✨ 51 ✨

235 67 6
                                    

Fabiola akhirnya membukkan pintu untuk mamahnya dan mempersilahkan mamahnya masuk. Mamahnya sangat khawatir dengan kondisnya anaknya akhi2 ini. Mamah fabiola terus berusahan untuk menjaga fabiola agar tidak jatuh sakit. 

"Ya udah sekarang kamu cerita sama mamah kenapa kamu susah buat nerima semua ini?" tanya mamahnya sambil merangkul anaknya dan duduk bersama di sofa yang ada di kamar fabiola.

"Hmmmm" fabiola yang menarik nafasnya dengan sekuat tenaganya.

"Jadi mah.." ucap fabiola. Dan mamahnya dengan setia mendengar anaknya bercerita.

"Jadi kenapa aku belum bisa nerima semua ini, karena aku jujur kecewa sama khalifa. Dia dulu selalu bilang ke aku dari SMA kalau dia gak bakal ninggalin aku sampe aku nanti nikah dan dia juga nikah. Jadi aku sama dia udah buat perjanjian di kertas kalau kita berdua gak bakal pergi kemana-mana sampe kita berdua udah nemuin jodoh kita masing2. Dan nyatanya khalifa sendiri yang ingkar janji mah. Aku gak tahu lagi harus ngapain kalau gak ada khalifa disini mah? Banyak hal yang belum aku lakuin sama dia. Jujur khalifa yang buat aku sampe hari ini selalu semangat tiap hari. Tapi nyatanya dia juga yang bikin semangat aku patah. Aku bingung mah harus ngapain? hiksss" tanya fabiola yang diakhir dengan tangisan.

"Sayang kan khalifa cuma dua tahun disana dan dia bakal balik lagi" ucap mamahnya yang mencoba memberi pengertian.

"Iya mah aku tau. Tapi kalau dia udah dapet tempat kerja yang cocok apa dia masih mau berfikir untuk pulang? hiksss" tanya fabiola.

"Sayang, mamah kasih tahu ya. Kamu kan sama dia itu udah sahabatan dari kecil dan mamah sangat mendukung persahabatan kalian. Sama halnya kayak kamu ngedukung khalifa dan sebaliknya khalifa ngedukung kamu. Tapi apa kamu gak berfikir, gimana jadinya kalau khalifa menolak pekerjaan itu hanya karena kamu? Pasti kamu gak mau kan kalau khalifa jadi laki2 yang patah semangat? Khalifa itu memilih pekerjaan itu karena pasti nanti ada impact yang baik juga buat dia sayang. Sama halnya kayak kamu, kalau nanti kamu kerja disuatu tempat pasti kalau memang sudah jodoh dengan pekerjaan itu pasti akan ada impact yang baik ke kitanya. Jadi coba kamu pikir2 lagi tentang khalifa!" jelas mamahnya yang mencoba memberi pengertian baik2 kepada anaknya.

"Hiksss mah apa fabiola udah berlebihan ya sama khalifa? hiksss" tanya fabiola kepada mamahnya sambil terisak.

"Sayang, kamu gak berlebihan kok. Itu wajar kamau kaget dan sedikit kecewa sama khalifa karena dia gak jujur dari awal sama kamu. Tapi mamah nasihatin kamu ini supaya kamu lebih terbuka lagi fikirannya dan bisa lebih sabar lagi buat hadapin segala sesuatu nantinya." ucap mamahnya dengan pelan2 mengelus tangan anaknya.

"Hikss mah maaf ya fabiola terlalu kekanakan. Fabiola janji bakal lebih sabar dan dewasa lagi buat kedepannya. Makasih banyak ya mah udah kasih jalan keluar buat fabiola. Fabiola akan berusaha juga buat jadi orang lebih sabar menghadapi segala sesuatu kedepannya. Dan fabiola akan temuin khalifa dan minta maaf juga ke dia mah" ucap fabiola yang mulai terbuka pemikirannya.

"Nah gitu dong, itu baru anak mamah. Dan inget ya sayang, pokoknya jangan pernah punya fikiran yang aneh selama khalifa kerja disana. Usahakan terus dukung dia layaknya kamu dukung saudaramu sendiri. Emm tapi tunggu, kayaknya kalau diliat-liat kamu sukak ya sama khalifa?" ucap mamahnya dengan diakhiri oleh pertanyaan yang menggoda fabiola.

Fabiola terkejut setelah mendengat pertanyaan yang dilontarkan oleh mamahnya. Dia tidak bisa merespon dan tiba2 saja perasaannya berubah setelah mendengar pertanyaan mamahnya.

"Apaan si mah, engga kok. Sok tau deh mamah" ucap fabiola yang mengelak pertanyaan mamahnya yang pada kenyataannya dia memang memiliki rasa kepada khalifa.

"Halah ga usah bohong kamu, mamah tahu kok kalau kamu sukak sama dia" ucap mamahnya yang terus menggoda fabiola.

"Apaan si mamah engga kok" ucap fabiola yang langsung memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Itu buktinya merah muka kamu, sukak kan?" tanya mamahnya.

"Apaan sih mah ahh ga lucu" ucap fabiola sambil tersenyum sedikit.

"Sayang, udah kamu gak usah bohong mamah tahu itu. Dan mamah sangat mendukung kalau kalian bersatu dan bekeluarga. Bahkan dari dulu mamah sama papah sangat setuju kalau kamu sama khalifa" ucap mamahnya.

"Hmmm udah ahh mah jangan bikin malu gini deh. Gak mungkin khalifa mau sama cewek kayak aku gini udah tomboy gak cantik gak kayak cewek diluar sana" ucap fabiola.

"Sutttt, kamu itu gak boleh ngerendahin diri sendiri okey. Kamu itu cantik sayang, dan kamu tuh punya karakter yang berbeda dari cewek2 lain mungkin bisa aja itu yang buat khalifa bisa suka sama kamu" ucap mamahnya.

"Udah aahhh mah aku malu tau" ucap fabiola.

"Cie malu berarti beneran sukak nih hehe. Pokoknya mamah doain kalian suatu saat nanti bisa bersatu lagi dan membangun rumah tangga ya. Cepetan mamah udah pengen momong cucu nih" ucap mamahnya dengan diakhiri kalimat menggoda.

"Apaan sih mah, kejauhan ahh fabiola masih pingin berkarir dulu baru punya anak" ucap fabiola.

"Iya sayang mamah cuma bercanda, udah ahh mandi gih kamu" ucap mamahnya.

"Hehe iya aku belum mandi" balas fabiola dengan sedikit tertawa.

...



.



.


TBC 

LANJUT ???? 

AMICUS (KHALIFA & FABIOLA) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang