2 Bulan Kemudian.
At rumah khalifa.
Khalifa sedang menuju ke ruang kerja papahnya untuk membicarakan suatu hal. Setelah pemikiran yang panjang, akhirnya khalifa mempunyai keberanian untuk bersuara kepada papahnya.
TOK.. TOK..
"Iya masuk" ucap papahnya dari dalam ruangan.
"Pah.." panggil khalifa.
"Ehh nak , ada apa ?" tanya papahnya.
"Pah ada yang mau khal bilang" ucap khalifa.
"Soal apa itu khal?" tanya papahnya penasaran.
"Ini soal tawaran papah yang waktu itu, jadi setelah khalifa pikir2 kayaknya khalifa mau kerja disana pah. Dan khalifa sudah memikirkan ini matang2" ucap khalifa yang akhirnya menyetujui tawaran papahnya.
"Nahh gitu dong, itu baru anak papah" ucap papahnya.
"Iya pah, setelah dipikir2 sayang kalau khalifa gak ambil kontrak kerja itu dan khalifa yakin mungkin memang udah rezekinya khalifa buat kerja disana" ucap khalifa.
"Iya nak. Dan papah yakin kamu akan jadi orang sukses kedepannya. Dan karena sisa 1 bulan lagi kamu punya persiapan jadi papah mohon untuk mempersiapkan semuanya dengan baik ya nak. Ohh ya apa kamu udah bilang ke fabiola?" tanya papahnya.
"Sebenernya khal belum jujur soal ini ke fabiola soalnya khal bener2 ga sanggup bikin fabiola sedih pah. Jadi mungkin dengan terpaksa harus fabiola yang tau sendiri dan semoga dia bisa terima" ucap khalifa.
"Iya semoga ya nak. Dan kamu kan juga disana hanya 2 tahun dan itu bukan waktu yang lama. Papah punya tujuan ini supaya kamu jadi orang yang mampu bertanggung jawab dan bisa dianadalkan nanti kedepannya. Dan papah yakin kalau kamu bisa hidup mandiri berarti kamu bisa diandalkan nak dan kalau nanti kamu sudah berkeluarga papah yakin kamu bisa jadi imam yang bertanggung jawab" jelas papahnya khalifa.
"Iya pah amin" balas khalifa.
"Ohh iya kemarin temen papah kirim surat kontraknya dan ini udah papah print jadi kamu udah bisa tanda tangan ya khal" ucap papahnya dan langsung memberikan surat kontrak tersebut ke hadapan khalifa.
"Oke pah" ucap khalifa dan langsung menandatangani surat tersebut.
"Dan soal tiket nanti papah pesan setelah kamu sudah bener2 siap oke" ucap papahnya.]
"Oke pah siap. Ya udah khal keluar dulu ya" ucap khalifa.
"Iya oke khal" balas papahnya.
...
At kamar khalifa.
Khalifa sedang duduk merenung di kamarnya. Dia memikirkan fabiola karena dia belum bisa jujur soal dia yang akan bekerja di Australia.
"Hmm maafin gua ya fab, bukannya gua menghindar dari lu, tapi gua ga mau jadi cowok yang cuma modal ngemis aja ke orang tua. Semoga lo ngerti ya dan gua bakal ngelamar lo abis gua selesai kerja disana. Pokoknya lu harus tungguin ya fab" ucap khalifa yang berbicara sendiri dan termenung memikirkan nasibnya.
Tiba-tiba telepon berbunyi..
"Iya halo fab, tumben nelpon gua nih. Kangen ya?" tanya khalifa yang membuka suara terlebih dahulu.
"Dihh geer lu, lagi ngapain lu?" tanya fabiola.
"Lagi mikirin kamu" jawab khalifa yang menggoda fabiola.
"Idihhh jijik banget gua, serius ahh lagi ngapain?" tanya fabiola.
"Iya iya maap, lagi nyantai aja di kamar. Napa emang?" tanya khalifa.
"Kagak cuma mau ngajak nonton film aja, soalnya ada film baru horror seru banget kayaknya. Mau gak lu?" tany fabiola.
"Emang berani lu nonton horror?" tanya balik khalifa.
"Berani kok, siapa bilang gak berani" jawab fabiola.
"Ya udah ayok, tapi awas ya nanti kalau teriak2" ucap khalifa.
"Kagak elah gua berani kok" ucap fabiola.
"Ya udah gua siap2 dulu oke" ucap khalifa.
"Iya oke oke, nanti jemput gua ya jangan lupa" ucap fabiola.
"Iya princesskuu" jawab khalifa.
"Hoekkk jijik gua khal, gua tabok lu ya manggil princess lagi" ucap fabiola.
"Iya iya maap elah" balas khalifa.
Akhirnya sambungan telepon terputus dan sekarang mereka berdua bersiap untuk menonton film bersama.
...
.
.
TBC
LANJUT???
KAMU SEDANG MEMBACA
AMICUS (KHALIFA & FABIOLA) (END)
FanficPersahabatan antara kedua sejoli yang sudah terjalin dari sekolah dasar sampai mereka diperguruan tinggi tidak pernah ada perselisihan ataupun rasa suka sama lain. Akankah suatu saat mereka berpisah atau sebaliknya?