BAGIAN 23

6.9K 437 18
                                    

Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...

------------------------------------

Di ruangan yang luasnya seperti kamar miliknya di apartment hanya ada sosok Regina dan juga adiknya yang duduk di atas ranjang rumah sakit sambil memakan buah-buahan yang di beli oleh Nickholas. Nickholas? Lelaki itu saat ini sudah berada di Jakarta karena alasan pekerjaan. Sedikit banyaknya dari yang Regina tau, selama beberapa minggu ini, Nickholas sedikit demi sedikit sudah mulai aktif untuk mengambil alih perusahaan miliknya ayahnya. Oleh karena itu, pekerjaan Nickholas bertambah dua kali lipat di banding biasanya.

"Kakak kapan pulang ke Jakarta?"

Regina yang asyik berselancar di media sosialnya sontak menghentikan kegiatannya sejenak dan menatap adiknya. "Tunggu kamu keluar dari rumah sakit lah, baru kakak pulang."

"Aku gak papa kali, kak. Palingan juga ini entar sore udah di bolehin keluar. Cedera aku gak parah-parah banget kali. Mana pakai segala di pindah ke ruangan VIP lagi. Cedera kecil doang ini. Buang-buang uang aja" ucap Valen dengan dengusan di akhir kalimantnya.

"Emang salah kalau kakak khawatir sama kamu?" sahut Regina dengan tangan yang bersedekap di dada.

"Bukan gitu. Aku tau kakak juga punya pekerjaan di Jakarta, aku gak mau sampai bikin kakak rugi karena nungguin aku di sini" jelas Valen.

"Duh, Valen. Gak usah mikirin kerjaan kakak, jadwal kakak selama beberapa waktu kedepan kosong" sahut Regina enteng.

"Tumben banget? Biasanya jadwal kakak gak pernah kosong" tanya  Valen heran.

"Tanya aja tuh sama Nickholas, dia yang ngatur semua jadwal kakak, dia kan bosnya kakak sekaligus yang punya agency" jawab Regina dengan sedikit dengusan.

Valen terkejut. "Seriusan dia yang punya agency, kak?"

Regina mengangguk. "Iya. Kakak yakin, kamu pasti bakal lebih kaget lagi kalau tau siapa orang tuanya Nickholas."

"Siapa?" tanya Valen penasaran.

"Prabu Adikusomo Wardhana" jawab Regina tenang.

"What?! Serius dia anaknya Prabu Adikusumo Wardhana?" kaget Valen. Bagaimana tidak kaget, dia tau jelas siapa itu Prabu Adikusumo Wardhana.

"Serius, Valen. Ngapain juga kakak bohong masalah beginian. Kakak awalnya juga kaget waktu tau siapa orang tuanya Nickholas. Gila kali ya, siapa sih yang gak kenal Prabu Adikusumo Wardhana yang termasuk ke dalam salah satu seven red circle karena pengaruhnya yang besar di Indonesia? Semua orang juga pasti tau siapa beliau" jelas Regina.

"Hoki seumur hidup kakak bener-bener udah ke pakai dengan sempurna. Bahkan, kalau kakak nikah sama Nickholas, aku yakin harta mereka gak akan habis sampai tujuh turunan" decak Valen kagum. "Dan, aku juga yakin, pasti papa dan mama setuju dan ngerestuin kakak banget sama Nickholas kan?" sambungnya.

Regina mengangguk. "Ya jelas mereka setuju, siapa sih yang gak pengen punya besan kaya Prabu Adikusomo Wardhana? Ya jelas mereka mau, karena mereka tau sekuat dan seberpengaruh apa seorang Prabu. Apalagi di tambah dengan title mereka yang nantinya akan menjadi besan dari Prabu Adikusomo Wardhana yang jelas akan semakin membuat jabatan dan nama mereka semakin kuat."

Valen mengangguk setuju dengan ucapan sang kakak. Dia jelas tau bagaimana perangai kedua orang tuanya yang selalu menjadikan jabatan dan pengaruh seseorang di atas segala-galanya. Mereka terlalu ambisius, sehingga karena keambisiusan mereka, mereka membuat anak-anaknya sendiri seperti sebuah ajang untuk mewujudkan keinginan mereka. Egois memang. Oleh sebab itu, dia memutuskan untuk pergi dari kedua orang tuanya untuk menata kehidupannya sendiri seperti apa yang dia inginkan.

CRAZY LOVE || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang