✨ 50 ✨

231 64 6
                                    

Keesokan harinya.

Khalifa masih terus berjuang untuk menemui fabiola dan meminta maaf soal dirinya yang telah berbohong kepada fabiola.

Semua yang dia lakukan ini bukan bertujuan untuk meninggalkan fabiola sendirian, tapi semua ia lakukan agar nantinya dia bisa balik dan menjadi laki2 yang lebih bertanggung jawab lagi.

...
*mohon memdengar lagu ini ya gais sebelum membaca*

...

At rumah fabiola.

Khalifa sekarang sudah berada di depan kamar fabiola. Dia dengan setenang mungkin untuk membujuk fabiola.

TOK.. TOK..

"Fabb.. ini gua. Pliss buka fab" ucap khalifa.

"Fab.. gua mohon denger dulu penjelasan gua" ucap khalifa.

"Gua gak bermaksud buat ninggalin lu, gua terima kerja disana supaya gua lebih mandiri lagi fab" ucap khalifa yang berusaha menjelaskan kepada fabiola dari luar kamar.

"Pliss gua ga bisa tenang kalau liat lu kayak gini" ucap khalifa dengan sedikit lantang.

"Ayo fab, lu belum makan nanti lu sakit" ucap khalifa.

Beberapa menit kemudian.

Sampai akhirnya khalifa menyerah karena fabiola yang tidak merespon sama sekali. Akhirnya dia berpamitan pulang.

"Oke kalau lu gak mau buka. Tapi gua mohon jangan sampe lu sakit ya. Gua pulang dulu" ucap khalifa dan langsung pergi menjauh dari kamar fabiola.

...

Back to fabiola.

Fabiola yang masih termenung sendiri di kamarnya. Keadaan dia sekarang masih sangat terpuruk, mata yang sembab dan muka yang sedikit pucat.

Fabiola tidak tahu harus berbuat apa. Dia masih sangat kecewa dengan pernyataan khalifa bahwa dia akan pergi jauh.

Setelah ia mendengar semua penjelasan khalifa dari luar kamar, ia kembali menangis.

"Gua ga tahu khal hikkss harus gimana hikss" ucap fabiola dalam kesendiriannya.

"Gua jujur masih belum bisa terima kalau lu bakal kerja disana hikss dan pergi ninggalin gua hikss" ucap fabiola diiringi tangisannya.

Setelah ia mendengar khalifa berpamitan. Ia langsung berdiri dan melihat ke arah jendela untuk melihat keberadaan khalifa apakah sudah pulang atau belum.

"Jujur gua kangen banget sama lu hikss tapi gua belum bisa terima ini semua hikss" ucap fabiola sambil melihat khalifa dari arah kamarnya lewat jendelanya.

...

Beberapa hari kemudian.

Khalifa sedang mempersiapkan keperluannya untuk keberangkatannya 3 hari lagi. Semua sudah ia siapkan dengan matang tinggal menunggu kabar dari papahnya.

"Khal, jangan lupa ya tiga hari lagi kamu bakal berangkat loh. Semua keperluan tolong disiapkan dengan baik. Gimana fabiola sayang?" tanya mamahnya khalifa.

"Emm belum mah, aku udah terus berusaha buat bujuk dia tapi nyatanya gak ada respon sekalipun dari dia" jawab khalifa dengan nada yang sedikit pelan.

"Ya udah kamu sabar aja, siapa tau ada keajaiban dia bisa luluh hatinya. Dan nanti coba mamah yang telepon dia" ucap mamahnya yang dengan perlahan menenangkan khalifa.

"Iya mah, makasih ya udah bantu aku" ucap khalifa.

"Iya nak sama2" balas mamahnya.

...

Dipercepat >>>

Keesokan harinya.

At rumah fabiola.

Mamahnya fabiola terus berusaha untuk membujuk anaknya agar keluar kamar dan makan. Karena sudah beberapa hari ini fabiola jarang makan dan hanya makan sekali dalam sehari. 

TOKK.. TOK..

"Nak.. sayang.. buka pintu dulu yuk. Mamah mau bicara sama kamu" ucap mamahnya dari luar pintu. 

Dan ternyata ada keajaiban, fabiola membukakan pintu untuk mamahnya. Karena sudah hampir seminggu ia hanya menyendiri di kamar dan ia hanya membuka pintu jika mamahnya sudah menaruh makanannya di depan pintu.

"Akhirnya nak kamu buka juga. Mamah tuh udah khawatir banget sama kondisi kamu tau gak?" ucap mamahnya dan langsung masuk ke dalam kamarnya fabiola. Setelah masuk mamahnya terheran karena kamar anaknya begitu tampak rapih dan sama sekali tidak ada yang berantakan. Mamahnya berfikir apakah fabiola benar tidak tidur di kasurnya?.

"Nak kamu tidur di kasur kan? gak tidur di lantai kan?" tanya mamahnya dan mendekat ke arah fabiola. Dan fabiola pun hanya merespon dengan menggelangkan kepala dan dengan wajah yang tampak lesu dan sedikit pucat.

"Apa yang engga nak?" tanya mamahnya. Dan lagi2 fabiola menggelengkan kepalanya.

"Jadi kamu selama ini tidur di lantai?" tanya mamahnya. Dan benar fabiola langsung menganggukkan kepalanya menandakan bahwa ia selama ini hanya tidur di lantai tidak beralaskan apa2.

"Ya ampun sayang, nanti kamu sakit loh. Lantainya kan dingin, gimana nanti kalau kamu masuk angin? terus kan kamu pasang AC bisa2 kamu sakit sayang" ucap mamahnya yang khawatir dengan kondisi fabiola.

"Tuh liat, kamu aja mamah liat udah pucat mukanya. Kamu tuh makan cuma satu kali sayang gimana gak mo pucet itu mukanya. Kok kamu sampe segitu sih sayang" ucap mamahnya sambil mengelus muka anaknya.

"Ya udah sekarang kamu cerita sama mamah kenapa kamu susah buat nerima semua ini?" tanya mamahnya sambil merangkul anaknya dan duduk bersama di sofa yang ada di kamar fabiola.

"Hmmmm" fabiola yang menarik nafasnya dengan sekuat tenaganya.

"Jadi mah.." ucap fabiola.

...



.



.



TBC 

NUNGGUIN YA ? 

AMICUS (KHALIFA & FABIOLA) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang