Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...-------------------------------------
Hari demi hari telah terlewati, tak terasa kandungan Regina saat ini sudah memasuki bulan yang kesembilan dan jika prediksi dokter tepat sasaran, Regina akan menghadapi proses persalinan dalam minggu ini.
Jangan tanya bagaimana persiapan Nickholas dalam menghadapi proses persalinan sang istri. Calon ayah itu bahkan sudah mempersiapkan dirinya secara matang untuk menjadi seorang ayah. Mulai dari mengikuti berbagai seminar parenting tentang bagaimana peran ayah dalam mendidik seorang anak, mengikuti kursus kelas bagaimana menjadi seorang ayah yang dapat mengurus bayinya, bahkan dia juga belajar melalui beberapa buku yang dia beli tentang bagaimana taktik seorang suami dalam menghadapi serta mendampingi seorang istri menjelang melahirkan dan sesudah melahirkan, semua itu Nickholas lakukan agar dia benar-benar siap untuk menyambut dirinya menjadi seorang ayah dan juga seorang suami yang siaga terhadap keluarga kecilnya. Sekarang, berkat beberapa kursus dan kelas yang di lakukan oleh Nickholas, lelaki itu sudah mengerti tentang apa yang harus dia lakukan ketika nanti istrinya secara tiba-tiba mengalami kontraksi. Paling tidak, dia tidak akan mengalami kepanikan yang luar biasa.
"Sayang, minum" pinta Regina pada suaminya.
Nickholas dengan gesit memberikan air minum kepada istrinya. Dia bahkan menyeka keringat yang berada di kening istrinya dengan handuk kecil yang sudah dia persiapkan sebelumnya. Ya, saat ini pasangan suami istri itu tengah berjalan kaki di sekitar perumahan mereka. Jadi, sebagai seorang suami yang siaga, Nickholas akan ikut melakukan aktivitas yang dilakukan oleh istrinya dan tentu merangkap sebagai asisten yang dititipi berbagai macam perlengkapan seperti air minum, handuk kecil, payung untuk berjaga-jaga ketika hujan dan tentu saja cemilan milik sang nyonya besar.
"Baru ngelewatin lima rumah aja rasanya aku udah ngos-ngosan gini" keluh Regina sambil mengatur nafasnya.
"Gimana gak ngos-ngosan, orang kamu bawa ini" sahut Nickholas sambil mengelus perut buncit istrinya yang sudah benar-benar membesar. Bahkan terkadang Nickholas menjadi sesak sendiri ketika melihat istrinya yang berjalan sambil membawa buntalan besar yang ada di perutnya.
"Pulang aja ya kita? Sumpah, cape banget kaya beda dari hari biasanya" tutur Regina.
"Kalau cape jangan di paksa. Kita pulang aja kalau begitu. Masih kuat jalan gak kamu, sayang?" tanya Nickholas dengan penuh perhatian kepada istrinya.
Regina mengangguk. "Sanggup kok."
Meski sang istri mengatakan sanggup, Nickholas tetap harus berhati-hati. Dia menggenggam tangan istrinya dan menuntun istrinya agar berjalan dengan pelan.
"Padahal gak usah di pegangin gini aku juga gak papa kok" kekeh Regina.
"Ini namanya antisipasi, sayang" sahut Nickholas sambil memperhatikan langkah istrinya.
Regina hanya terkekeh dan menggelengkan kepalanya. Nickholas dan kelebayannya itu memang tidak akan pernah bisa di pisahkan.
"Cape gak, sayang? Kalau cape istirahat aja dulu" ucap Nickholas khawatir.
Regina menggeleng. "Gak cape kok. Tanggung tuh, tinggal lewatin satu rumah lagi sampai."
Jangan di pikir kawasan perumahan tempat tinggal Nickholas dan Regina itu kecil, salah besar jika kalian beranggapan seperti itu. Kawasan perumahan tempat tinggal pasangan suami istri itu benar-benar mewah. Jadi, jangan heran ketika melewati satu rumah saja luasnya seperti apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY LOVE || END
ChickLitAkibat dare yang Regina lakukan dua tahun lalu di salah satu club terkenal di Jakarta, perempuan dua puluh lima tahun itu harus mempertanggung jawabkan tindakannya dulu pada seorang laki-laki yang merupakan pimpinan dan pemilik dari agensi model yan...