Dean akhirnya memberanikan diri untuk memegang tangan fabiola. Fabiola sedikit terkaget.
"Jadi sebenernya gua mau jujur tentang lu" ucap dean.
"Kenapa tentang gua?" Tanya fabiola yang kebingungan.
"Jadi, gua sebenernya udah lama suka sama lo fab" ucap dean.
Fabiola yang mendengar pernyataan yang dilontarkan dean, cukup kaget tapi dia masih belum bisa mencernanya sampai-sampai ia membisu.
"Hmm hmmm tapi gpp kok kalau lu belum bisa jawab. Gua tau ini mungkin terlalu cepet buat nyatain cinta sama lu" ucap dean.
"Hmm gimana ya dean? Bukannya gua ga bisa jawab, tapi gua takutnya belum siap buat kita pacaran dan gua gak sebaik cewek di luar sana yang punya muka cantik , bodynya bagus dan penampilan gua gak se cewek itu. Gua takut nanti lu ga nyaman sama gua" ucap fabiola.
"Emm fab, gua suka sama lu karena lu tuh apa adanya jadi gua ga pernah punya pikiran harus punya cewek yang speknya tinggi. Bagi gua lu tuh udah lebih dari cukup" ucap dean.
"Emm mungkin lu bisa kasih gua 2 hari buat mikirin ini semua. Gimana gpp kan?" Tanya fabiola.
"Iya gpp kok. Emang gak harus lu jawab langsung , bakal gua tunggu kok" ucap dean.
"Emm makasih ya yan" ucap fabiola.
"Iya sama-sama fab" balas dean sambil mengelus kepala fabiola.
Fabiola jujur bingung karena dirinya yang terkadang nyaman didekat dean dan terkadang dirinya mengingat khalifa juga sahabatnya itu. Tetapi dia sadar bahwa khalifa sekarang sudah menjadi milik citra.
"Ya udah kita pulang yuk" ucap dean yang langsung merangkul tangannya fabiola.
"Emm iya" ucap fabiola sedikit gugup karena sikap dean kepadanya.
..
Jam 21.00 malam.
45 menit kemudian akhirnya sampai dirumah dean.
"Emm thanks ya yan buat hari ini" ucap fabiola.
"Iya sama-sama fab, gua juga makasih udah nemenin jalan2" ucap dean.
"Emm ya udah gua kedalam dulu ya" ucap fabiola.
"Iya oke, good night. Jangan tidur malem2" ucap dean.
"Iya oke yan" ucap fabiola.
Akhirnya fabiola masuk ke dalam rumahnya.
"Malam mah malam pah" ucap fabiola yang memberi salam kepada kedua orang tuanya yang sedang menonton TV.
"Malam sayang, kok tumben gak sama khalifa? Terus mamah liat itu mobilnya beda tuh?" Tanya mamahnya fabiola.
"Khalifa udah sama ceweknya mah ga mungkin dong aku ganggu" ucap fabiola.
"Emm kamu nih bisa aja. Berarti itu temen cowok kamu yang lain ya? Atau jangan2 pacar kamu juga?" Tanya mamahnya fabiola yang menggoda anaknya.
"Apaan si mah, orang cuma temen kok. Udah ahh aku mau ganti baju" ucap fabiola.
"Ya udah iya, gitu aja sewet kamu" ucap mamahnya fabiola.
..
At kamar fabiola.
Fabiola langsung membersihkan dirinya dan mengganti pakaian menjadi baju tidur.
Setelah semua itu selesai, ia langsung membaringkan badannya di tempat tidur."HUAAA capeknya. Hmm apa gua terima aja ya dean? Atau gua tolak?" Ucap fabiola yang termenung di tempat tidurnya.
"Emm tapi ga ada salahnya juga si gua terima, siapa tau memang dean jodoh gua kan. Ya Allah kasih jalan keluar supaya fab bisa milih yang tepat" ucap fab yang berbicara sendiri.
Tiba2 saja handphone fabiola berbunyi ada telepon masuk. Dan ternyata dari sahabatnya yang tidak lain adalah khalifa.
"Hmm napa nelpon2?" Tanya fabiola yang sengaja mengeluarkan suara tegasnya.
"Buset galak amat bu, gua cuman kangen aja ama sabahabat gua ini" balas khalifa dalam telepon.
"Idihh jijik, kan lu udah punya citra nama kangennya ama gua si?" Tanya fabiola.
"Emang salah ya? Kan lu ama gua udah kenal dari kecil jadi ga masalah dong" ucap khalifa.
"Udah ahh banyak basa-basi lo, jadi tujuan lo nelpon gua apa?" Tanya fabiola.
"Besok ke pantai yukk!" Ajak khalifa.
"Kagak males gua, nanti jadi nyamuk lagi" ucap fabiola.
"Ihh elah santai kali , ga bakal jadi nyamuk soalnya udah gua ajak dean juga" ucap khalifa.
"Lah lu kok bisa ajak dia? Punya nomornya dari mana emang?" Tanya fabiola.
"Kepo lu ahh, udah ya bye gua mo bobo. Good night cantik" ucap khalifa yang menggoda fabiola setelah itu ia matikan terlepon itu.
"Dih sarap ni orang, udah mending gua turu" ucap fabiola yang berbicara sendiri.
..
.
.
TBC
LANJUTTT TAK?
KAMU SEDANG MEMBACA
AMICUS (KHALIFA & FABIOLA) (END)
FanfictionPersahabatan antara kedua sejoli yang sudah terjalin dari sekolah dasar sampai mereka diperguruan tinggi tidak pernah ada perselisihan ataupun rasa suka sama lain. Akankah suatu saat mereka berpisah atau sebaliknya?