Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...-----------------------------------
Benar kan tebakan Regina, pasti kedua sahabatnya terkejut melihat dirinya yang datang bersama dengan laki-laki ke pesta pernikahan ini. Lihat saja sejak kedatangannya ke pesta ini, baik Steffi maupun Brian menatapnya bak orang tua yang seperti menuntut penjelasan kepada anaknya. Bahkan, Brian masih sempat-sempatnya menunjuk dirinya dengan mata yang menyipit seolah berkata gue tunggu penjelasan lo dari atas pelaminannya. Memang gelo si Brian.
Lain dengan Brian, maka lain lagi dengan Steffi yang sejak tadi terus menatapnya dari kejauhan bersama dengan kekasih tiga tahunnya, Vito namanya.
"Kamu kenapa, Anna?" tanya Nickholas yang sejak tadi merasa perempuan di sampingnya terus celingak-celinguk ke sekelilingnya.
"Bapak gak sadar dari tadi orang-orang pada ngelihatin ke arah kita, termasuk kedua sahabat saya? Saya bukannya sombong atau apa ya, pak, kayanya orang-orang pada ngenalin saya deh" bisik Regina.
"Hiraukan saja tatapan mereka. Jangan terlalu di ambil pusing" sahut Nickholas santai.
Regina mendelik kesal. Enteng sekali mulut lelaki di sampingnya ini menyuruhnya untuk tidak peduli dengan tatapan orang-orang di sekitarnya. Untuk dua sahabatnya, Regina bisa mewajari reaksi mereka, tapi untuk orang lain jelas tidak. Dia yakin, pasti akan ada berita-berita miring mengenai dirinya yang datang ke pesta ini dengan seorang lelaki. Asal tau saja, Regina paling tidak suka dengan gosip-gosip miring yang memberitakan dirinya. Baginya, cari duit sih cari duit, tapi tidak perlu sampai memberitakan kebohongan kepada public, itu namanya sudah rugi nama di tambah lagi dengan rugi sosial.
"Mau kemana?" cegat Nickholas pada Regina yang ingin melangkahkan kakinya.
"Saya mau ke tempat sahabat saya dulu. Bapak di sini aja, jangan ikut-ikut" ucap Regina memerintah dengan mata yang melotot.
Nickholas membiarkan Regina. Namun, matanya terus mengawasi dengan tajam sosok wanita pujaannya dari tempatnya berada.
Di sisi lain, Regina yang sudah sampai di tempat Steffi, langsung di hadiahi dengan rentetan pertanyaan dari sang sahabat yang membuatnya begitu pusing.
"Udah deh, Steff. Pusing gue dengar pertanyaan lo. Gue lagi bete loh ini" kesal Regina.
"Alah! Bete-bete. Tapi datangnya sama laki. Heh, Re! Lo pikir gue gak tau siapa laki yang datang sama lo itu? Itu Nickholas Wardhana kan? Pemilik dari Wardhana Star Manajement? Gitu ya lo sama gue, diam-diam ternyata ada hubungan sama cowok, mana cowoknya yang punya WSM lagi" dengus Steffi.
"Heh, gue gak ada hubungan apa-apa ya sama tuh laki. Panjang ceritanya, entar kapan-kapan gue jelasin sama lo dan juga si curut Brian. Ini juga ada hubungannya sama lo berdua" sinis Regina.
"Dih, apaan? Kenapa jadi ada hubungannya sama gue dan Brian?" sanggah Steffi tak terima.
"Ya jelas ada. Ini semua awal mulanya gara-gara lo berdua. Pokoknya entar gue ceritain" sahut Regina dengan menggas ucapannya. "Lo udah salaman sama Brian dan istrinya?" sambung Regina.
Steffi menggeleng. "Belum. Lo udah?"
"Gue juga belum. Yaudah, bareng aja kita" ajak Regina yang di angguki oleh Steffi.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY LOVE || END
ChickLitAkibat dare yang Regina lakukan dua tahun lalu di salah satu club terkenal di Jakarta, perempuan dua puluh lima tahun itu harus mempertanggung jawabkan tindakannya dulu pada seorang laki-laki yang merupakan pimpinan dan pemilik dari agensi model yan...