37. Musuh Bebuyutan

0 0 0
                                    

"Lama tidak bertemu Blade Zie," sapa Theodore dengan suara yang terdengar datar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lama tidak bertemu Blade Zie," sapa Theodore dengan suara yang terdengar datar.

Begitu juga dengan Blade yang terlihat begitu tenang, menatap Theodore dengan wajahnya yang terlihat begitu sombong dan merendahkan. "Oh, kau juga di sini Darriel Art! Aku menyesal telah membunuh kekasihmu itu, oh tidak, bukan kekasihmu! Tetapi dia istriku, dia berjasa karenanya aku bisa hidup sampai sekarang!" Blade menyeringai pada Darriel yang tengah menatap marah Blade.

"Kau-" Darriel sontak menghentikan kalimatnya hanya dengan melihat Theodore yang di depannya mengangkat tangan kanannya.

"Theodore Woolf, apa kau masih saja melindungi pengecut Darriel sampai sekarang?" ungkap Blade dengan intonasi suara merendahkan. "Oh, aku dengar klan Woolf tidak menerimamu lagi, sungguh mengenaskannya kau Theodore, terlebih dengan tubuhmu saat ini, sangat mengecewakan!" imbuh Blade.

 "Oh, aku dengar klan Woolf tidak menerimamu lagi, sungguh mengenaskannya kau Theodore, terlebih dengan tubuhmu saat ini, sangat mengecewakan!" imbuh Blade

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kau sudah selesai berbicara? Aku yakin kau tahu apa maksud kedatanganku kemari," balas Theodore yang menatap tajam Blade.

Blade menghentikan tawanya yang bersamaan bawahannya mendatanginya dengan wajahnya yang sangar, mereka membawa senjata masing-masing pada lengannya. "Tentu saja Theodore Woolf, sudah terlalu lama klan kita bermusuhan. Sudah waktunya aku menghancurkanmu dan membuat klan Woolf mematuhiku!"

Theodore tidak merespon apa pun dengan apa yang diucapkan Blade. Lagi pula dia saat ini bukanlah bagian dari klan Woolf, di yakin sekali jika anggota klan nya tidak akan menganggapnya sebagai keluarga. Lantas, biarkan saja mereka menjadi bawahan klan Zie, tetapi sayangnya Blade sedikit terobsesi untuk membunuh Theodore yang tidak pernah dapat dia lakukan.

"Kurang ajar kau Blade! Tutup mulutmu dan terima kekalahanmu dari Senior Woolf!" seru Darriel dengan wajah sangar menghardik Blade.

"Oh? Aku cukup berani Dariel. Apa karena kau adalah sosok besar sekarang? Sayangnya dimataku kau hanyalah bocah pecundang!" timpal Blade tidak mau kalah.

Suasana di sana menjadi hening untuk sesaat, sehingga sedikit angin sore yang terasa sedikit dingin itu terasa begitu instan. Detik berikutnya mereka saling berhamburan ke arah yang sama dan beradu senjata membuat suara melengking dari suara-suara bentrokan antar senjata itu. Begitu juga dengan Theodore dan Blade pun demikian, mereka saling beradu kekuatan membuat temoat tersebut menjadi kacau.

Immortal and The Beast Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang