Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...---------------------------------
Suara hingar bingar dari musik DJ di club yang di datangi Regina seorang diri tak membuat perempuan itu merasa terganggu akan suara yang memekakkan telinga tersebut. Bagi Regina, suara musik DJ yang terputar saat ini adalah hiburannya, apalagi di temani dengan minuman beralkohol memang paling nikmat.
"Butuh teman, Anna?"
Tanpa perlu bersusah payah untuk menolehkan kepalanya, Regina bisa langsung mengenali siapa orang yang kini duduk tepat di sampingnya. Nickholas Wardhana, siapa lagi yang memanggilnya dengan sebutan Anna selain lelaki itu?
"Apa mata-mata mu itu yang memberitahu keberadaan ku di sini?" tanya Regina tanpa menolehkan kepalanya dan memilih untuk meneguk segelas air yang berisi alkohol miliknya.
"Kamu sudah tau jawabannya, Anna. Jadi, untuk apa kamu menanyakan sesuatu yang sudah kamu tau, hm?" sahut Nickholas sambil merebut gelas milik Regina dan meminum air yang berada di gelas tersebut sehingga membuat perempuan di sampingnya berdecak.
"Apa kamu sudah jatuh miskin sehingga mengambil minuman ku, Nick?" sindir Regina.
Bukannya merasa tersindir, Nickholas justru tersenyum. "Panggilan yang bagus, Anna. Aku menyukainya. Lagi pula, aku tidak akan jatuh miskin, Anna. Bahkan, kekayaan ku ini bisa menghidupi tujuh turunan keluarga kita nantinya."
Regina mendengus. "Apa tujuanmu ke sini, Nickholas?"
"Tentu saja untuk menemui Anna ku, siapa lagi? Apa ada sesuatu yang mengganggu pikiran mu? Mungkin kamu bisa membaginya bersama ku, Anna" Nickholas menatap lekat wajah Regina, meski cahaya di tempatnya berada tidak terlalu terang, dia masih bisa melihat bagaimana rupa Anna nya yang selalu terlihat cantik di matanya.
Regina menghentikan kegiatannya sejenak dan menatap wajah Nickholas yang berada di sampingnya. "Apa maksudmu menemui kedua orang tua ku, Nick?"
"Jadi, kamu sudah mengetahuinya?" kekeh Nickholas. "Aku tidak bermaksud apa-apa, Anna. Aku hanya ingin mengenal kedua orang tua dari wanita yang aku sukai sekaligus wanita yang aku cintai. Siapa sangka, kedua orang tua mu ternyata menyukai ku bahkan mereka terlihat merestui kita berdua. Seandainya aku tau sejak awal kalau mendekati orang tua mu ternyata semudah ini, kenapa tidak dari awal aku menemui mereka?"
"Mereka jelas memberikan restu semudah itu karena kamu kaya dan kamu punya karir yang cemerlang, Nick. Terlepas dari itu, aku jamin mereka gak akan pernah menerima apalagi merestui kamu" ucap Regina dengan sorot mata yang menatap Nickholas lekat.
"Itu namanya realistis, Anna sayang. Lagi pula, aku tidak masalah jika orang tuamu memandang ku hanya dari materi ataupun dari karir yang aku punya. Yang penting bagiku adalah, aku bisa terus ada di samping kamu" balas Nickholas dengan bisikan di akhir kalimatnya.
"Seberapa banyak kamu menginginkan ku, Nick?" tanya Regina serius.
"Sangat banyak, Anna. Bahkan, aku bisa mempertaruhkan nyawaku sendiri untuk bisa melindungi kamu" jawab Nickholas tak kalah serius.
"Kalau begitu, bawa aku pergi dan bebaskan aku dari kedua orang tuaku."
Nickholas terkejut. Siapa sangka wanitanya meminta permintaan yang tidak dia duga. "Kamu yakin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY LOVE || END
Chick-LitAkibat dare yang Regina lakukan dua tahun lalu di salah satu club terkenal di Jakarta, perempuan dua puluh lima tahun itu harus mempertanggung jawabkan tindakannya dulu pada seorang laki-laki yang merupakan pimpinan dan pemilik dari agensi model yan...