Gadis kecil dengan rambut hitam gelap, memiliki tubuh kurus, namun wajahnya cukup cantik. Dia berjalan keluar dari sekolah bersama beberapa teman gadisnya, lantas tidak lama kemudian saling melambaikan tangan dan berpisah.Dia berjalan sendirian menuju rumahnya yang masih cukup jauh, namun tiba-tiba sebuah tangan menariknya dari sela-sela bangunan di sisi jalan, menyeret tubuh Allita ke tempat yang sedikit gelap itu. Dia nyaris berteriak jika saja seseorang tidak langsung menutupi mulutnya dengan kain.
"Hemm! Hmmmm!" Dia tidak bisa berbicara, hanya bisa memberontak dari tiga pria bertubuh gempal itu memiliki mata nyalang menatapnya.
"Jangan takut gadis kecil, sekalipun kamu kurus, kami menyukaimu," ucap salah satu dari mereka sambil mengangkat dagu gadis kecil itu, sembari jemarinya mengelus pelan pipi kurusnya.
Sedangkan Theodore langsung dibuat cemas karena tidak menemukan Allita di sekolah, dia berjalan meninggalkan sekolah, berharap mendapatkan petunjuk. Sampai akhirnya dia menemukan sebuah gantungan kunci kelinci berwarna merah muda di sisi jalan.
"Ini seperti milik Allita?"
Dia memungut benda tersebut. Dia ingat jika gantungan kunci itu diberikan Theodore tahun lalu, dan Allita sangat menyukainya."Bukankah dia sangat menyukai benda ini? Bagaimana bisa ada di sisi jalan?" gumam Theodore sambil melirik ke beberapa arah, hanya ada lalu lalang kendaran yang melewati jalanan tersebut.
Perasaannya yang tidak nyaman setiap kali memikirkan keberadaan Allita. Dia memejamkan matanya, kemudian menarik nafas pelan dan menghembuskannya. "Aku harap dia tidak jauh dari sini, atau aku tidak akan menemukannya," gumam Theodore yang kemudian mendeteksi 50 meter di sekitarnya untuk menemukan keberadaan Allita dengan kekuatannya.
"Jangan banyak bergerak gadis sialan!" seru salah satu pria gempal itu memukul wajahnya.
"Allita!!"
Theodore langsung membuka matanya, dia berlari dengan kencang ke arah yang dituju. Dia melihat Allita dalam Bahaya, dalam delapan tiga pria gempal, bahkan pakaiannya sedikit robek dan wajahnya lebam akibat tamparan."Beraninya kalian menyentuh adikku!" Theodore datang tepat waktu sebelum keadaan menjadi semakin parah dan menyakiti tubuh Allita. Auranya menguar dari tubuhnya bersamaan hawa dingin membuat menggigil ketiga orang itu.
"Cih! Mengganggu saja!"
"Ayo beri pelajaran bocah itu!" Ketiga orang itu melepaskan Allita dengan kasar sehingga tubuhnya yang terikat itu membentur tanah sekaligus dinding rumah di sampingnya.
Mata Theodore mengkilat, dia langsung menjulurkan lengannya ke depan dengan telapak tangan terbuka, yang langsung membekukan ketiga orang itu, wajahnya begitu dingin membuat Allita yang melihatnya ketakutan. "Matilah kalian!" lirih Theodore yang kemudian mengepalkan telapak tangannya itu, membuat tubuh membeku mereka hancur berkeping-keping tak tersisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Immortal and The Beast
Fantasy100.000 tahun lalu telah terjadi bencana langit yang mengerikan, seolah kiamat datang menghancurkan bumi, di atas kaki sekumpulan manusia immortal yang sibuk berperang, menodai tanah oleh warna darah mereka. Theodore adalah salah satu immortal di me...