BAGIAN 21

7.8K 468 19
                                    

Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...

-----------------------------------

Tau kan hal yang paling di hindari oleh Regina? Ya, bertemu dengan kedua orang tuanya. Entahlah, di saat orang-orang di luaran sana merasa begitu senang jika bertemu dengan orang tua mereka, maka Regina tidak merasakan perasaan itu. Mungkin perasaan yang dia rasakan karena faktor dari orang tuanya sendiri atau mungkin juga faktor dirinya sudah mulai jengah dengan sikap orang tuanya yang serba pengatur.

"Kami ini kamu anggap apa, Regina? Sampai-sampai kasus kekerasan yang kamu alami tidak kamu beritahu kan kepada kami."

Baru saja Regina mendudukkan dirinya di hadapan kedua orang tuanya, ayahnya sudah membordir dirinya dengan perkataan yang sangat malas untuk dia ingat kembali.

"Kasus kekerasan itu termasuk kasus besar, Regina. Kenapa hal itu tidak kamu beritahukan kepada kami? Setidaknya, ayah kamu bisa menghandle itu untuk kamu" ucap Sofia yang mendukung perkataan suaminya.

"Ma, pa, kasus itu sekarang sudah selesai. Bahkan, pelakunya sudah di hukum kurungan penjara selama delapan tahun. Lagian, kenapa mama dan papa menjadi peduli seperti ini sama aku? Bukannya biasanya kalian gak pernah mau mengurusi hal-hal seperti ini?" sahut Regina tenang, padahal batinnya sudah meronta-ronta untuk menyuruhnya pergi dari rumah mewah ini.

"Ini masalah besar, Regina, jelas papa dan mama peduli terhadap kamu. Apa kata orang di luaran sana papa kamu yang pengacara ternama dan memiliki firma hukum yang besar ini tidak ikut andil terhadap kasus yang menimpa anaknya sendiri?"

Regina yang mendengar ucapan papanya sontak terkekeh. "Aku pikir papa emang benar peduli dan khawatir terhadap kondisiku, ternyata yang papa peduliin cuma image papa di luaran sana. Oke, aku ngerti. Lagian papa tenang aja, image papa di luaran sana akan tetap terjaga. Aku bisa menjamin kalau kasus ku beberapa waktu lalu gak akan berpengaruh terhadap nama papa sebagai pengacara ternama yang memiliki firma hukum besar di Indonesia. Lagi pula, aku punya calon suami yang bisa aku andalkan."

"Jadi, Nickholas yang sudah membantu kamu menyelesaikan kasus itu? Bagus, itu tandanya Nickholas memang dapat di andalkan. Papa berarti tidak salah dalam menilai dia. Pertahankan Nickholas, jangan sampai kamu melepaskan dia" ucap Hans dengan nada yang tak ingin di bantah.

"Benar. Pertahankan Nickholas, jangan sampai kamu melepaskan dia. Dari segi manapun Nickholas yang terbaik untuk menjadi pasangan kamu dan juga menantu di keluarga kita" timpal Sofia yang menyetujui ucapan suaminya.

Regina berdecih di dalam hatinya ketika mendengar perkataan kedua orang tuanya. Bagi mereka jabatan dan kekuasan adalah segalanya, tidak ada yang lebih penting dari itu.

"Oh iya, apa selama ini Valen ada menghubungi kamu?" tanya Sofia dengan raut wajah yang sulit untuk Regina mengerti.

Berbicara mengenai Valen, Valen adalah adik satu-satunya yang di miliki oleh Regina. Valentino Anderson atau yang sering di panggil Valen ini adalah adik yang paling di sayangi oleh Regina. Sama seperti Regina yang kehidupan dan pendidikannya di atur oleh papa serta mamanya, Valen pun sama. Kehidupan dan pendidikan Valen benar-benar di setir oleh orang tuanya. Bahkan, ruang lingkup pertemanan lelaki itu juga ikut di setir. Hingga, setelah lulus SMA, Valen yang terlalu muak di atur dan juga di kekang, memutuskan untuk pergi dari rumah mewah ini dan memutus komunikasinya dengan kedua orang tuanya, terkecuali dirinya. Iya, sampai saat ini Regina masih berhubungan intens dengan Valen tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya. Kabar terakhir dari Valen, adiknya itu saat ini sedang di sibukkan dengan kegiatan sekolahnya di akademi militer. Benar, Valen memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di akademi militer dan hal itu tentu saja di bantu oleh Regina yang mengurus dan juga membiayai sekolah adiknya.

CRAZY LOVE || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang