Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...------------------------------------
Mood Regina yang biasanya setiap pagi seperti tanaman yang di siram, kini berubah anjlok ketika kediamannya kedatangan mamanya. Regina rasanya benar-benar malas untuk bertemu dengan wanita yang telah melahirkannya tersebut, sebab dia yakin, pertemuan mereka pasti akan berakhir dengan pertengkaran dan juga perdebatan.
"Ada keperluan apa mama datang ke mari? Biasanya jam segini mama sudah berada di kantor dan asyik berkutat dengan laptop serta beberapa berkas di atas meja" ucap Regina sambil mendudukkan bokongnya di sofa empuknya.
"Kenapa? Kamu seperti tidak kelihatan senang melihat kedatangan mama ke sini" sahut Sofia dengan menatap sang anak di hadapannya santai.
Memang. Regina rasanya ingin sekali mengatakan itu secara langsung di hadapan mamanya. Hanya saja, dia begitu malas. Lagi pula, mamanya sudah pasti tau hanya dengan melihat wajahnya, bukan?
"Apa menantu mama sudah pergi bekerja?" tanya Sofia.
Regina mengangguk. "Nick baru aja pergi. Kenapa? Ingin bertemu dengan Nick?"
"Mama hanya berbasa-basi. Lagi pula, tujuan mama ke sini untuk bertemu dengan anak mama sendiri, apa salah jika orang tua ingin menemui anaknya?"
Regina terkekeh kecil ketika mendengar ucapan mamanya. Jika hubungan dirinya dan kedua orang tuanya harmonis, mungkin dia akan bereaksi senang. Tapi, melihat hubungan mereka yang tidak ada harmonis-harmonisnya sama sekali, rasanya begitu aneh ketika mendengar ucapan tersebut. Lagi pula, dia tau tujuan mamanya ke sini pasti bukan untuk itu, tapi ada sesuatu yang lain.
"To the point, apa yang ingin mama tau?" tembak Regina dengan menatap mamanya serius.
Sofia sempat terdiam beberapa saat. Wajahnya terlihat begitu ragu serta tak yakin, dan hal itu di tangkap oleh mata Regina.
"Valen. Mama ingin tau tentang Valen" ucap Sofia pada akhirnya.
Regina terkekeh. "Mama ingin tau tentang Valen setelah bertemu dua bulan lalu di pernikahan ku?"
Iya, sudah dua bulan berlalu sejak pernikahan Regina dan juga Nickholas. Bahkan, perut Regina yang semula datar, kini berubah menjadi sedikit menonjol. Dan, ada satu fakta yang harus kalian tau tentang Valen. Sejak kedatangan Valen di pesta pernikahan sang kakak, lelaki itu tidak ada interaksi sedikit pun kepada kedua orang tuanya. Niat Valen hadir di pesta pernikahan itu murni hanya untuk kakaknya. Makanya, setelah pesta pernikahan berakhir, Valen memilih untuk tidak berlama-lama di Jakarta, dia langsung pulang di hari yang sama, selain karena pendidikannya, dia juga tidak ingin berlama-lama bertemu kedua orang tuanya.
"Valen juga anak mama, Regina. Jelas mama ingin tau di mana dia tinggal dan bagaimana keadaannya" ucap Sofia berusaha tenang.
"Kalau Valen masih anak mama, kenapa di saat dia pergi, mama gak pernah cegah dia? Kenapa mama gak pernah mau mendukung apa keinginannya? Kenapa, ma?" tanya Regina beruntun.
"Sebagai orang tua, mama jelas tau apa yang terbaik untuk anak-anak mama" jawab Sofia tegas.
Regina terkekeh. "Mama tau yang terbaik untuk anak-anak mama? Mama yakin? Kalau memang apa yang mama dan papa lakuin selama ini benar terbaik, kenapa aku dan Valen gak merasa demikian? Kami justru merasa tersiksa dan tertekan dengan apa yang kalian anggap terbaik itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY LOVE || END
Romanzi rosa / ChickLitAkibat dare yang Regina lakukan dua tahun lalu di salah satu club terkenal di Jakarta, perempuan dua puluh lima tahun itu harus mempertanggung jawabkan tindakannya dulu pada seorang laki-laki yang merupakan pimpinan dan pemilik dari agensi model yan...