EPILOG

8.2K 448 81
                                    

Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...

------------------------------

Suara tangisan bayi di tengah malam sudah menjadi hal biasa bagi Regina maupun Nickholas. Sebagai orang tua baru, pada awalnya mereka pun sempat merasakan kesulitan untuk beradaptasi dengan kondisi mereka yang sudah mempunyai seorang bayi, namun lambat laun keduanya mulai terbiasa dan saling bahu membahu satu sama lain untuk membantu pasangan mereka tanpa di suruh apalagi di paksa. Keduanya benar-benar bekerja sama dengan baik dalam mengurus anak mereka.

"Sayang, kamu lanjut tidur aja biar aku yang gantian gendong Arthur sekalian ngasih susu buat dia" ucap Nickholas pada sang istri yang bahkan baru tertidur, namun sudah terbangun kembali karena mendengar tangisan sang anak.

Memang, Arthur saat ini tidur bersama mereka di kamar utama. Arthur memiliki box tidurnya sendiri di kamar ini. Kamar Arthur pun sebenarnya ada, namun pasangan suami istri itu masih belum berani untuk melepaskan anak mereka tidur sendiri di kamarnya. Ya meskipun di zaman sekarang sudah ada teknologi-teknologi canggih yang sudah mumpuni untuk mengawasi anak mereka di kamarnya sendiri, tetap saja pasangan suami istri itu tidak berani dan tidak ingin mengambil resiko. Mungkin, jika usia anak mereka sudah mulai sedikit besar mereka akan secara perlahan melepaskan anak mereka untuk tidur sendiri di kamarnya.

"Kamu aja yang tidur, besok kamu kerja kan? Sini kasih Arthur nya sama aku" sahut Regina sambil mengulurkan tangannya ke hadapan suaminya.

Nickholas menggeleng. "Jangan mikirin aku, sekarang kamu lanjut aja tidurnya. Aku tau kamu dari tadi udah ngantuk banget, belum lagi badan kamu cape gendongin Arthur terus. Nurut ya sama aku."

"Makasih ya, sayang" ucap Regina tulus. Regina benar-benar beruntung memiliki suami seperti Nickholas. Nickholas bersungguh-sungguh menepati ucapannya untuk membantu dirinya menjaga anak mereka. Dengan adanya bantuan dari suaminya, Regina benar-benar merasa begitu terbantu. Di tambah Arthur yang tidak pemilih, jadi dia dan juga Nickholas bisa dengan mudah bergantian menggendong bayi kecil tersebut.

"Nanti kalau Arthur udah nyenyak banget tidurnya taruh di box bayi nya aja ya, sayang" lanjut Regina yang kemudian langsung di balas dengan anggukan serta senyuman dari suaminya.

Sebelum melanjutkan tidurnya, Regina menatap lekat suaminya yang sudah begitu telaten menggendong anak mereka sambil menenangkan bayi kecil yang tadi menangis kencang tersebut. Ah, aura hot daddy nya Nickholas benar-benar kuat. Apalagi sekarang lelaki itu hanya menggunakan boxer nya tanpa mengenakan baju sama sekali. Bisa di bayangkan bukan otot-otot lengan dan perut lelaki itu sekarang terpampang dengan jelas di matanya? Sial, pikiran Regina benar-benar menjadi liar sekarang. Mungkin lebih baik dia melanjutkan tidurnya. Otaknya sudah mulai tidak bisa di ajak untuk berpikiran normal.

*****

Nickholas yang baru saja membuka kedua matanya langsung menatap ke samping kirinya yang kosong. Dia langsung mendudukkan dirinya dan menatap ke arah box bayi anaknya yang juga terlihat kosong. Tanpa berpikir panjang, Nickholas langsung berjalan ke walk in closed nya dan kemudian mencari keberadaan istri serta anak lelaki mereka.

Senyum di wajah Nickholas terpatri begitu jelas ketika matanya menangkap sosok istri serta anaknya yang kini berada di halaman belakang kediaman mereka. Di sana istrinya nampak tengah menemani anak mereka yang berjemur. Dia bisa melihat istrinya tengah sibuk mengabadikan setiap momen anak mereka dengan benda persegi di tangannya. Pemandangan yang ada di hadapannya sekarang benar-benar menyejukkan hatinya.

Nickholas berjalan santai menghampiri istri serta anak mereka. Nickholas sontak terkekeh ketika melihat sosok sang anak yang kini terlihat begitu lucu di matanya dengan kaca mata hitam dan pampers yang melekat di bagian tubuh bawah sang anak.

CRAZY LOVE || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang