BAGIAN 12 - 🔥

15.7K 518 49
                                    

Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...

------------------------------------

Regina hanya bisa pasrah ketika terbangun dengan kondisi polos tanpa satu helai kain pun yang menutupi seluruh tubuhnya, di tambah sesosok laki-laki yang sangat dia kenal berada di sampingnya dengan posisi yang memeluknya erat, jangan lupakan sosok lelaki itu juga sama-sama polos seperti dirinya, hanya ada selimut tebal yang kini menutupi tubuh mereka.

"Sialan, gak nyangka banget kalau gue secepat ini bakal di bobol sama nih cogil" batin Regina merenung.

Ah, sialan. Regina benar-benar merasakan seluruh tubuhnya terasa kaku, terlebih bagian kakinya yang terasa begitu pegal. Apa ini karena dia terlalu lama mengangkang? Fu*k, kewanitaannya pun terasa begitu nyeri. Sebenarnya berapa lama mereka melakukan aktivitas ranjang semalam?

"Ah..." Regina mendesah ketika merasakan tangan besar seseorang menangkup salah satu payudaranya dan meremas pelan di sana.

"Nick!" Regina melotot ketika melihat lelaki yang di sampingnya kini menatapnya dengan senyum yang merekah.

"Good morning, sayang..." sapa Nickholas hangat. Tak lupa, dia memberikan kecupan ringan di kening milik Regina.

"Nick!" Regina mengerang tertahan ketika lagi-lagi tangan nakal Nickholas bermain di payudaranya.

"Berhenti, Nick!" Regina melotot kesal kepada lelaki di sampingnya.

"Oke, aku berhenti" ucap Nickholas dan menjauhkan tangannya dari gundukan besar itu. Namun, tangan Nickholas malah berganti untuk mengusap permukaan perut Regina yang rata. Posisi Regina yang terlentang tentu saja memudahkan Nickholas untuk melancarkan aksi mesumnya.

Regina yang kesal karena Nick yang seakan tuli itu langsung mencubit dengan kuat tangan lelaki yang berada di perutnya.

Regina tersenyum pongah ketika mendengar pekikan dari sampingnya. "Makanya, kalau di suruh berhenti ya berhenti. Ini kok bandel banget."

"Mau kemana?" cegat Nickholas sambil menahan pergelangan tangan Regina.

"Mau mandilah. Mau ngapain lagi?" Jengah Regina.

"Emang bisa jalan? Itu kamu gak sakit memang?" tanya Nickholas dengan tangan yang menunjuk ke arah kewanitaan perempuan di sampingnya.

"Ya bisa lah. Jalan pelan-pelan, entar juga sampai kamar mandi" jawab Regina sambil menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.

"Anna sayang, look at me" ucap Nickholas dengan suara rendahnya.

Regina menoleh dan dia hampir saja mengeluarkan makiannya ketika matanya menatap tubuh polos Nickholas yang tidak tertutupi apa-apa. Bahkan, kejantanan lelaki itu terlihat begitu jelas sedang mengacung. Sialan.

"Salahkan kamu yang menarik selimutnya" tutur Nickholas dengan senyum miringnya.

Regina langsung mengalihkan tatapannya ke arah lain. Gila, pikiran Regina saat ini benar-benar kacau. Dia jadi membayangkan yang iya-iya tentang kejantanan Nickholas yang tadi dia lihat. Jadi, kejantanan besar dan panjang itu yang telah memasuki dan merobek intinya?

CRAZY LOVE || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang