28. The Beast

2 1 0
                                    


Sepeninggal Ernest dari Akademi Hunter membuatnya bak menghilang dari permukaan bumi. Hanya segelintir orang yang mengetahui keberadaannya. Namun untuk saat ini Ernest bukanlah masalah, melainkan para monster yang keluar dari tanah, mengamuk. Itu membuat kota menjadi cukup kacau dengan banyaknya bangunan yang hancur, warga yang terluka bahkan meninggal.

Guild Hunter pun langsung menggerakkan para hunter untuk menangani para monster tersebut, sehingga pertarungan yang melibatkan nyawa itu terus berlangsung selama beberapa hari, memakan banyak korban.

"Ada yang aneh dengan pergerakan ini?" gumam Efrain menengadah pada langit, dia melihat seekor burung fonix tengah terbang bebas dengan tubuh merahnya bak api menyala itu terlihat begitu mengagumkan bagi mereka yang belum pernah melihat hewan tersebut yang nyaris hanya legenda bagi manusia biasa.

Tetapi, keberadaan burung itu menghilang dari langit setelah dua hari kemunculan para monster. Efrain masih berdiri di atap Akademi Hunter demi menjaga Theodore yang masih memulihkan dirinya dari cedera. Murid di akademi pun dipindahkan ke tempat pengungsian, hanya mereka yang berasa di peringkat A dan dinyatakan bisa melakukan pertarungan menjaga akademi dari serangan monster yang nyaris menghancurkan perlindungan akademi.

Sedangkan Efrain tidak melakukan apa pun, dia membiarkan para murid akademi itu melakukan pekerjaannya. Kecuali monster yang tidak bisa mereka tangani, lantas dia akan turun tangan. Sudah lima hari semua ini berlangsung, para monster yang mengamuk terus bermunculan.

Efrain melirik ke arah gerbang akademi, melihat sebuah mobil hitam berhenti di depan gerbang, dan menampilkan empat orang hunter yang lengkap dengan senjatanya.

"Kalian hunter?" tanya murid akademi yang menjaga gerbang.

"Benar, kami ingin bertemu Theodore, apa dia baik-baik saja?" tanya Griss yang mencemaskan Theodore.

Dia datang bersama timnya untuk mengajak Theodore mengambil misi pembasmian monster ini, namun Theodore tidak membalas telepon atau pesannya satu pun, membuat mereka cemas jika sesuatu terjadi padanya.

"Oh dia ada di kamarnya, sudah lima hari tidak keluar," balas murid akademi itu dengan jujur.

"Hei perhatikan ucapanmu! Tuan Theodore, yang benar. Dia sepertinya terluka setelah kedatangan orang kuat itu!" balas yang lain menegur temannya.

"Ah, ya, benar. Tuan Theodore ada di dalam kamarnya," balasnya sedikit kikuk.

"Apa yang terjadi?" tanya Vincent menatap mereka, berharap mendapatkan balasannya.

"Jadi lima hari lalu, seseorang dengan kekuatan yang sangat hebat, bahkan mungkin peringkatnya di atas S. Dia datang menyapa Tuan Theodore dengan aura penekanan yang membuat seisi akademi nyaris tidak bisa bernapas. Tuan Theodore mendatangi orang itu dan membalas tekanan tersebut. Beruntungnya Master Efrain datang menolong, atau Tuan Theodore mati saat itu." Murid itu bercerita dengan singkat.

Keempat hunter yang mendengarkan hanya saling lirik dengan wajah bertanya-tanya.  Mereka memang meyakini jika Theodore memiliki kekuatan misterius dan kuat sekalipun hanya di peringkat E. Tapi, mereka tidak pernah berpikir siapa Theodore sebenarnya, dan bagaimana bisa hal hebat seperti ini terjadi pada Theodore.

"Kalian teman Master Theodore?" Keempat orang itu langsung membulatkan matanya saat Efrain muncul tiba-tiba di hadapan mereka, dan para murid langsung membungkuk dengan tangan kanan di dada tanda hormat. Griss dan yang lainnya justru menyipitkan mata mereka lantaran tidak mengenal pria di depannya itu.

"Kalian pergilah lakukan misi dengan benar. Jangan ganggu Master," ucapnya dengan sedikit tekanan itu membuat nyali menciut.

"Ya, baik. Master, kalau begitu kami pamit." Dengan sedikit kikuk, mereka berempat akhirnya meninggalkan akademi, kembali ke mobilnya untuk memburu monster.

Immortal and The Beast Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang