Setelah fabiola sampai di bandara, ia langsung turun dari mobil dan langsung berlari untuk mengerjar khalifa.
Sementara ia berlari , langkahnya terberhenti karena ia melihat layar untuk mengecek jam keberangkatan dan status pesawat khalifa. Ternyata status pesawat yang ditumpangi khalifa sudah tertulis boarding yang artinya sebentara lagi akan berangkat.
Setelah melihat tulisan itu fabiola berlari lebih kencang lagi untuk mencegat khalifa.
"Khal tunggu gua khal.." ucap fabiola dalam benaknya sambil berlari.
...
Back to khalifa.
Khalifa baru saja selesai check-in dan memasuki barang di bagasi. Dan sekarang ia sedang menuju gate yang sudah tertera di tiketnya dan lumayan jauh jaraknya dari tempat di check-in.
Sementara ia berjalan, ditengah perjalannya ia melihat kearah belakang, seperti mengharapkan sesuatu.
"Hmm gua padahal berharap lu datang fab, okey mungkin lu belum bisa maafin gua. Pokoknya tunggu ya fab sampe gua sukses nanti dan kita bisa bangun keluarga sama2" ucap khalifa dalam benaknya. Dan akhirnya dia berbalik badan dan terus berjalan.
...
Back to fabiola.
Fabiola masih terus berlari hingga akhirnya ia sampai di pintu masuk untuk check-in dan keberangkatan.
"Mba maaf tidak bisa masuk sembarang" ucap salah satu petugas keamanan yang ada depan pintu itu.
"Maaf pak, saya buru2 soalnya suami saya dompetnya ketinggalan dan saya harus kasih sekarang banyak yang penting di dompetnya dan dia udah mau flight pak. Saya mohon kasih masuk saya ya pliss" ucap fabiola yang beralasan didepan petugas itu dan bermohon.
"Gimana ini ? Apa kita kasih masuk?" Tanya petugas tersebut kepada temannya.
"Ya udah kasih masuk aja kasian suaminya nungguin" balasnya dengan berbisik.
"Ya udah mba silahkan masuk, tapi lain kali jangan diulangi lagi" ucap petugas tersebut.
"Oke pak, makasih banyak ya pak" ucap fabiola yang langsung menunduk.
Akhirnya fabiola di perbolehkan masuk oleh petugas dan langsung mencari keberadaan khalifa.
Beberapa menit kemudian.
"Khal.. lo dimana si?" Tanya fabiola kepafa dirinya sendiri.
Karena fabiola sudah sangat tersiksa mencari keberadaan khalifa akhirnya dia memberanikan diri bertanya kepada petugas bandara yang ada didekatnya.
"Permisi mba, apa pesawat tujuan ke australia udah berangkat?" Tanya fabiola kepada petugas itu.
"Ohh ka belum , tapi sudah panggilan ke dua dan untuk gate ada di nomor dua puluh enam ya kak" jawab petugas itu.
"Ohh oke mba makasih banyak infonya" ucap fabiola.
"Iya kak sama2" balas petugas itu dan fabiola pun langsung berlari lagi dan pergi ke arah gate nomor 26.
...
Back to khalifa.
Khalifa masih berjalan dan sebentar lagi dia akan sampai di depan gatenya.
Sesampainya di gate.
Terlihat banyak orang dan masih berbaris untuk masuk ke dalam pesawat.
Khalifa masiu terus saja mencuri lirikan kebelakang seakan2 menharapkan fabiola datang.
Tiba2 saja ada suara yang memanggilnya.
"KHALIFA.." panggil seseorang dengan nada yang begitu kuat. Khalifa yang mendengar itu langsung menghadap kebelakang karena mengenali ciri khas suaranya.
Dan ternyata dia adalah..
..
Back to fabiola.
"Huuu jauhh banget si gate dua puluh enam, mana ini masih gate dua puluh" ucap fabiola yang menggerutu karena kecapean berlari.
"Ayuk fabiola lu bisa demi ketemu khalifa, ayokkkk" ucapnya menyemangati dirinya sendiri dan terus berlari.
Beberapa menit kemudian.
Sampai juga akhirnya fabiola di gate 26 dan ia terus mencari2 keberadaan khalifa.
"Khalifa.." panggilnya dengan tubuh yang sudah terasa lelah dan nafas yang terengah-engah. Dan fabiola pun memegang punggung orang tersebut. Dan tenyata..
"Ehh maaf mba saya bukan khalifa" ucap orang asing tersebut.
"Ohh maaf kak saya kita temen saya" ucap fabiola sambil membungkuk.
"Ohh iya mba gpp" balas orang asing itu.
Fabiola terus berusaha mencari keberadaan khalifa, yang pada akhirnya mata dia tertuju pada satu orang yang memiliki postur badan yang mirip dengan khalifa dan tinggi yang sama dengan jarak sedikit jauh dari arah fabiola berdiri.
"KHALIFA.." panggilnya dengan nada yang cukup kuat.
...
.
.
TBC
MAMPU LANJUT?
KAMU SEDANG MEMBACA
AMICUS (KHALIFA & FABIOLA) (END)
FanfictionPersahabatan antara kedua sejoli yang sudah terjalin dari sekolah dasar sampai mereka diperguruan tinggi tidak pernah ada perselisihan ataupun rasa suka sama lain. Akankah suatu saat mereka berpisah atau sebaliknya?
