"Oke kalau lo gak percaya fabiola itu pacar gua sekarang, nih gua buktiin" ucap khalifa dan langsung berbalik badan menghadap fabiola.
Dia berbalik badan menghadap fabiola dan meraih wajah fabiola dengan kedua tangannya dan dengan secara tiba2nya ia mencium jidat fabiola dengan lembut. Dengan sikap khalifa yang secara tiba2 itu membuat fabiola tidak berkutip satu katapun.
Dean cukup terkaget dengan pembuktian khalifa. Ia sedikit sakit hati melihat apa yang dilakukan khalifa kepada fabiola.
"Gimana? lo masih gak percaya fabiola bukan cewek gua sekarang ha?" tanya khalifa yang dengan santainya merangkul fabiola.
"HMM HMMM OKE. Gua pergi" ucap dean dan langsung pergi begitu saja.
...
Back to khalifa dan fabiola.
Akhirnya khalifa melepas rangkulannya dan sekarang mereka saling berhadapan.
"Emm ee ee maaf ya fab gua tadi terlalu lancang" ucap khalifa.
"Eee emm ee iya khal gpp kok, makasih juga udah bantu gua" balas fabiola yang sedikit gugup.
"Eeee soal tadi gak usah dibawa serius. Tadi gua bilang kayak gitu cuma supaya dean gak dateng2 lagi buat nyamperin lu" ucap khalifa.
"Ii.. ii.. iyaa khal gpp kok santai aja" balas fabiola dengan nada gugupnya.
"Ohh ya ini dari mamah" ucap khalifa yang langsung memberi bungkusan cake itu.
"Ini apa khal?" tanya fabiola.
"Itu cake favorit lo dari mamah" jawab khalifa.
"Ya ampun ga enak gua jadi ngerepotin mamah lu" ucap fabiola.
"Ya elah santai aja kali, kayak baru kenal aja" ucap khalifa.
"Ohh ya udah yuk makan sama2 kuenya" ucap fabiola yang mengajak khalifa untuk makan bersamanya.
"Emm sorry fab gua harus pulang soalnya mamah butuh bantuan gua" ucap khalifa yang beralasan yang sebenarnya dia sudah menahan rasa malu.
"Ohh iya oke oke, titip salam ya buat mamah lu makasih buat cakenya" ucap fabiola.
"Oke siap fab, gua duluan ya" ucap khalifa.
"Iya khal hati2 ya" balas fabiola.
Akhirnya khalifa pulang kerumahnya. Setelah kejadian tadi, khalifa dan fabiola menjadi canggung satu sama lain akibat apa yang khalifa lakukan kepada fabiola. Fabiola cukup kaget dan tidak bisa berkutip tapi ada untungnya juga karena dengan cara seperti itu pasti akan membuat dean menyerah juga.
...
Sesampainya dirumah.
Khalifa langsung masuk begitu saja dan langsung terus ke kamarnya.
"Khall.. khal.. hei nak!" Panggil mamhnya khalifa yang tidak dihiraukan oleh anaknya.
"Khall.. gimana kata fabiola cakenya? Heii nak" panggil mamahnya dan pada akhirnya tidak ada balasan dan khalifa malah terus berjalan.
"Buk itu kenapa si den khalifa?" tanya bibi.
"Gak tau saya juga bi, kayaknya kesurupan deh" jawab mamahnya khalifa.
"Gak mungkin siang bolong gini orang kesurupan. Pasti itu ada sesuatu. Bisa jadi den khalifa lagi kasmaran itu buk, buktinya pipinya merah banget bu tadi saya liat" ucap bibi.
"Iya kali ya. Mungkin dia abis nembak fabiola" ucap mamahnya khalifa yang menebak-nebak.
"Iya bisa jadi bu. Semoga aja jodoh ya buk den khalifa sama fabiola" ucap bibi.
"Amin bi semoga ya" balas mamahnya khalifa.
...
Back to khalifa.
Didalam khalifa masih memikirkan kejadian yang tadi dan sampai sekarang ia susah sekali untuk menetralkan keadaannya.
"Bodoh.. bodoh banget si lu khal" ucap khalifa sambil memukul kepalanya.
"Gimana coba kalau fabiola anggepnya serius ? anjirr lah bodoh banget lu khal" ucap khalifa yang terus menggerutu di dalam kamarnya.
"Udah lah bodo amat, ya kalau dia anggep serius juga gpp ya kalau engga ya jga gpp" ucap khalifa yang berbicara sendiri di kamarnya.
"AAAAAAAA BODOHH BODOHH" Teriak khalifa dari dalam kamar hingga terdengar sampai diluar.
"Den khalifa gpp den?" panggil bibi dari luar kamar karena sementara bibi sedang menyapu depan kamar khalifa. Dia mengetok dan sedikit khawatir karena habis mendengar khalifa berteriak.
"Iya bener nih kata ibuk, kayaknya den khalifa kesurupan deh. Ihhh serem ahh udah deh nanti aja nyapunya" ucap bibi yang langsung pergi dan menjauh dari depan khalifa.
...
.
.
TBC
LANJUTT???
KAMU SEDANG MEMBACA
AMICUS (KHALIFA & FABIOLA) (END)
FanfictionPersahabatan antara kedua sejoli yang sudah terjalin dari sekolah dasar sampai mereka diperguruan tinggi tidak pernah ada perselisihan ataupun rasa suka sama lain. Akankah suatu saat mereka berpisah atau sebaliknya?