BAGIAN 22

7.6K 482 29
                                    

Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...

------------------------------------

Regina sialan!

Entah sudah berapa banyak lontaran makian yang Regina peruntukkan untuk dirinya sendiri setelah dia terbangun dari tidur lelapnya. Tubuh polos tanpa sehelai kain pun di tubuhnya, pegal di bagian paha dan nyeri di area kewanitaannya membuat Regina sadar apa yang telah terjadi kepada dirinya semalam. Di tambah, sebuah tangan yang melingkar dengan sempurna di bagian perutnya membuat pemikiran Regina semakin kuat jika dia telah berhubungan badan kembali bersama Nickholas. Iya, Nickholas. Sebab, saat ini dia masih berada penthouse lelaki itu sejak semalam.

Dengan penuh kehati-hatian, Regina menyingkirkan dengan pelan tangan kekar milik Nickholas yang terlihat begitu nyaman memeluknya.

Regina menghela nafasnya lega ketika dia berhasil menyingkirkan tangan lelaki itu. Satu tujuan Regina saat ini, yakni kamar mandi.

"Mau kemana?"

Suara serak dari belakangnya berhasil membuat Regina menegang. Bak slow motion, Regina menolehkan kepalanya dan menatap sosok Nickholas yang saat ini juga sedang menatapnya.

"Sial! Kenapa Nickholas kelihatan makin sexy sih waktu bangun tidur begini?" Regina terpaku menatap wajah bantal Nickholas yang masih tetap terlihat tampan meskipun lelaki itu baru terbangun dari tidurnya. Regina benar-benar salah fokus sekarang karena pemandangan itu. Dia jadi membayangkan yang tidak-tidak kan jadinya.

"Sayang?"

Regina langsung mengeyahkan pikirin liarnya ketika mendengar suara Nickholas yang memanggilnya lembut. "Kenapa?"

"Kamu yang kenapa? Kenapa melamun, hm?" tanya Nickholas sambil menatap lekat wanitanya.

"Gak papa" elak Regina. "Udah ah, aku mau ke kamar mandi, badan ku lengket" Regina bersiap untuk turun, namun tangannya di tahan. "Apa lagi, Nick?"

"Bersama, sayang" setelah mengatakan itu, Nickholas langsung bangkit dari posisinya kemudian mengangkat tubuh wanitanya menuju kamar mandi.

Regina yang berada di dalam gendongan Nickholas hanya bersikap pasrah. Dia yakin, jika sudah mandi bersama seperti ini, Nickholas tidak akan membiarkannya mandi dengan cepat, Nickholas pasti akan mengajaknya kembali bertempur seperti semalam.

*****

Regina menatap sengit Nickholas yang saat ini sedang menyiapkan sarapan pagi mereka yang hampir menuju tengah hari itu. Bayangkan saja, setelah bertempur di dalam kamar mandi, Nickholas kembali menyerangnya dan membuatnya lemas tak berdaya di atas ranjang berukuran king tersebut. Alhasil, karena perbuatan Nickholas itu, Regina harus mengulang kegiatan mandinya untuk yang kedua kali.

"Habis ini aku mau pulang. Aku gak mau lama-lama ada di sini. Bisa-bisa ada penyerangan yang kesekian kalinya" sindir Regina.

"Aku antar" sahut Nickholas sambil meletakkan sebuah piring berisi nasi goreng ke hadapan sang wanita. "Makan yang banyak."

"Kamu mau nyuruh aku gendut?" sanksi Regina. "Kamu gak lupa kan kalau aku ini model? Seorang model harus bisa jaga pola makan dan juga bentuk tubuh mereka."

Nickholas menghela nafasnya panjang. Sepertinya dia sudah salah berbicara kepada wanitanya. "Aku minta maaf. Ayo kita makan, perut kamu dari tadi sudah berbunyi."

"Salah siapa yang bikin perut aku dari tadi bunyi?" sindir Regina kembali.

Nickholas lagi-lagi menghela nafasnya. Kali ini, dia mengakui kesalahannya. Jujur saja, saat berada di dekat wanitanya, dia benar-benar tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri. Pengaruh Regina sungguh dahsyat untuk dirinya.

CRAZY LOVE || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang