Di langit yang sudah menggelap dengan sempurna membuat jilatan cahaya serangan demi serangan terlihat begitu terang dengan efek tekanan yang dirasakan oleh sekitarnya, bahkan para manusia dibuat pusing olehnya dan mereka yang begitu lemah akan pinsan setelah berada di tekanan dalam 20 menit.
"Mati kau Theodore!" seru Blade langsung menyerbu Theodore dengan tombaknya.
Darriel bergerak begitu cepat dengan gerakan pedangnya yang begitu sempurna itu menghalau serangan Blade, membuatnya cukup geram karenanya. Selanjutnya Theodore dan Darriel menggabungkan kekuatan dan menyerang Blade secara bertubi hingga tidak memberikan Blade waktu untuk menyerang balik. Dia disibukkan oleh serangan yang harus dia hindari.
"Aku akan mengakhirimu sekarang, Blade Zie!" Theodore menggerakkan kedua tangannya dengan begitu cepat, kemudian menjulurkan kedua tangannya, dia dengan cepat bergerak mendekati Blade dan menyentuh pedang Darriel untuk memberikan energi es, sehingga tubuh Blade akan membeku setiap kali pedang itu mengenai tubuhnya. Dan saat ini setengah tubuhnya sudah membeku, lantas dia mendekat dan mengerahkan es ekstrim yang langsung membekukan tubuh Blade, membuatnya sudah tidak bisa meronta atau membebaskan dirinya.
Selanjutnya Theodore mengibaskan tangannya yang langsung menghancurkan tubuh beku Blade dengan ekspresi terkejut sekaligus marah itu hancur berkeping-keping menjadi es kecil dan berjatuhan bagai hujan batu es yang begitu dingin, hingga membekukan permukaan sebelum membuatnya cair dan menghilang dari tanah.
Theodore memuntahkan darah dan tubuhnya langsung jatuh, dia sudah kehilangan keseimbangan untuk tetap berdiri di udara. Kesadarannya pun mulai memudar. Untungnya Darriel dengan cepat menangkap Theodore dan membawa tubuhnya kembali ke permukaan.
"Master!" seru Efrain langsung mendekati tubuh Theodore yang begitu lemah. Sehingga dia langsung mendapat tubuh Theodore.
"Aku baik-baik saja, jangan pasang wajah seperti itu," lirih Theodore dengan suaranya yang lemas menatap Efrain yang berwajah cemas.
"Darriel, terima kasih kau sudah membantuku," lanjut Theodore mengalihkan pandangannya pada Darriel yang sama terluka cukup parah. Namun, tubuhnya tidak selemah Theodore.
"Aku begitu senang karena bisa bertarung dan membantu Senior Woolf," ungkap Dariel dengan perasaan senang.
"Lalu bagaimana dengan perusahaan yang sudah jatuh ini?" tanya Osbest yang membawa semua pegawai dan Hunter yang ada di perusahaan, membuat mereka berlutut pada tuannya. Theodore melirik mereka semua, lalu beralih pada Dariel, hingga juniornya itu mengerutkan keningnya. "Apa?" katanya menatap Theodore.
"Bisakah kau mengambil alih perusahaan ini untukku Junior Art?" tanya Theodore dengan suara yang justru terdengar seperti sebuah titah, bukan pertanyaan.
"A-apa??? Tidak, tidak, tidak! Tolong jangan minta aku melakukan itu, aku sudah repot mengurus perusahaan dan klan-ku," pekik Darriel sambil melambaikan kedua tangannya di depan wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Immortal and The Beast
Fantasy100.000 tahun lalu telah terjadi bencana langit yang mengerikan, seolah kiamat datang menghancurkan bumi, di atas kaki sekumpulan manusia immortal yang sibuk berperang, menodai tanah oleh warna darah mereka. Theodore adalah salah satu immortal di me...