BAGIAN 28

4.8K 390 26
                                    

Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...

--------------------------------

Tidak ada tindakan yang di luar nalar selain tindakan yang di lakukan oleh Nickholas. Bayangkan saja, lelaki itu menempatkan lima orang penjaga di depan pintu apartment Regina dan dua orang asisten rumah tangga di apartment wanita tersebut. Tau alasannya? Alasannya sederhana, hanya karena lelaki itu harus pergi ke Kalimantan selama beberapa untuk urusan bisnis perusahaan ayahnya yang kini sedikit demi sedikit di limpahkan kepada anak semata wayangnya itu, mau tidak mau Nickholas harus pergi untuk memenuhi tanggung jawab serta kewajibannya. Dan, karena tidak ingin sesuatu hal terjadi kepada wanita pujaannya, Nickholas mencetuskan sebuah ide luar biasa yang berhasil membuat Regina harus menahan kesabarannya. Satu yang Regina khawatirkan saat ini, yakni pendapat para tetangga apartment nya ketika melihat lima laki-laki berperawakan besar dengan wajah sangar dan kedua otot tangan yang menonjol sempurna, apa tidak takut mereka? Gila memang Nickholas ini. Semua kelakuannya benar-benar gila.

"Berhenti menatapku dengan wajah yang tidak mengenakan seperti itu, sayang" peringat Nickholas.

Regina menarik nafasnya panjang dan menghembuskannya secara perlahan guna menetralisir rasa kesal bercampur gemas kepada laki-laki yang duduk di hadapannya saat ini. "Nick, please lah. Kamu cuman pergi beberapa hari doang ke Kalimantan, gausah lah pakai acara-acara ngasih penjagaan kaya gini ke aku. Berasa orang penting banget."

"Memang kamu penting. Makanya aku mempersiapkan mereka semua untuk menjaga kamu di sini selama aku pergi ke luar kota" balas Nickholas tenang.

Regina mencoba menatap kearah dua asisten rumah tangga yang tadi datang bersamaan dengan lelaki gila di hadapannya ini. Lihat saja kedua orang wanita setengah baya itu terlihat melakukan pekerjaan mereka dengan baik di dapur miliknya. Yang satu memasak dan yang satunya lagi mengisi serta membuang bahan-bahan yang sudah tak layak makan di dalam kulkasnya. Atas suruhan siapa? Tentu saja atas suruhan tuan muda Nickholas Wardhana.

Regina menatap menyipit kearah Nickholas yang kini berjalan ke arahnya. "Mau ngapain?"

"Peluk kamu" jawab Nickholas.

Regina menutup mulut serta hidungnya ketika Nickholas ada di hadapannya. "Nick, jauh-jauh deh kamu. Mual banget aku cium wangi kamu. Pakai parfum apasih?"

Nickholas mengerutkan keningnya bingung. "Aku gak pernah ganti parfum, sayang. Ini parfum yang biasa aku pakai."

"Kok wanginya jadi gini sih? Duh, eneg banget aku. Tolong, kamu jauh-jauh dulu dari aku" ucap Regina yang merasa mual, bahkan ingin muntah.

"Kamu gak lagi menghindar dari aku kan, sayang?" sahut Nickholas dengan tatapan menyelidik.

"Ngehindar gimana sih? Orang aku lagi serius. Wangi kamu bikin aku mual banget, Nick" ucap Regina yang kini sudah mengeluarkan suara-suara layaknya orang yang hendak muntah. "Nick, please...., kamu jauhan dikit. Aku mau muntah cium wangi kamu."

Nickholas menghembuskan nafasnya kasar dan kembali ke tempatnya semula. Gagal sudah rencananya untuk bermanja-manja sebelum berangkat ke bandara.

"Mending kamu ganti parfum deh, Nick. Wangi parfum kamu bikin aku eneg banget" ucap Regina yang kini tak lagi menutup hidung serta mulutnya.

"Bukannya kemarin kamu biasa-biasa aja ya cium wangi parfum ku? Kenapa sekarang jadi begini?" heran Nickholas.

CRAZY LOVE || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang