49. Theodore VS Stave

1 0 0
                                    

Semburat kemerahan muncul pada langit kala itu menjadi pemandangan yang luar biasa dan tidak biasa di lihat dari tempat berbahaya seperti pulau naga tanah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semburat kemerahan muncul pada langit kala itu menjadi pemandangan yang luar biasa dan tidak biasa di lihat dari tempat berbahaya seperti pulau naga tanah. Anak-anak muda di pulau itu terus mengangkat wajah mereka ke udara, melihat jilatan pertarungan dua orang yang tentu kekuatan mereka sangat jauh dibandingkan mereka.

"Lupakan! Lebih baik mencari inti binatang!" seru salah satu dari mereka yang sudah lelah berdiri berjam-jam untuk menyaksikan pertarungan hebat itu, dan perlahan satu persatu menyibukkan dirinya sendiri untuk menenangkan kompetisi ini.

Hanya sebagian kecil yang masih di sana dengan posisi duduk bersila, atau berdiri tanpa bergerak. Seolah mereka tidak mementingkan kompetisi dan mempelajari apa yang bisa mereka dapatkan dari pertarungan hebat yang bisa membuat mereka tercerahkan dan menambah pemahaman mereka.

"Hahaha ini hebat!" seru Stave semakin menggila.

Begitu juga dengan Theodore yang menampilkan wajah yang menyeringai itu tidak keberatan untuk melanjutkan pertarungan, sampai keduanya merasa cukup lelah dan mengakhiri pertarungan ini, atau mungkin akan ada salah satu dari mereka yang kalah.

"Oh ini benar-benar membantu tulangku yang kaku," balas Theodore yang ditimpali tawa lebar Stave.

"Ayo! Ayo! Theodore! Bukan hanya ini yang bisa kau lakukan, bukan?" seru Stave begitu keras. Theodore tersenyum tipis, tanpa mempedulikan perkataan Stave, dia terus meladeni dan menyerang Stave dengan semua kursus yang sudah dia pelajari dan kembangkan selama ini.

Hingga matahari mulai gelap, dan perlahan malam semakin larut. Namun, pertarungan mereka belum juga berakhir hingga para anak muda di pulau itu memutuskan beristirahat dengan bersembunyi di tempat aman, atau sebagian dari mereka bertarung satu sama lain dan merampas harta yang didapatkan lawannya.

Kompetisi ini cukup ganas, dan semua orang sepakat untuk tidak membalas dendam jika ada anggota mereka yang terbunuh, terlebih mereka semua tengah menonton di luar pulau, pertarungan generasi muda ini.

"Theodore Woolf, dia yang membunuh adikku," lirih Henry dengan rahang keras dan gigi-giginya yang bergemeletuk, sedangkan kedua tangannya mengepal kuat-kuat di sisi tubuhnya, berharap Stave bisa membunuh Theodore setelah melakukan pertarungan selama satu hari lebih.

"Henry, kau tampak dalam keadaan tidak baik!" Henry memalingkan wajahnya ke kanan, pada Darriel yang baru saja berbicara dengan santai padanya. Dia mengerutkan keningnya dengan mata mengkilat.

"Huh! Apa yang kau tahu," sahut Henry kembali memalingkan wajahnya untuk tidak melihat Darriel. Sedangkan Dariel terkekeh pelan sambil meluruskan pandangannya untuk melihat anak muda sayang bertarung, dibandingkan melihat Theodore dan Stave.

"Sangat tidak menyenangkan dengan tidak adanya Ernest di sini, kau pasti ingin tahu siapa diantara mereka yang terkuat," ungkap Darriel tersenyum miring. Sekilas dia bisa membayangkan pertarungan keduanya, sekalipun yang dilihatnya adalah saat mereka masih begitu muda saat itu.

Immortal and The Beast Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang