Keesokan harinya.
At kamar khalifa.
"Pagi curut, nyenyak banget lu tidur" ucap khalifa yang baru selesai dari acara mandinya.
"Morning. Curut curut aye lu, buset udeh siap aja lu" ucap fabiola yang terbangun dari tidurnya. Semalam fabiola sudah malas untuk pulang kerumah jadinya ia tidur di kamar khalifa dan khalifa tidur di kamar lain. Dia sengaja tidak tidur satu kamar karena ia tidak mau terjadi apa2.
"Iya lah kan jam 10 gua majunya" ucap khalifa.
"Emang jam berapa si ini?" tanya fabiola yang masih dalam keadaan mata berat.
"Udah jam 8. Oh ya bte lu mau gak temenin gua sampe selesai sidang?" tanya khalifa.
"Ogah banget gua temenin lu. Lu aja waktu gua sidang kagak nemenin gua ampe selesai" jawab fabiola.
"Ya elah perhitungan banget lu jadi sahabat, nanti gua traktir deh pulang kampus" ucap khalifa membujuk fabiola dengan tawarannya.
"Ga ga usah gua juga bisa sendiri beli makanan" ucap fabiola menolak.
"Oke deh, lu mau apa?" tanya khalifa menawarkan lagi.
"Gua lagi pengen liburan si ke eropa kayak bagus aja pemandangannya wkkwkwkw" ucap fabiola yang langsung jujur tanpa menyaring perkataannya terlebih dahulu.
"Oke ayokkk kita liburan" ucap khalifa.
"Ehhh gua bercanda khal, sumpah jangan ga usah" ucap fabiola.
"Ya ilah sampe pesawat jet pun gua mampu fab bayar demi kita liburan" ucap khalifa.
"Halah sombong amat. Tapi kalau dipikir2 seru juga ya kita liburan ke eropa. Hitung2 refresing abis lulus" ucap fabiola.
"Ayok deh gua mah oke oke aja" ucap khalifa.
"Eh serius lu mau kesana? gua tanya cuma bercanda lo" ucap fabiola.
"Gua beli sekarang juga kalau perlu tiketnya" ucap khalifa.
"Ehh jangan ga usah ga jadi, lagian gua juga bisa beli sendiri nanti aja kalau gua udah siap kesana" ucap fabiola.
"Ya udah terserah lu deh, intinya lu mau gak nemenin gua sampe sidang kelar?" tanya khalifa.
"Iya nanti gua nyusul gua pulang dulu ini" jawab fabiola.
"Nah gitu dong princess" ucap khalifa sambil mengelus rambut fabiola.
"Apa lu bilang? udah gua bilang jangan panggil gua princess lagi, gua ceburin lo ke kolam ye" ucap fabiola.
"Iya iya maaf princess" ucap khalifa yang menggoda terus menerus.
Fabiola yang mendengar itu sudah bersiap memukul khalifa nyatanya khalifa sudah lebih dulu kabur dan menjauh.
...
Hari ini adalah jadwal khalifa maju sidang. Khalifa adalah orang yang sangat santai dan tenang dalam menghadapi segala sesuatu maka dari itu hari ini ia tidak terlalu gugup untuk mengikuti sidang.
At kampus.
"Khal gua masuk ya, nama gua udah dipanggil" ucap bagas kepad khalifa.
"Oke oke siap" jawab khalifa.
Khalifa sekarang dalam keadaan tegang bukan karena ia takut untuk mengikuti sidang tetapi dia khawatir karena fabiola tidak muncul2 dihadapanya. Tapi dia yakin fabiola akan datang.
20 Menit sebelum khalifa akan maju.
"Mana si dia kok gak dateng?" tanya khalifa yang berbicara sendiri.
Tiba2 saja ada suara orang berjalan dan ternyata..
"BAAAAA..." Ucap fabiola yang mengagetkan khalifa dari sisi lain.
"Eh anjirrr gua kira lu gak bakal dateng" ucap khalifa.
"Gak lah kan gua udah janji bakal dateng demi sahabat gua. Gimana lo udah maju?" tanya fabiola.
"Dua puluh menit lagi gua fab doain ya" ucap khalifa.
"Iya pasti gua doain elah" balas fabiola.
...
Dipercepat >>>
Beberapa jam kemudian.
CEKLEKK.
Suaru pintu terbuka menandakan khalifa sudah selesai sidang. Fabiola yang menyadari itu dia langsung berdiri dan menghampiri sahabatnya itu.
Dan tiba-tiba saja..
"Akhirnya fab kelar juga, thank you ya udah mau bantu gua tadi malem" ucap khalifa yang memeluk fabiola secara tiba-tiba. Fabiola yang kebingungan karena tidak tahu harus bereaksi seperti apa maka dari itu ia hanya memeluk balik.
"Iya khal sama2, gua juga seneng kalau lu udah kelar" ucap fabiola.
Bukannya melepas pelukan itu, khalifa malah dengan santainya memeluk fabiola terus menerus.
"Udah dong meluknya, engap nih gua khal" ucap fabiola.
"Ohh iya hehe sorry2" ucap khalifa yang tersipu malu.
"Iya gpp santai" balas fabiola.
...
.
.
TBC
LANJUT ????
KAMU SEDANG MEMBACA
AMICUS (KHALIFA & FABIOLA) (END)
FanfictionPersahabatan antara kedua sejoli yang sudah terjalin dari sekolah dasar sampai mereka diperguruan tinggi tidak pernah ada perselisihan ataupun rasa suka sama lain. Akankah suatu saat mereka berpisah atau sebaliknya?