Setelah 30 menit berlalu dengan kepergian Griss dan yang lainnya, akhirnya mereka muncul membawa pria kekar itu lagi. Sasaki yang melihat itu sedikit gemetar, dia takut jika akan dimarahi lagi, apalagi dengan wajah barangnya yang selalu menatap tajam.
"Kami kembali Theo," ucap Fana mendekati Theodore.
"Theo, tunjukan jika kamu hunter!" ucap Billy menatap tajam Theodore.
Theodore dengan tenang mengambil satu kartu identitas hunter dan memberikannya pada Billy. Dengan satu alat yang dibawa Billy, dia langsung terkejut dengan data keberhasilan Theodore membunuh dua ekor harimau ekor pedang sebelumnya.
"Apa dua ekor monster ini dikalahkan oleh kalian berlima?" tanya Billy melirik Griss dan yang lainnya. Grisa mengeluh pelan mendengar itu.
"Bisa dibilang ya dan tidak, itu misi pertama kami dengan Theo. Dia membunuh monster itu lebih mudah dari pada kami yang bekerja sama untuk membunuh. Tapi, tiga monster sekaligus datang setelahnya, kami yang kelelahan dan terluka dipaksa kembali bertarung. Begitu juga dengan Theo, dia mengalahkan satu dari mereka sebelum tumbang dan sisanya dibersihkan oleh bantuan hunter lainnya," jelas Gill tidak menutupi apa pun tentang pendapatnya akan Theodore.
"Benar, Theo cukup kuat walaupun sejak pertama bertemu sampai sekarang hanya ada di peringkat E," timpal Vincent.
Billy kembali menghembuskan napas kasarnya, dia menganggukkan kepalanya. "Baiklah, ambil Theodore sebelum aku berubah pikiran. Dan Sasaki, kembalilah ke kelas latihanmu," ucapnya memperjelas. Dia juga mengembalikan kembali kartu hunter Theodore.
"Baiklah Theo, ayo kita berburu!" seru Griss langsung merangkul tubuh Theodore yang lebih kecil darinya.
"Kau datang tepat waktu Griss, aku membutuhkan uang," ungkap Theodore membuat kepalanya dipikul pelan oleh Griss "Panggil aku 'Kakak' Theo!" serunya kelas, dan Theodore tidak menampilkan ekspresi apa pun.
"Tidak akan pernah," timpal Theodore pelan yang dibalas kekehan oleh Vincent.
Semua orang di tim ini ingin dipanggil sebagai kakak oleh Theodore yang terbilang paling muda dari semuanya. Namun, Theodore enggan karena merasa dirinya lebih tua dari mereka semua. Sekalipun mereka begitu ramah, tetapi mereka tidak pernah memaksa hanya untuk panggilan tersebut. Mereka membawa Theodore meninggalkan sekolah dan pelajarannya, memasuki mobil, membawanya menuju lokasi keberadaan monster.
"Kabarnya di sisi kota beberapa jam lalu ada kemunculan monster, tim kita saat ini mendapatkan tugas sebagai bala bantuan. Karena hunter penyerang kehilangan koneksi, jadi grup khawatir jika terjadi sesuatu," ucap Griss menjelaskan.
Theodore mengangguk paham. Seperti biasa dia menjadi begitu pendiam sehingga hanya keempat orang yang mengobrol sepanjang jalan. Setelah mengendarai mobil dengan cepat, akhirnya mereka tiba di sisi kota. Suasana di sana sedikit berantakan dengan pepohonan besar yang tumbang, dan beberapa rumah warga yang runtuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Immortal and The Beast
Fantasy100.000 tahun lalu telah terjadi bencana langit yang mengerikan, seolah kiamat datang menghancurkan bumi, di atas kaki sekumpulan manusia immortal yang sibuk berperang, menodai tanah oleh warna darah mereka. Theodore adalah salah satu immortal di me...