Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...-----------------------------
Jika biasanya yang sangat excited menyiapkan perlengkapan bayi adalah wanita, maka berbeda dengan pasangan suami istri yakni Nickholas dan juga Regina. Pasalnya, dari pasangan suami istri tersebut, Nickholas lah yang begitu bersemangat untuk mempersiapkan segala perlengkapan bayi anaknya. Regina? Jujur, semakin bertambah usia kandungan miliknya, maka semakin bertambah juga rasa malas yang di rasakan oleh wanita hamil itu. Contoh, Regina yang biasanya selalu senang dan rajin berbelanja ke mall, kini malah tidak excited dan tidak mood untuk melakukan kegiatan tersebut. Pokoknya, kegiatan-kegiatan yang dulu begitu menyenangkan untuk dia lakukan, kini berubah menjadi kegiatan yang paling malas dia lakukan, bahkan sangat dia hindari.
Sebenarnya tidak hanya itu, Regina yang biasanya selalu memperhatikan penampilannya kini juga berubah menjadi sedikit tidak memperdulikan bagaimana penampilannya. Regina sekarang malah terlihat berpenampilan biasa-biasa saja, ya meskipun tidak mengubah rupanya yang cantik tersebut. Respon Nickholas? Tentu lelaki itu bersikap biasa saja. Menurutnya, bagaimana pun penampilan istrinya, selama istrinya merasa nyaman akan penampilannya, why not?
"Sayang, kamu beneran gak papa aku tinggal?"
Regina menarik nafasnya panjang dan menghembuskannya dengan kasar, lalu menatap wajah tampan milik suaminya dengan senyum yang amat lebar. "Sayang, sekali lagi kamu nanya pertanyaan yang sama, jangan salahin aku kalau kamu malam ini tidur di kamar tamu" bukannya apa, ini adalah pertanyaan ke lima yang terus di layangkan Nickholas kepadanya. Padahal, dia sudah menjawab, namun sepertinya jawaban darinya dianggap kurang meyakinkan.
"Apa aku di rumah aja ya nemenin kamu?" gusar Nickholas.
Regina memutar kedua bola matanya malas. "Please deh, Nick sayang. Kamu cuman mau pergi ke perusahaan papa doang, bukan pergi ke luar Indonesia. Lagian entar juga kamu pulang ke rumah. Di rumah juga banyak orang, belum lagi orang-orang yang jaga di luar rumah. Udah sana pergi aja. Nanti juga bakalan ada Steffi, Brian sama istrinya ke sini."
"Mau ngapain mereka?" tanya Nickholas.
"Mau ngumpul-ngumpul biasa aja. Udah lama gak pernah ngumpul. Kebetulan mereka juga lagi pada punya waktu, jadi ya di sempatin buat ketemu" jawab Regina.
Nickholas yang mendengar itu mengangguk. Dia menjadi sedikit lebih tenang meninggalkan istrinya. "Nanti kalau kamu butuh apa-apa langsung hubungi aku ya?"
"Iya, ayah sayang...." greget Regina sambil mengapit gemas wajah milik suaminya dan mengecup singkat bibir tersebut. "Udah sana pergi, nanti papa nungguin kamu lama loh" usirnya.
"Sebentar, isi energi dulu" setelah mengatakan itu, Nickholas langsung memeluk tubuh istrinya.
Regina membiarkan saja Nickholas memeluk tubuhnya. Lagi pula, kegiatan seperti ini adalah kegiatan yang sudah sering lelaki itu lakukan sebelum pergi meninggalkannya. Jadi, Regina sudah tidak heran lagi dengan kelakuan suaminya. Kalau kata Steffi dan Brian sih, Nickholas bucin sampai ke bone.
"Aku pergi ya? Ingat, kalau ada apa-apa langsung hubungi aku" pamit Nickholas dengan peringatan di akhir kalimatnya.
Regina mengangguk. "Kamu nyetir sendiri atau sama supir?"
"Sama supir, kenapa?" sahut Nickholas.
Regina menggeleng. "Gak papa, aku nanya doang. Udah sana pergi."
"Aku pergi dulu, jangan kangen sama aku" ucap Nickholas terkekeh.
"Kamu kali yang bakal kangen aku? Paling gak sampai lima menit kamu pergi nanti juga bakal nanyain aku lagi apa, terus gak lama langsung telepon pakai panggilan video" cibir Regina.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY LOVE || END
ChickLitAkibat dare yang Regina lakukan dua tahun lalu di salah satu club terkenal di Jakarta, perempuan dua puluh lima tahun itu harus mempertanggung jawabkan tindakannya dulu pada seorang laki-laki yang merupakan pimpinan dan pemilik dari agensi model yan...