Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...-------------------------------------
Wajah Nickholas saat ini benar-benar tidak nyaman sekali untuk di lihat. Sekali di lihat saja, orang sudah tau jika lelaki itu saat ini dalam mode senggol bacok. Sayangnya, Riko yang sudah lama bekerja menjadi sekretaris Nickholas harus menjadi samsak kemarahan lelaki tersebut.
Riko hanya bisa pasrah mendengar semua letupan kemarahan yang di lontarkan oleh lelaki di hadapannya. Menurutnya, ini juga salahnya yang melewatkan informasi sepenting ini dari wanita pujaan sang atasan.
"Saya tidak mau tau, Riko, kamu beserta orang-orang mu itu harus mencari siapa saja lelaki yang mendekati wanita saya secepatnya. Saya ingin tau, bagaimana rupa mereka, apakah lebih tampan atau tidak dari saya" titah Nickholas tanpa bantahan.
"Tapi, pak. Bapak yakin kalau bu Regina mempunyai tujuh orang kekasih?" ragu Riko bertanya.
Nickholas menatap tajam sang sekretaris. "Kamu meragukan ucapan saya, Riko? Jelas-jelas Anna sendiri yang mengatakan kepada saya jika dia memiliki tujuh orang kekasih."
Riko meneguk susah air liurnya. "Bukan begitu, pak. Maksud saya, apa bapak percaya dengan ucapan bu Regina? Saya bukan bermaksud meragukan ucapan bu Regina kepada bapak. Maksud saya, apa ucapan bu Regina itu hanya akal-akalan beliau saja agar bapak berhenti mengganggunya."
Nickholas terdiam sejenak ketika mendengar ucapan sekretarisnya. Apa iya jika itu hanyalah akal-akalan wanitanya agar dia berhenti mengganggunya? Sekali pun itu bukanlah akal-akalan wanitanya, dia tetap tidak akan mundur untuk terus mendekati wanita pujaannya sampai wanitanya menjadi miliknya.
"Gali kembali informasi mengenai wanita saya. Jangan sampai ada sesuatu yang terlewat" titah Nickholas dengan tatapan dingin kepada sekretarisnya
Riko mengangguk. "Baik, pak. Kalau begitu saya permisi."
Tanpa merespon ucapan sekretarisnya, Nickholas duduk di kursi kebesarannya dan menatap sebuah bingkai foto yang ada di meja kerjanya dengan tatapan yang lekat. "Kamu yang dari awal mengusik saya, Regina Oceanna. Jadi, jangan salahkan saya jika saya tergila-gila kepada kamu."
*****
Regina menatap pantulan tubuhnya yang terlihat begitu sexy dengan gaun hitam yang begitu kontras dengan warna kulit putihnya. "Lipstik merah memang paling cocok dipadu padankan dengan gaun berwarna hitam. See, it's so perfect."
Regina menatap puas tampilannya yang terlihat begitu cantik, sexy dan anggun secara bersamaan. "Saatnya memberikan selamat kepada cogil yang telah berhasil mendapatkan wanita pujaannya."
Kalian masih ingat Brian, sahabat lelaki satu-satunya Regina dan juga Steffi? Jika kalian masih ingat dengan lelaki itu, kalian harus mendengar kabar baik dan membahagiakan dari lelaki yang bernama lengkap Brian Byakta Nugraha tersebut. Pasalnya, hari ini lelaki itu telah melepaskan masa lajangnya dengan wanita pujaannya yang telah lama lelaki itu incar dari sejak kuliah. Akhirnya, setelah perjuangan yang panjang dan meski sempat terjungkal, terbalik, dan tersalto, wanita pujaan yang lelaki itu incar sampai rela bekerja di tempat yang sama dengan sang wanita, penantiannya berakhir dengan kisah yang bahagia. Kalau kata Regina sih, Brian this is cogil yang sebenarnya.
Baru saja Regina membuka pintu apartment nya, matanya sudah bisa langsung menangkap kehadiran sosok Nickholas Wardhana yang berdiri tepat di depan pintu apartment nya dengan tampilan setelan jas hitam lengkap dan jangan lupakan wajah tampan lelaki itu yang terlihat on point. Eh, kenapa dia jadi memuji lelaki ini?
![](https://img.wattpad.com/cover/376074120-288-k641931.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY LOVE || END
Literatura FemininaAkibat dare yang Regina lakukan dua tahun lalu di salah satu club terkenal di Jakarta, perempuan dua puluh lima tahun itu harus mempertanggung jawabkan tindakannya dulu pada seorang laki-laki yang merupakan pimpinan dan pemilik dari agensi model yan...