannya, dia merasakan kekuatan hebat dalan tubuhnya, membuatnya mengulas senyum puas dengan keberhasilannya ini.

"Oke, saatnya mencoba memasuki area panas," gumamnya yang kemudian membawa langkah kakinya begitu jauh, dengan cepat sampai ke tempat terpanas dengan tubuh merapi yang mengalirkan lahar panas tanpa henti.

Dia diam sejenak dengan mata dingin menatap ke depan, kemudian membawa kakinya melangkah pada bebatuan di sekitar lahar yang terasa panas. Beruntungnya dia menyelimuti tubuhnya dengan energi es yang lebih kuat dari sebelumnya, sehingga bisa menahan panas.

"Meski bisa menahan panas, sepertinya tidak akan bertahan lama, atau aku akan terbakar hangus," gumamnya yang membawa langkah kakinya lebih cepat. Dia langsung memasuki gunung merapi yang memiliki pintu dengan lahar memenuhinya.

Saat dia memasuki perut gunung, dia mendapati tempat itu begitu luas dengan lahar di sekitarnya, dan tanah hitam yang begitu panas. Hingga dia menemukan batu element api yang bisa memperkuat pengguna element api. Theodore mengambil beberapa batu element, dan kembali menyusuri perut gunung merapi tersebut.

Hingga akhirnya dia memutuskan menyelam ke dalam lahar saat merasakan aura tidak biasa yang mungkin dia bisa menemukan sebuah harta karun. Setelah menyelam beberapa meter, dia mendapati sebuah batu kecil berbentuk oval, memiliki warna hitam pekat dengan pola yang begitu rumit dan banyak.

Matanya langsung tertarik yang menarik lengannya untuk menghadapainya. Pada saat itulah seekor naga hitam muncul dari lahar menyerangnya dengan ganas.

"Penjaga kah?" gumam Theodore sedikit heran dengan kedatangannya di saat seperti ini, padahal sebelumnya dia tidak terlihat muncul. Sepertinya hanya ini satu-satunya harta karun yang dijaganya.

Theodore menyeringai pelan, dia mengangkat tangannya dengan pikiran waspada, dia hanya bis amelindungi tubuhhya selama 1 jam lagi, jika lebih dari itu dia tidak tahu dengan apa yang akan terjadi pada tubuhnya.

"Ayo selesaikan dengan cepat," ucap Theodore langsung menyerang naga tersebut yang kemudian membuatnya terkejut dengan si naga yang membuat ruang dan menghilang di depan matanya. Dia semakin menyeringai dengan mata bersemangat.

"Kekuatan yang langka! Aku mengerti," lirih Theodore yang membuatnya cukup membabi buta dalam menyerang untuk bisa mengalahkannya dengan cepat.

Setelah 30 menit bertarung dia bergerak cepat mengejar naga yang kuat dan begitu cepat membelah ruang dan berpindah tempat dengan cepat. Akhirnya dia memenggal naga ruang tersebut, dan mengambil inti monsternya.

Immortal and The Beast Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang