BAGIAN 43

4.8K 357 35
                                    

Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...

---------------------------------------

Sepertinya harapan Regina yang ingin keluarganya akur dan rekat seperti keluarga lain pada umumnya telah terwujud. Satu pesan dari Valen yang mengatakan jika dia telah bicara dan berujung saling memaafkan satu sama lain serta memulai hubungan yang lebih baik antar ikatan anak dan orang tua membuat Regina bisa menduga dan sangat yakin jika adiknya telah benar-benar membuka hatinya dan menghilangkan sifat egoisnya, begitu pula dengan orang tua mereka yang tak malu meminta maaf dan mengakui kesalahan yang telah mereka perbuat. Hati Regina benar-benar lega sekarang, keluarganya yang dulu retak kini menjadi rekat dan utuh. Regina berharap ini adalah awal dari kebahagiaan keluarga mereka yang telah lama tertunda dan akhir dari permusuhan mereka.

Cup!

Serangan secara tiba-tiba di pipinya membuat Regina tersentak dan menolehkan kepalanya menatap sosok pelaku yang telah membuatnya terkejut. "Nick!"

"Lagian kamu ngelamun sendirian di balkon, mana senyum-senyum segala. Kenapa? Ada sesuatu yang bikin kamu senang? Boleh aku tau?" ucap Nickholas sambil merangkul pinggang wanita di sampingnya agar lebih dekat dengan tubuhnya.

Senyum Regina kembali terlihat ketika di ingatkan akan hal yang membuatnya bahagia. "Kamu tau? Hubungan Valen dengan papa dan mama sekarang sudah membaik. Gak ada lagi kata permusuhan diantara mereka, yang ada hanya kata damai yang aku harap akan selamanya terus seperti itu. Sekarang, keluarga ku sudah benar-benar utuh seperti keluarga pada umumnya. Aku bahagia, Nick. Benar-benar bahagia. Impian ku yang ingin memiliki keluarga yang utuh tanpa saling bermusuh akhirnya terwujud."

Nickholas yang mendengar itu ikut tersenyum. Baginya, apa yang membuat wanitanya bahagia, maka dia juga akan ikut merasakan kebahagiaan itu. Sekarang, dia tidak perlu khawatir lagi akan hubungan wanitanya dengan kedua orang tuanya. Sebab, dia yakin dan percaya bahwa dengan membaiknya hubungan keluarga itu, tidak akan ada lagi kesedihan dan rasa kecewa yang di lihat di wajah wanitanya. Sekarang, yang dia lihat di wajah istrinya hanya ada senyuman dan juga binar kebahagiaan dari matanya.

"Sekarang, kamu punya tiga perisai. Pertama, aku. Kedua, keluarga kamu. Dan ketiga, keluarga ku. Ketiga perisai ini akan selalu menjaga dan juga melindungi kamu. Kamu punya orang-orang yang kapanpun bisa kamu andalkan, sayang. Jangan pernah takut dan merasa sungkan. Di belakang kamu, kamu punya orang-orang hebat yang kapan pun bisa menghancurkan orang lain hanya dengan sekali perintah" tutur Nickholas dengan tatapan yang lekat kepada istrinya.

Regina tersenyum dan kemudian ikut melingkarkan tangannya di pinggang suaminya serta mendekap hangat tubuh tersebut. "Makasih ya, Nick. Aku bukan cuma punya keluarga lengkap, tapi aku juga punya kamu yang melengkapi kehidupan ku. I love you...."

Nickholas ikut tersenyum dan mengecup kening sang istri dengan lama. "I love you more, more, more, sayang...."

*****

Regina menatap heran ke arah Steffi yang terus tersenyum dan kini sudah berlalu sepuluh menit setelah kedatangannya di cafe langganan mereka. Regina menatap ke arah Brian yang juga menatap ke arahnya dengan raut bingung seakan bertanya kenapa lagi dengan perempuan satu itu.

"Steff, lo gak kesambet setan waktu perjalanan ke sini kan? Jujur, gue ngeri banget lihat lo senyum-senyum kaya gitu. Bukannya adem lihat lo senyum, gue lebih ke ngeri sebenarnya" tanya Regina takut-takut.

CRAZY LOVE || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang